Kasus COVID-19 di Kota Bogor, Jawa Barat melonjak tajam dan dalam empat hari terakhir ada 786 kasus baru positif COVID-19 yang berdampak pada meningkatnya keterisian tempat tidur untuk pasien COVID-19 di rumah sakit.
Wali Kota Bogor, Bima Arya di Kota Bogor, Minggu mengatakan lonjakan kasus positif COVID-19 di Kota Bogor saat ini ada faktor penularannya yakni faktor luar kota dan faktor keluarga.
"Faktor keluarga itu juga itu juga asalnya dari faktor luar kota. Ada anggota keluarga yang keluarga kota dan ketika kembali menularkan anggota keluarganya," katanya.
Baca juga: 40 dari 95 santri ponpes Bima Madani Kota Bogor sembuh dari COVID-19
Baca juga: Ada 204 kasus COVID-19 dalam sehari, Bima Arya sebut situasi Kota Bogor genting
Menurut Bima Arya faktor luar kota itu, karena ada warga yang melakukan kegiatan keluar kota, ada warga yang mudik lebaran, serta ada pendatang dari luar daerah ke Kota Bogor.
Berdasarkan data pada Dinas Kesehatan Kota Bogor, jumlah warga Kota Bogor yang terkonfirmasi positif COVID-19, pada Minggu hari ini ada 193 orang, pada Sabtu (19/6) ada 188 orang, pada Jumat (18/6) ada 201 orang, dan pada Kamis (17/6) ada 204 orang.
Padahal sebelumnya, warga Kota Bogor yang terkonfirmasi positif COVID-19 adalah, pada Rabu (16/6) ada 97 orang, pada Selasa (15/6) ada 73 orang, dan pada Senin (14/6) ada 74 orang.
Melonjaknya kasus positif COVID-19 di Kota Bogor berdampak pada meningkatnya warga Kota Bogor yang sakit dan menjadi pasien COVID-19 di rumah sakit maupun di Pusat Isolasi COVID-19.
Baca juga: Kasus positif COVID-19 di Ponpes Bina Madani Kota Bogor jadi 93 orang
Berdasarkan data pada Dinas Kesehatan Kota Bogor, ketersediaan tempat tidur untuk pasien COVID-19 di 21 rumah sakit rujukan di Kota Bogor ada sebanyak 829 tempat tidur, 100 tempat tidur di antaranya ada di RSUD Kota Bogor. Dari jumlah tersebut, terisi 643 pasien atau 77,6 persen.
Sedangkan, ketersediaan tempat tidur di Pusat Isolasi COVID-19 Kota Bogor di Gedung Pusdiklat BPKP di Ciawi Bogor ada 100 tempat tidur dan telah terisi 78 pasien atau 78 persen.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2021
Wali Kota Bogor, Bima Arya di Kota Bogor, Minggu mengatakan lonjakan kasus positif COVID-19 di Kota Bogor saat ini ada faktor penularannya yakni faktor luar kota dan faktor keluarga.
"Faktor keluarga itu juga itu juga asalnya dari faktor luar kota. Ada anggota keluarga yang keluarga kota dan ketika kembali menularkan anggota keluarganya," katanya.
Baca juga: 40 dari 95 santri ponpes Bima Madani Kota Bogor sembuh dari COVID-19
Baca juga: Ada 204 kasus COVID-19 dalam sehari, Bima Arya sebut situasi Kota Bogor genting
Menurut Bima Arya faktor luar kota itu, karena ada warga yang melakukan kegiatan keluar kota, ada warga yang mudik lebaran, serta ada pendatang dari luar daerah ke Kota Bogor.
Berdasarkan data pada Dinas Kesehatan Kota Bogor, jumlah warga Kota Bogor yang terkonfirmasi positif COVID-19, pada Minggu hari ini ada 193 orang, pada Sabtu (19/6) ada 188 orang, pada Jumat (18/6) ada 201 orang, dan pada Kamis (17/6) ada 204 orang.
Padahal sebelumnya, warga Kota Bogor yang terkonfirmasi positif COVID-19 adalah, pada Rabu (16/6) ada 97 orang, pada Selasa (15/6) ada 73 orang, dan pada Senin (14/6) ada 74 orang.
Melonjaknya kasus positif COVID-19 di Kota Bogor berdampak pada meningkatnya warga Kota Bogor yang sakit dan menjadi pasien COVID-19 di rumah sakit maupun di Pusat Isolasi COVID-19.
Baca juga: Kasus positif COVID-19 di Ponpes Bina Madani Kota Bogor jadi 93 orang
Berdasarkan data pada Dinas Kesehatan Kota Bogor, ketersediaan tempat tidur untuk pasien COVID-19 di 21 rumah sakit rujukan di Kota Bogor ada sebanyak 829 tempat tidur, 100 tempat tidur di antaranya ada di RSUD Kota Bogor. Dari jumlah tersebut, terisi 643 pasien atau 77,6 persen.
Sedangkan, ketersediaan tempat tidur di Pusat Isolasi COVID-19 Kota Bogor di Gedung Pusdiklat BPKP di Ciawi Bogor ada 100 tempat tidur dan telah terisi 78 pasien atau 78 persen.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2021