Presiden Joko Widodo mengatakan penumpang kereta rel listrik (KRL) dan pekerja di stasiun memiliki mobilitas dan interaksi tinggi, sehingga diberikan prioritas untuk melindungi mereka dari COVID-19.
"Bogor adalah wilayah aglomerasi penyangga Kota Jakarta, dimana mobilitas dan interaksi masyarakat Bogor dan Jakarta, semuanya tinggi," kata Presiden Joko Widodo dalam sambutannya saat meninjau pelaksanaan vaksinasi di Stasiun Bogor di Kota Bogor, Kamis, yang ditayangkan melalui YouTube Sekretariat Presiden.
Baca juga: Presiden Jokowi tinjau pelaksanaan vaksinasi COVID-19 di Stasiun Bogor
Pada peninjauan tersebut, Presiden Joko Widodo didampingi Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, Wakapolda Jawa Barat Brigjen Pol Eddy Sumitro, dan Wali Kota Bogor Bima Arya.
Pada kesempatan tersebut, Presiden Joko Widodo menyampaikan pemerintah ingin ada percepatan pelaksanaan vaksinasi di tempat-tempat dengan mobilitas tinggi, misalnya stasiun kereta api, terminal bus, bandara, dan pelabuhan.
"Karena di tempat-tempat itu kalau tidak disegerakan vaksinasi akan terjadi penyebaran. Kita harap pada pagi ini, dengan dimulainya vaksinasi di stasiun dan lingkungannya, kita harapkan semua bisa terlindungi dari COVID-19," katanya.
Baca juga: Presiden Jokowi dijadwalkan akan tinjau vaksinasi COVID-19 di Stasiun Bogor
Pelaksanaan vaksinasi di Stasiun Bogor untuk sasaran 1.500 orang pengguna jasa KRL Commuter Line, dengan waktu pelaksanaannya dibagi menjadi dua, yakni pada Kamis hari ini untuk 750 orang, dan Jumat (18/6) untuk 750 orang, masing-masing mulai pukul 08:00 WIB.
Wali Kota Bogor Bima Arya mengatakan dipilihnya pengguna jasa KRL sebagai sasaran penerima vaksin, karena masuk dalam kategori rentan terpapar COVID-19.
Baca juga: Jelang PTM, 90 persen guru di Kota Bogor sudah divaksinasi COVID-19
Bima Arya mengatakan pengguna jasa KRL adalah warga Kota Bogor dan sekitarnya yang bekerja di Jakarta atau sebaliknya, yang memiliki mobilitas tinggi, sehingga rentan tertular COVID-19.
"Di Jakarta dan Bogor saat ini tren penularan COVID-19 meningkat lagi, sehingga harus diantisipasi. Salah satu langkah antisipasinya adalah melakukan vaksinasi," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2021
"Bogor adalah wilayah aglomerasi penyangga Kota Jakarta, dimana mobilitas dan interaksi masyarakat Bogor dan Jakarta, semuanya tinggi," kata Presiden Joko Widodo dalam sambutannya saat meninjau pelaksanaan vaksinasi di Stasiun Bogor di Kota Bogor, Kamis, yang ditayangkan melalui YouTube Sekretariat Presiden.
Baca juga: Presiden Jokowi tinjau pelaksanaan vaksinasi COVID-19 di Stasiun Bogor
Pada peninjauan tersebut, Presiden Joko Widodo didampingi Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, Wakapolda Jawa Barat Brigjen Pol Eddy Sumitro, dan Wali Kota Bogor Bima Arya.
Pada kesempatan tersebut, Presiden Joko Widodo menyampaikan pemerintah ingin ada percepatan pelaksanaan vaksinasi di tempat-tempat dengan mobilitas tinggi, misalnya stasiun kereta api, terminal bus, bandara, dan pelabuhan.
"Karena di tempat-tempat itu kalau tidak disegerakan vaksinasi akan terjadi penyebaran. Kita harap pada pagi ini, dengan dimulainya vaksinasi di stasiun dan lingkungannya, kita harapkan semua bisa terlindungi dari COVID-19," katanya.
Baca juga: Presiden Jokowi dijadwalkan akan tinjau vaksinasi COVID-19 di Stasiun Bogor
Pelaksanaan vaksinasi di Stasiun Bogor untuk sasaran 1.500 orang pengguna jasa KRL Commuter Line, dengan waktu pelaksanaannya dibagi menjadi dua, yakni pada Kamis hari ini untuk 750 orang, dan Jumat (18/6) untuk 750 orang, masing-masing mulai pukul 08:00 WIB.
Wali Kota Bogor Bima Arya mengatakan dipilihnya pengguna jasa KRL sebagai sasaran penerima vaksin, karena masuk dalam kategori rentan terpapar COVID-19.
Baca juga: Jelang PTM, 90 persen guru di Kota Bogor sudah divaksinasi COVID-19
Bima Arya mengatakan pengguna jasa KRL adalah warga Kota Bogor dan sekitarnya yang bekerja di Jakarta atau sebaliknya, yang memiliki mobilitas tinggi, sehingga rentan tertular COVID-19.
"Di Jakarta dan Bogor saat ini tren penularan COVID-19 meningkat lagi, sehingga harus diantisipasi. Salah satu langkah antisipasinya adalah melakukan vaksinasi," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2021