Presiden Joko Widodo mendorong agar bangsa Indonesia mempersiapkan generasi muda unggul sehingga pada era Indonesia Emas 2045 mendatang, muncul keluarga sehat, produktif, dan berkualitas.

Untuk itu, Peringatan Hari Keluarga Nasional (Harganas) tahun 2021 menjadi momentum bagi keluarga Indonesia untuk menyiapkan generasi muda yang unggul sehingga pada saatnya dapat menjadi keluarga berkualitas.
 
Presiden Joko Widodo juga telah menunjuk Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) sebagai ujung tombak bagi pembentukan keluarga berkualitas sejak dini. 

Melalui program Bangga Kencana yakni pembangunan keluarga, kependudukan, dan keluarga berencana, BKKBN berupaya keras mewujudkan keluarga berkualitas dan pertumbuhan penduduk Indonesia yang seimbang agar tercapai Indonesia maju.

Keluarga berkualitas yang diharapkan adalah keluarga unggul dan bebas dari stunting, yakni kekurangan gizi kronis dalam waktu cukup lama pada kehamilan ibu sehingga dapat menganggu pertumbuhan tinggi badan anak.

Presiden Joko Widodo juga telah menargetkan angka stunting di Indonesia dapat diturunkan dari 26,67 persen pada 2019 menjadi 14,00 persen pada 2024, untuk menuju era Indonesia emas dengan keluarga keluarga berkualitas. 

Presiden menunjuk BKKBN sebagai pelaksana percepatan penurunan angka stunting nasional pada peringatan Hari Gizi Nasional pada Januari lalu. 

Untuk percepatan penurunan angka stunting tersebut, Presiden juga telah mengerahkan sejumlah pihak, di antaranya Kementerian Koordinator PMK, Kementerian Kesehatan, dan Bappenas untuk terus melakukan penanggulangan stunting, di tengah pandemi pandemi Covid-19 saat ini.

Karena itu, pada peringatan Harganas pada 29 Juni 2021 mendatang, BKKN mengusung tema "Keluarga Keren, Cegah Stunting".

Baca juga: Waspada, kata Kemenkes: Lima dari 10 ibu hamil anemia potensi lahirkan anak stunting

Kepala BKKBN, Hasto Wardoyo, pada apel peringatan Harganas ke-29 tahun 2021, pada 21 Juni lalu, mengakui tugas wujudkan keluarga berkulitas dan membangun kependudukan yang seimbang, dengan melakukan percepatan penurunan stunting ini, tidak mudah.

Dalam melaksanakan target tersebut, BKKBN membutuhkan, sinergi, serta upaya-upaya efektif dan tepat sasaran, sehingga program tersebut bisa tercapai. 

Kampung KB Bogor

Peringatan Harganas 2021 secara nasional dilaksanakan oleh pemerintah pusat di Jakarta dan diikuti seluruh pemerintah daerah tingkat provinsi dan kabupaten/kota seluruh Indonesia secara virtual, termasuk oleh Pemerintah Kota Bogor.

Pemerintah Kota Bogor mengikuti Peringatan Harganas 2021 secara nasional, dari Kampung Muara, Kelurahan Pasir Jaya Kecamatan Barat, yang telah ditetapkan sebagai Kampung Keluarga Berencana (KB) Kota Bogor.
 
Pemerintah Kota Bogor Jawa Barat melalui Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana siap merayakan Harganas tahun 2021 dengan mengikuti peringatan Harganas tingkat nasional tersebut secara virtual melalui layanan zoom dan youtube.

Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Kadis PPKB) Kota Bogor Rakhmawati saat dihubungi per telepondi Kota Bogor, Minggu (27/6), mengatakan, peringatan Harganas tahun 2021 tingkat nasional diselenggarakan pemerintah pusat pada 29 Juni, yang diikuti oleh pemerintah daerah dari seluruh Indonesia.

Dinas PPKB Kota Bogor bersama dinas terkait lainnya, akan mengikuti peringatan Harganas tingkat nasional tersebut, yang dipusatkan di Kampung Muara di Kelurahan Pasir Jaya Kecamatan Barat, yang telah ditetapkan sebagai Kampung Keluarga Berencana (KB).

