Sukabumi, (Antara Megapolitan) - Penyakit diare dan infeksi saluran pernapasan akut atau ISPA mendominasi penyakit di Kota Sukabumi, Jawa Barat pada musim kemarau sejak beberapa bulan ini.
"Kasus ISPA dan diare dalam dua bulan terakhir ini terjadi lonjakan yang tinggi, khususnya di wilayah tugas Puskesmas Selabatu, Kecamatan Cikole. Tingginya warga yang terserang dua penyakit ini disebabkan oleh debu dan kondisi air yang kurang bersih," kata Kepala Puskesmas Selabatu, Suhendro Rusli di Sukabumi, Jumat.
Menurutnya, walaupun ada peningkatan jumlah warga yang terserang ISPA dan diare tetapi tingkat kunjungan pasien ke puskesmas yang dipimpinnya tidak ada lonjakan yang signifikan. Bahkan, informasinya mayoritas puskesmas di Kota Sukabumi yang melayani masyarakat didominasi oleh warga yang terserang penyakit ini.
Selain itu, pasien ISPA dan diare yang berobat ke puskesmasnya selalu diberikan obat yang cocok dan jika kondisi tubuhnya sudah bisa dikatakan parah maka pihaknya akan segera memberikan rujukan untuk menjalani perawatan di rumah sakit. Pihaknya juga mengimbau agar tidak menyepelekan penyakit ini, karena jika telat dalam perawatan maupun pengobatan bisa menyebabkan kematian.
"Untuk antisipasi agar penyakit ini tidak menyerang warga, setiap individu harus menjalankan pola hidup bersih dan sehat (PHBS) juga mengkonsumsi makanan bergizi serta meminum vitamin secukupnya," tambahnya.
Sementara, Wakil Wali Kota Sukabumi, Achmad Fahmi mengatakan pihaknya terus melakukan pemantauan khususnya di daerah-daerah yang rawan kekurangan air bersih. Di daerah tersebut biasanya banyak warga yang terserang ISPA maupun diare apalagi di musim kemarau ini kondisi cuaca yang panas dan berdebu sehingga dengan mudah penyakit ini menyerang warga.
"Kami juga mengimbau kepada warga agar secara rutin memeriksakan kesehatannya seperti ke puskesmas dan pelayanan kesehatan khususnya untuk warga yang tidak mampu sudah kami gratiskan atau sesuaikan dengan kemampuan ekonominya," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2015
"Kasus ISPA dan diare dalam dua bulan terakhir ini terjadi lonjakan yang tinggi, khususnya di wilayah tugas Puskesmas Selabatu, Kecamatan Cikole. Tingginya warga yang terserang dua penyakit ini disebabkan oleh debu dan kondisi air yang kurang bersih," kata Kepala Puskesmas Selabatu, Suhendro Rusli di Sukabumi, Jumat.
Menurutnya, walaupun ada peningkatan jumlah warga yang terserang ISPA dan diare tetapi tingkat kunjungan pasien ke puskesmas yang dipimpinnya tidak ada lonjakan yang signifikan. Bahkan, informasinya mayoritas puskesmas di Kota Sukabumi yang melayani masyarakat didominasi oleh warga yang terserang penyakit ini.
Selain itu, pasien ISPA dan diare yang berobat ke puskesmasnya selalu diberikan obat yang cocok dan jika kondisi tubuhnya sudah bisa dikatakan parah maka pihaknya akan segera memberikan rujukan untuk menjalani perawatan di rumah sakit. Pihaknya juga mengimbau agar tidak menyepelekan penyakit ini, karena jika telat dalam perawatan maupun pengobatan bisa menyebabkan kematian.
"Untuk antisipasi agar penyakit ini tidak menyerang warga, setiap individu harus menjalankan pola hidup bersih dan sehat (PHBS) juga mengkonsumsi makanan bergizi serta meminum vitamin secukupnya," tambahnya.
Sementara, Wakil Wali Kota Sukabumi, Achmad Fahmi mengatakan pihaknya terus melakukan pemantauan khususnya di daerah-daerah yang rawan kekurangan air bersih. Di daerah tersebut biasanya banyak warga yang terserang ISPA maupun diare apalagi di musim kemarau ini kondisi cuaca yang panas dan berdebu sehingga dengan mudah penyakit ini menyerang warga.
"Kami juga mengimbau kepada warga agar secara rutin memeriksakan kesehatannya seperti ke puskesmas dan pelayanan kesehatan khususnya untuk warga yang tidak mampu sudah kami gratiskan atau sesuaikan dengan kemampuan ekonominya," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2015