Sukabumi, (Antara Megapolitan) - Seorang janda muda, Sumiyati (22) warga Kampung Curuguncal, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat terpaksa dikurung dalam kamarnya sendiri akibat depresi yang sudah sebulan lamanya.
"Kami sebagai keluarga sebenarnya sudah berupaya untuk menyembuhkan adik kandung saya ini, namun hingga kini kondisinya masih depresi berat," kata kakak kandung Sumiyati, Haryati di Sukabumi, Rabu.
Menurutnya, warga RT RT 05 RW 05, Desa Cihaur, Kecamatan Simpenan ini depresi karena pernikahannya yang hanya bertahan satu jam saja pada 2009 lalu karena hanya untuk menutupi aib keluarga yang disebabkan, pada saat itu Sumiyati tengah hamil empat bulan yang dihamili oleh sepupu dari ayahnya sendiri.
Diduga karena tekanan batin, Sumiyati yang saat ini berstatus janda itu tabiatnya menjadi berubah drastis, seperti menjadi kasar, ngamuk bahkan seperti orang yang sakit jiwa. Bahkan dua bulan yang lalu adiknya itu sempat menyirami rumahnya, saat ditanya katanya ia (Sumiyati) tengah memanggil hujan.
Maka dari itu, pihak keluarga sepakat untuk mengurung Sumiyati di dalam kamar seorang diri khawatir melukai orang lain, merusak atau kabur dan bisa saja melukai dirinya sendiri. "Kami tetap memperhatikan mulai dari makan, minuman dan pakaiannya, karena bagaimanapun juga kami sayang kepada adik saya itu," tambahnya.
Sementara, Eman orang tua Sumiyati mengatakan pihaknya sudah melakukan berbagai upaya untuk menyembuhkan anaknya itu seperti mendatangkan kyai, berobat ke paranormal dan ahli kebatinan lainnya. Namun, upaya itu tidak pernah berhasil dan kondisi anaknya malah tambah parah.
"Kami sebagai orang tua hanya bisa berharap anak saya bisa mendapatkan pengobatan yang layak, karena keluarga sudah tidak sanggup membiayai pengobatannya," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2015
"Kami sebagai keluarga sebenarnya sudah berupaya untuk menyembuhkan adik kandung saya ini, namun hingga kini kondisinya masih depresi berat," kata kakak kandung Sumiyati, Haryati di Sukabumi, Rabu.
Menurutnya, warga RT RT 05 RW 05, Desa Cihaur, Kecamatan Simpenan ini depresi karena pernikahannya yang hanya bertahan satu jam saja pada 2009 lalu karena hanya untuk menutupi aib keluarga yang disebabkan, pada saat itu Sumiyati tengah hamil empat bulan yang dihamili oleh sepupu dari ayahnya sendiri.
Diduga karena tekanan batin, Sumiyati yang saat ini berstatus janda itu tabiatnya menjadi berubah drastis, seperti menjadi kasar, ngamuk bahkan seperti orang yang sakit jiwa. Bahkan dua bulan yang lalu adiknya itu sempat menyirami rumahnya, saat ditanya katanya ia (Sumiyati) tengah memanggil hujan.
Maka dari itu, pihak keluarga sepakat untuk mengurung Sumiyati di dalam kamar seorang diri khawatir melukai orang lain, merusak atau kabur dan bisa saja melukai dirinya sendiri. "Kami tetap memperhatikan mulai dari makan, minuman dan pakaiannya, karena bagaimanapun juga kami sayang kepada adik saya itu," tambahnya.
Sementara, Eman orang tua Sumiyati mengatakan pihaknya sudah melakukan berbagai upaya untuk menyembuhkan anaknya itu seperti mendatangkan kyai, berobat ke paranormal dan ahli kebatinan lainnya. Namun, upaya itu tidak pernah berhasil dan kondisi anaknya malah tambah parah.
"Kami sebagai orang tua hanya bisa berharap anak saya bisa mendapatkan pengobatan yang layak, karena keluarga sudah tidak sanggup membiayai pengobatannya," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2015