Sukabumi, (Antara Megapolitan) - Pihak PT Semen Caim Group (SCG) yang lebih dikenal dengan PT Semen Jawa tidak bisa memenuhi tuntutan Forum Warga Sirnaresmi Melawan atau FWSM terkait permasalahan AMDAL perusahaan milik Thailand itu.

"Kami tidak bisa memenuhi permintaan dari warga Sirnaresmi, Kecamatan Gunungguruh terkait permasalahan AMDAL agar pembangunan perusahaan dan pabrik ini dihentikan," kata Perwakilan PT Semen Jawa Siam Cement Group (SCG), Bambang Wiyono di Sukabumi, Selasa.

Menurut Bambang, pihaknya juga sudah berkoordinasi dengan pimpinannya terkait permasalahan ini, tetapi pembangunan tetap harus berjalan.

Selain itu, jika pihaknya menandatangani tuntutan warga itu berarti dokumen AMDAL dan lainnya yang dimiliki PT Semen Jawa tidak sah.

Surat tuntutan yang dilayangkan oleh warga yang tergabung dalam FWSM, poin utamanya adalah `SCG harus menghentikan sementara aktivitas operasional hingga dokumen AMDAL dan lainnya selesai`. Jelas ini tidak bisa dilakukan, karena seluruh perizinan sudah dibuat sejak beberapa tahun lalu sebelum pembangunan ini dilakukan.

"Seluruh dokumen mulai dari izin hingga AMDAL-nya sudah memenuhi persyaratan, bahkan Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Sukabumi menyebutkan seluruh dokumen perizinan PT Semen Jawa sah," tambahnya.

Sementara, Camat Gunungguruh, Yudi Mulayadi mengatakan, terkait dengan permasalahan pembangunan PT Semen Jawa ini seluruhnya kewenangan Pemkab Sukabumi.

Bahkan, pihaknya juga sudah berkoordinasi dengan BLH dan nanti ada petugas dari pemkab yang akan menemui warga terkait masalah ini.

Koordinator FWSM, Rukmana di tempat yang sama mengatakan, walaupun pihak PT Semen Jawa berkeras tidak mau menandatangani surat tuntutan dari warga ini, warga tetap pada pendiriannya.

Warga pun menilai BLH hanya bisa memberikan janji yang tidak jelas kepada warga.

Selain itu, yang dikhawatirkan warga adalah jika pabrik semen ini sudah mulai mengoperasikan mesinnya yang bisa berdampak kepada kesehatan warga sekitar yang radius polusinya bisa mencapai satu hingga dua kilometer.

"Kami tetap menuntut hingga ada pernyataan resmi melalui surat dari CEO SCG Thailand untuk menghentikan sementara pembangunan hingga aspirasi masyarakat terpenuhi," katanya.

Saat percobaan mesin pun, katanya lebih lanjut, kerap terdengar suara gemuruh mesih dan mengeluarkan kepulan asap sehingga mengganggu aktivitas warga sekitar.

Warga juga mengancam jika dipaksakan tetap membangun maka warga tidak akan tinggal diam dan akan melakukan penyegelan.

Sebelumnya, pada Senin, (10/8) ratusan warga Desa Sirnaresmi, Kecamatan Gunungguruh menggelar istigosah atau doa bersama di halaman PT Semen Jawa untuk meminta pihak perusahaan menghentikan sementara aktivitas pembangunan, karena warga tidak pernah dilibatkan dalam berbagai permohonan izin lingkungan.

Pewarta: Aditya A Rohman

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2015