Produk usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) berupa olahan tempe dari Sukabumi, Jawa Barat mampu menembus pasar ekspor ke sejumlah negara Asia hingga Eropa.

"Tempe krispi yang kami produksi ini telah diekspor ke beberapa negara diantaranya Australia, Malaysia, Norwegia, Kanada dan Selandia Baru," kata pemilik Tempe Krispi Kahla Sukabumi Vivi Herviany di Sukabumi, Jumat.

Bahkan, saat ini pihaknya tengah bernegosiasi dengan calon pembeli dari Sudan, Vietnam, Belanda, Arab Saudi dan Kamboja, sehingga areal penjualannya pun semakin luas. Bahkan, omzet dagangannya sekarang sudah mencapai Rp40 juta/bulannya.

Sebelum sesukses seperti sekarang ini, ia menceritakan awal mula dirinya mempunyai ide untuk mengolah tempe menjadi makanan ringan yang bukan hanya sebatas tempat makan saja, tetapi menjadi cemilan.

Baca juga: Polres Sukabumi Kota bantu promosikan produk UMKM untuk bangkitkan perekonomian daerah

Vivi sebelumnya bekerja sebagai karyawan swasta di DKI Jakarta, tetapi di PHK karena perusahaan tempat ia bekerja bangkrut, sehingga memutuskan pulang ke kampung halamannya di Sukabiumi bersama suaminya.

Vivi dan suami sejak 2008 mencoba berbagai peruntungan dengan membuka usaha dan melamar pekerjaan tetapi tidak membuahkan hasil. Namun, pada 2014 muncul ide untuk mengolah tempe menjadi makanan ringan atau cemilan dengan menbuat tempe krispi.

Tempe olahannya, awalnya hanya dijual dari rumah ke rumah ataupun dititipkan ke warung. Memang tidak mudah untuk mendapatkan pasar, tetapi karena fokus dalam menjalankan usaha yang berbahan baku dari kacang kedelai itu apalagi tempe merupakan panganan khas Indonesia digemari berbagai kalangan akhirnya perlahan usahanya menunjukkan peningkatan.

Ia pun menyematkan nama produk tempe krispinya itu Kahla yang merupakan kepanjangan dari berkah dari langit. Seiring meningkatnya permintaan, ia pun berkreasi dengan membuat tempe krispi berbagai varian rasa mulai dari original, spicy hot, ayam bawang, sapi panggang, jagung bakar, balado dan keju.

Baca juga: Produk perawatan kulit karya pemuda Sukabumi tembus pasar nasional

Selain itu, ia mengolaborasikan tempe dengan bahan baku makanan lainnya seperti bonte (abon tempe pedas), sambel toel, tempe baby hot dengan campuran jengkol, teri dan abon, tempe stick bumbu rujak yang memiliki tiga varian rasa yaitu potongan buah honje, nanas dan mangga dan terakhir adalah seblak tempe.

Usahanyapun semakin maju setelah mendapatkan dukungan program kemajuan Usaha Mikro Kecil (UMK) PT Pertamina (Persero) melalui Pemasaran Regional Jawa Bagian Barat. Pendampingan dan pembinaan dari karyawan perusahaan berstatus BUMN tersebut menjadikan produk tempe krispinya tidak hanya dijual di wilayah Sukabumi tetapi hingga ke berbagai daerah di Indonesia.

Berkat dukungan tersebut, usahanya berkembang pesat dan lebih besar hingga penjualannya pun sampai diekspor ke beberapa negara setelah bergabung menjadi mitra binaan PT Pertamina.

"Awalnya hanya ada enam karyawan sekarang terus bertambah menyusul meningkatnya permintaan, bahkan setelah menjadi mitra binaan PT Pertamina produktivitasnya terbantu. Awalnya produksi sedikit sekarang meningkat dan pembeli pun lebih percaya, serta untuk pemasarannya kami dibantu Pertamina sehingga lebih dikenal hingga ke berbagai negara meskipun melalui online," tambahnya

Baca juga: Berkat Pertamina cita-cita Nana terkabul miliki laboratorium optik

Vivi pun saat ini sudah menandatangani nota kesepahaman dengan salah satu buyer dan berharap bisa segera berjalan dalam waktu dekat. Dalam menjalankan usahanya setelah bergabung menjadi mitra Pertamina ia pun mengikuti berbagai pelatihan seperti pelatihan foto produk hingga diikutsertakan dalam pameran SMEXPO pada 2020 lalu.

Kemudian mendapatkan fasilitas sertifikasi dan memberi kesempatan memasarkan produk lewat market-market yang disediakan Pertamina, serta produknya dimasukkan dalam katalog Pertamina.

Unit Manager Communication, Relations & CSR Pemasaran Regional Jawa Bagian Barat Eko Kristiawan mengatakan melalui Program Pendanaan Usaha Mikro dan Kecil, pihaknya berupaya menggerakkan ekonomi masyarakat melalui pembinaan UMKM agar terus berkembang dengan tujuan agar bisa lebih mandiri.

Selain itu, bantuan tersebut juga untuk mendukung pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs) poin delapan yaitu menyediakan pekerjaan yang layak dan mendukung pertumbuhan ekonomi.

"Di tengah pandemi COVID-19 ini,. Pertamina terus berupaya memberikan dukungan melalui berbagai program untuk para pelaku UMKM agar bisa terus bertahan dan bisa berpartisipasi dalam pameran offline/online yang diadakan perusahaan karena menjadi salah satu ajang promosi untuk mendapatkan pembeli, baik dari dalam maupun luar negeri," katanya.

Pewarta: Aditia Aulia Rohman

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2021