Nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar AS yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Kamis sore, ditutup menguat seiring pelaku pasar yang menantikan data inflasi Amerika Serikat.

Rupiah ditutup menguat 7 poin atau 0,05 persen ke posisi Rp14.248 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp14.255 per dolar AS.

"Mayoritas mata uang di kawasan Asia juga menguat disamping investor yang mencermati rilis data Inflasi AS malam ini," tulis Tim Riset Phillip Sekuritas dalam kajiannya di Jakarta, Kamis.

Baca juga: Emas terkerek 1,1 dolar, pasar tunggu petunjuk inflasi AS

Sikap investor yang cenderung melihat arah kebijakan Bank Sentral AS The Federal Reserve yang belum akan merubah kebijakan moneternya, membuat mata uang rupiah menguat.

Data penambahan pekerja yang belum sesuai dengan ekspektasi membuat pelaku pasar percaya The Fed belum akan merubah kebijakannya dalam waktu dekat.

Indeks dolar yang mengukur kekuatan dolar terhadap mata uang utama lainnya saat ini berada di level 90,205, naik dibandingkan posisi penutupan sebelumnya yaitu di posisi 90,120.

Baca juga: Harga emas jatuh tertekan dolar yang lebih kuat jelang data inflasi AS

Imbal hasil obligasi AS tenor 10 tahun saat ini berada di level 1,501 persen, naik dibandingkan posisi penutupan sebelumnya 1,489 persen.

Rupiah pada pagi hari dibuka menguat ke posisi Rp14.255 per dolar AS. Sepanjang hari rupiah bergerak di kisaran Rp14.230 per dolar AS hingga Rp14.255 per dolar AS.

Sementara itu, kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia pada Kamis menguat ke posisi Rp14.240 dibandingkan posisi pada hari sebelumnya Rp14.262 per dolar AS.
 

Pewarta: Citro Atmoko

Editor : M. Tohamaksun


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2021