Anggota Majelis Wali Amanat Universitas Indonesia (MWA UI) Dr. (HC) Noni Purnomo mengatakan perubahan yang terjadi karena perkembangan teknologi informasi saat ini menuntut para lulusan perguruan tinggi untuk beradaptasi. Terutama dalam kaitannya dengan konteks penyerapan tenaga kerja.
"Ada tiga kata kunci yang saat ini terus dibicarakan oleh para pelaku bisnis di dunia, yaitu urbanisasi, digitalisasi, dan konektivitas. Ketiga aspek tersebut mengubah banyak hal dalam gaya hidup manusia masa kini, mulai dari cara berinteraksi sampai cara berbisnis," kata Noni dalam keterangannya, Kamis.
CEO Blue Bird Group tersebut mengatakan hal tersebut pada webinar MWA UI Seri 3 bertema "Pendidikan Indonesia untuk Masa Depan Bangsa dan Kemanusiaan" yang diadakan Rabu (2/6). Noni menjadi salah seorang pembicara dalam seminar daring yang antara lain menghadirkan Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI), Dr. (HC) Puan Maharani S.Sos., dan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, dan Riset RI, Nadiem Makarim, B.A., MBA.
Baca juga: Ketua DPR: Menara gading pada pendidikan tinggi harus ditinggalkan
Sebagai sosok yang dikenal tidak sungkan turun ke lapangan dan puluhan tahun berkecimpung di industri jasa transportasi, topik yang dibawakan Noni terasa tepat, yakni “Kompetensi Lulusan yang dibutuhkan Industri”. Ia menghadirkan perspektif dunia industri terhadap kondisi lulusan perguruan tinggi saat ini dan kaitannya dengan era digital.
Lebih lanjut ia mengatakan salah satu kemampuan yang diperhitungkan saat ini dari diri seseorang adalah agility. Apa itu? Yaitu kemampuan untuk mengatasi perubahan yang terjadi. Fleksibiltas dalam menghadapi tantangan.
Kemampuan untuk mengatasi perubahan dan beradaptasi tersebut, kata Noni, harus disertai dengan kemauan untuk terus belajar (lifelong learning).
Baca juga: MWA UI gelar Webinar hadirkan Puan Maharani bahas pendidikan Indonesia
"Bagaimana kita sebagai manusia bisa dan harus mau belajar dengan mengggunakan jenis pembelajaran dan sumber pembelajaran dari manapun dan kapanpun. Itu menurut kami kapasitas yang sangat diperlukan untuk sumber daya manusia ke depan,” kata Noni Purnomo.
Kreativitas juga menjadi faktor lain yang menjadi penentu kualitas seseorang. Menurutnya, saat ini para pembisnis menyukai tenaga kerja yang mampu menyelesaikan masalah dan memberikan solusi. Ia menambahkan, berpikir out of the box dalam batas-batas tertentu. Kemampuan berkomunikasi dan berhubungan dengan orang lain juga menjadi salah satu faktor penentu.
Dikatakannya saat industri melakukan perekrutan tenaga kerja yang tidak lagi menekankan kepada kompetensi akademik seorang pelamar kerja, melainkan lebih kepada sikap, karakter, dan kemampuan beradaptasi.
Selain itu, karena manusia masa kini sudah berada di dunia digital, maka ilmu yang terkait proses bisnis digital juga menjadi salah syarat kemampuan yang harus dipelajari oleh para lulusan perguruan tinggi.
Baca juga: MWA UI ajak masyarakat donor darah di tengah lonjakan kebutuhan
Noni Purnomo menjelaskan bahwa kemampuan seorang lulusan perguruan tinggi berhubungan dengan data analitik dan analisis perilaku konsumen. Hal itu harus sesegera mungkin diperdalam oleh para lulusan perguruan tinggi dari berbagai bidang.
Sementara itu Rektor Universitas Indonesia Prof. Ari Kuncoro mengatakan kegagalan untuk menguasai teknologi menyebabkan bangsa kita menjadi rentan terhadap arus serbuan berita palsu atau hoaks. Selain itu, kegagapan teknologi juga berkorelasi terhadap lahirnya kemiskinan di bidang literasi informasi. Di sinilah, pendidikan jelas memikul tanggung jawab utama.
ketua MWA UI Saleh Husin mengatakan seri ke-3 webinar MWA kali ini fokus terhadap pendidikan. Isu yang diangkat tidak hanya pada hal pembentukan kecerdasan, namun juga tentang hal yang perlu dilakukan agar institusi pendidikan dapat berbagi tugas mendidik manusia Indonesia dengan para pemangku kepentingan lainnya, seperti industri, komunitas, ormas dan lembaga pemerintah atau swasta.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2021