Bekasi, (Antara Megapolitan) - Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Tito Karnavian mengungkapkan, insiden kebakaran PT Mandom di Kawasan Industri MM2100 Cibitung, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Jumat siang, dipicu kebocoran pipa gas.
"Ada semacam pipa gas bersama yang dialirkan pengelola kawasan industri MM2100 ke sejumlah pabrik. Salah satu pipa di ruang produksi PT Mandom bocor dan meledak," katanya, di Bekasi, Jumat.
Menurut dia, pipa yang tertanam di bawah tanah tersebut, berfungsi mengalirkan gas ke PT Mandom sebagai bahan bakar produksi parfum.
"Ada pipa di seberang pabrik yang menggunakan saluran bawah tanah. Salurannya bocor dan diduga ada percikan api," katanya.
Peristiwa ledakan itu berlangsung cukup keras dan mengejutkan para karyawan yang tengah bekerja di ruang pengemasan produk.
"Saat kejadian ada sekitar 100 karyawan yang masuk di hari terakhir kerja sebelum libur Lebaran. Hari ini mereka rencananya menerima Tunjangan Hari Raya (THR) dari perusahaan," katanya.
Percikan api itu, kata Tito, diduga menyambar instalasi pipa gas dan meledak lalu terjadi kebakaran pada pukul 09.30 WIB selama dua jam.
"Sebanyak lima karyawan tewas, dan 46 lainnya menderita luka bakar. Sekarang sedang dalam perawatan intensif di rumah sakit," katanya.
Tito mengaku belum dapat menyimpulkan siapa pihak yang bertanggung jawab atas insiden itu, sebab pihaknya masih fokus pada upaya penyelamatan korban.
"Sekarang polisi masih fokus pada penyelamatan korban. Terkait penyelidikan masih terus berlangsung," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2015
"Ada semacam pipa gas bersama yang dialirkan pengelola kawasan industri MM2100 ke sejumlah pabrik. Salah satu pipa di ruang produksi PT Mandom bocor dan meledak," katanya, di Bekasi, Jumat.
Menurut dia, pipa yang tertanam di bawah tanah tersebut, berfungsi mengalirkan gas ke PT Mandom sebagai bahan bakar produksi parfum.
"Ada pipa di seberang pabrik yang menggunakan saluran bawah tanah. Salurannya bocor dan diduga ada percikan api," katanya.
Peristiwa ledakan itu berlangsung cukup keras dan mengejutkan para karyawan yang tengah bekerja di ruang pengemasan produk.
"Saat kejadian ada sekitar 100 karyawan yang masuk di hari terakhir kerja sebelum libur Lebaran. Hari ini mereka rencananya menerima Tunjangan Hari Raya (THR) dari perusahaan," katanya.
Percikan api itu, kata Tito, diduga menyambar instalasi pipa gas dan meledak lalu terjadi kebakaran pada pukul 09.30 WIB selama dua jam.
"Sebanyak lima karyawan tewas, dan 46 lainnya menderita luka bakar. Sekarang sedang dalam perawatan intensif di rumah sakit," katanya.
Tito mengaku belum dapat menyimpulkan siapa pihak yang bertanggung jawab atas insiden itu, sebab pihaknya masih fokus pada upaya penyelamatan korban.
"Sekarang polisi masih fokus pada penyelamatan korban. Terkait penyelidikan masih terus berlangsung," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2015