Bogor, (Antara Megapolitan) - Atlet putra Indonesia yang mengalami ketertinggalan dalam Kejuaraan Dunia Ketepatan Mendarat Paralayang (WPAC) ke-8 FAI 2015, berhasil menyodok ke peringkat tiga besar.

Pada ronde keempat Kejuaraan Dunia Ketepatan Mendarat Paralayang ke-8 ini di Puncak, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Jumat (14/8), Dede Supriatna atlet asal Cisarua berhasil menyelamatkan wajah Indonesia dengan mencetak nilai sempurna yakni nol.

Mantan Paraboy (asisten pilot dalam mengemas dan membuka parasut) itu berhasil menginjak tepat di titik nol saat mendarat pada ronde keempat. Dengan demikian, hasil sementara Dede masuk peringkat tiga besar.

Sedangkan untuk nomor putri, Rina Kusumaningrum berhasil masuk lima besar. Dengan hasil kedua pilot terbaik tuan rumah ini, peringkat Indonesia pada Kejuaraan Dunia Ketepatan Mendarat Paralayang (WPAC) ke-8 untuk nomor beregu ikut membaik menjadi peringkat tiga besar menggeser Slovenia.

Melihat di lapangan, peringkat nomor beregu Indonesia bisa lebih tinggi lagi, seandainya andalan putra, Thomas Widyananto tidak didiskualifikasi pada ronde ketiga, karena tangannya menyentuh tanah saat mendarat sehingga mendapat nilai 1.000.

Saat ini timnas Indonesia diperkuat delapan pilot yang tersisa terdiri lima putra dan tiga putri. Dua pilot wanita yakni Lis Andriana dan Ike Ayu Wulandari mengalami cidera sehingga harus diistirahatkan.

Kejuaran Dunia Ketepatan Mendarat Paralayang ke-8 FAI 2015 diselenggarakan di Indonesia diikuti 121 pilot dari 19 negara. Kejuaraan ini berlangsung 9-16 Agustus. Hingga hari Jumat itu, perlombaan sudah memasuki ronde kelima. Sesuai rencana perlombaan akan berakhir pada 16 Agustus mendatang.

Pewarta: Laily Rahmawati

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2015