Bogor, (Antara Megapolitan) - Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrowi membuka secara resmi Kejuaraan Dunia Ketepatan Mendarat ke-8 untuk paralayang yang diselenggarakan di Gunung Mas Puncak, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Senin.
Menteri mengapresiasi penyelenggaraan Kejuaraan Dunia Paralayang tersebut sebagai kebanggaan untuk Bangsa Indonesia karena menjadi negara Asia pertama yang menjadi tuan rumah penyelenggaraan kejuaraan bertaraf internasional serta bersamaan dengan momen 17 Agustus.
"Acara ini tidak hanya menjadi kebanggaan bagi olahraga paralayang, tetapi juga untuk bangsa Indonesia karena menjadi negara Asia pertama yang menjadi tuan rumah kejuaraan dunia ini," kata Menpora.
Menpora mengharapkan momen kejuaraan dunia WPAC yang diikuti 125 atlet dari 19 negara ini dapat mengukir sejarah pada peringatan 70 Tahun Indonesia merdeka.
"Yang paling berkesan di hati saya, ini rangkaian 70 tahun kemerdekaan Indonesia, terimakasih kepada semua atlet dari seluruh dunia atas kehadirannya dalam kejuaraan ini," kata Menteri.
Menteri juga menyampaikan bahwa perhelatan Kejuaraan Dunia Ketepatan Mendarat WPAC selain menjadi ajang mengukir prestasi bagi para atlet juga mendorong Pemerintah Indonesia untuk menjadikan Paralayang sebagai cabang olahraga di ASIAN Games 2018.
Pembukaan Kejuaraan Dunia Ketepatan Mendarat WPAC dihadiri juga Bupati Bogor, Nuharyanti, Dirjen Pariwisata, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Asisten Operasi TNI AU, Marsekal Muda Barhim.
Ketua Panitia Kejuaraan Dunia WPAC ke-8, Gendon Subandono mengatakan, untuk pertama kalinya kejuaran tingkat pertama dalam Ketepatan Mendarat (WPAC) dilaksanakan di luar Eropa, dan Indonesia menjadi negara Asia pertama yang terpilih sebagai tuan rumah.
"Ini juga menjadi kebanggaan, sepanjang sejarah penyelenggaraan WPAC untuk pertama kalinya jumlah peserta mencapai 125 orang, biasanya peserta yang hadir 60 sampai 70 orang," kata Gendon.
Gendon mengatakan, para atlet akan bertanding untuk memperebutkan juara dunia ketepatan mendarat untuk putra, putri dan beregu. Masing-masing atlet akan melakukan terbang sebanyak tiga kali untuk mencari nilai tertinggi.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2015
Menteri mengapresiasi penyelenggaraan Kejuaraan Dunia Paralayang tersebut sebagai kebanggaan untuk Bangsa Indonesia karena menjadi negara Asia pertama yang menjadi tuan rumah penyelenggaraan kejuaraan bertaraf internasional serta bersamaan dengan momen 17 Agustus.
"Acara ini tidak hanya menjadi kebanggaan bagi olahraga paralayang, tetapi juga untuk bangsa Indonesia karena menjadi negara Asia pertama yang menjadi tuan rumah kejuaraan dunia ini," kata Menpora.
Menpora mengharapkan momen kejuaraan dunia WPAC yang diikuti 125 atlet dari 19 negara ini dapat mengukir sejarah pada peringatan 70 Tahun Indonesia merdeka.
"Yang paling berkesan di hati saya, ini rangkaian 70 tahun kemerdekaan Indonesia, terimakasih kepada semua atlet dari seluruh dunia atas kehadirannya dalam kejuaraan ini," kata Menteri.
Menteri juga menyampaikan bahwa perhelatan Kejuaraan Dunia Ketepatan Mendarat WPAC selain menjadi ajang mengukir prestasi bagi para atlet juga mendorong Pemerintah Indonesia untuk menjadikan Paralayang sebagai cabang olahraga di ASIAN Games 2018.
Pembukaan Kejuaraan Dunia Ketepatan Mendarat WPAC dihadiri juga Bupati Bogor, Nuharyanti, Dirjen Pariwisata, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Asisten Operasi TNI AU, Marsekal Muda Barhim.
Ketua Panitia Kejuaraan Dunia WPAC ke-8, Gendon Subandono mengatakan, untuk pertama kalinya kejuaran tingkat pertama dalam Ketepatan Mendarat (WPAC) dilaksanakan di luar Eropa, dan Indonesia menjadi negara Asia pertama yang terpilih sebagai tuan rumah.
"Ini juga menjadi kebanggaan, sepanjang sejarah penyelenggaraan WPAC untuk pertama kalinya jumlah peserta mencapai 125 orang, biasanya peserta yang hadir 60 sampai 70 orang," kata Gendon.
Gendon mengatakan, para atlet akan bertanding untuk memperebutkan juara dunia ketepatan mendarat untuk putra, putri dan beregu. Masing-masing atlet akan melakukan terbang sebanyak tiga kali untuk mencari nilai tertinggi.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2015