Pada peringatan Harganas tahun 2021, pemerintah pusat menjadwalkan dialog dengan pemerintah daerah dari empat daerah yakni dari Kota Bogor, Kota Pangkalpinang, Kota Makassar, dan Kabupaten Sumedang.

Dialog tersebut terkait dengan program pengendalian penduduk dan keluarga berencana. Dialog tersebut dijadwalkan dengan Presiden Joko Widodo. 

Dinas PPKB Kota Bogor meramaikan rangkaian kegiatan Peringatan Harganas 2021 tersebut, dengan meluncurkan kegiatan vaksinasi untuk ibu hamil, ibu menyusui, serta anak usia 13-18 tahun.

Dalam upaya pengendalian penduduk dan keluarga berencana, Dinas PPKB Kota Bogor telah menyelesaikan pendataan keluarga di Kota Bogor yakni ada sebanyak 234.537 keluarga.

Dinas PPKB bersama dinas terkait lainnya juga melaksanakan kegiatan pelayanan untuk akseptor KB, seperti pelayanan metode kontrasepsi jangka panjang (MKJP). Kegiatan ini masih terus berlangsung di Puskesmas dan Posyandu.

Dinas PPKB juga mengingatkan kepada keluarga di Kota Bogor, sesuai arahan dari pemerintah pusat untuk fokus pada pencegahan stunting, yakni kurang gizi kronis dalam waktu cukup lama, sehingga menganggu pertumbuhan fisik dan kecerdasan anak.

Pencegahan stunting ini akan menjadi program prioritas Pemerintah Kota Bogor ke depan, yang dilaksanakan oleh beberapa organisasi perangkat daerah (OPD) terkait yakni Dinas PPKB, Dinas Kesehatan, Dinas PMPPA, Dinas Sosial, Bappeda, dan TP PKK

Dinas PPKB melaksanakan sosialisasi pencegahan stunting sejak warga Kota Bogor menjelang pernikahan, dan setelah menikah pada saat kehamilan, untuk menjaga asupan gizi yang seimbang.


Penanganan Stunting

Kepala Seksi Kesehatan Keluarga Dinas Kesehatan Kota Bogor, Deasy Triwahyuni, menuturkan, Dinas Kesehatan Kota Bogor juga melakukan berbagai upaya penanganan untuk menurunkan angka stunting.

Upaya tersebut dilakukan, misalnya dengan pemberian tablet tambah darah kepada remaja putri dan ibu hamil yang dikonsumsi satu tablet per minggu, melakukan pengecekan kesehatan rutin secara mandiri, imunisasi catin, serta pemeriksaan HIV, dan hepatitis.

Kepada ibu hamil juga dilakukan pemeriksaan kehamilan secara rutin, pemberian vitamin, makanan tambahan, serta makanan tambahan untuk ibu hamil kekurangan energi kronis.

Dinas Kesehatan juga memberikan penyuluhan kepada ibu hamil dan ibu bayi tentang kesehatan dan pentingnya air susu ibu (ASI), serta penyuluhan pemberian makanan bagi bayi dan anak dengan metode zimba.

Melalui Puskesmas di tingkat kecamatan dan kelurahan juga dilakukan penyuluhan tentang kesehatan ibu hamil, ibu bayi, ibu balita, dan tumbuh kembang.

Baca juga: BKKBN Terus Berkomitmen Menggalakkan Program Keluarga Berencana

Sementara itu, Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Kota Bogor Siti Robiah Mubarokah mengatakan, Dinas Kesehatan Kota Bogor memiliki kontribusi besar dalam mendukung visi Kota Bogor  yakni mewujudkan kota ramah keluarga, maupun misi Kota Bogor yakni mewujudkan kota sehat, cerdas, dan sejahtera.

Menurut Obien, panggilan Siti Robiah Mubarokah, merujuk dari visi dan misi Pemerintah Kota Bogor, maka Dinas Kesehatan melakukan berbagai upaya dalam membentuk keluarga sehat. Salah satu indikatornya adalah PHBS yakni pola hidup bersih dan sehat dengan gizi yang cukup dan seimbang.

Baca juga: Kota Bogor Tekan Laju Pertumbuhan Penduduk
Baca juga: Resmi terbentuk, KN-KKI siap berkiprah untuk program ketahanan keluarga







 

Pewarta: Riza Harahap

Editor : Budi Setiawanto


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2021