Oslo (Antara/Xinhua-OANA/Antara Megapolitan) - Kendati prestasi luar biasa telah dicapai dalam Sasaran Pembangunan Milenium PBB (MDG), diperlukan tindakan lebih untuk menjamin orang yang paling rentan dan miskin tak tertinggal, kata Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon, Senin (6/7).

Laporan Sasaran Pembangunan Milenium 2015, yang diluncurkan pada Senin di Oslo, Norwegia, memperlihatkan MDG telah menggembleng dunia untuk menghasilkan gerakan anti-kemiskinan yang paling berhasil dalam sejarah, membantu mengentaskan lebih dari satu miliar orang miskin, membuat kemajuan dalam melawan kelaparan dan memungkinkan lebih banyak anak perempuan bersekolah dibandingkan dengan sebelumnya.

"Laporan itu mengkonfirmasi bahwa upaya global untuk mencapai Sasaran tersebut telah menyelamatkan jutaan jiwa dan meningkatkan kondisi buat jutaan orang lagi di seluruh dunia, kata Ban, sebagaimana dikutip Xinhua --yang dipantau Antara di Jakarta, Selasa pagi. Dalam peluncuran tersebut, ia disertai oleh Penganjur MDG Erna Solberg, Perdana Menteri Norwegia, dan Presiden Rwanda Paul Kagame.

"Keberhasilan ini mesti dirayakan di seluruh lapisan masyarakat global kita. Pada saat yang sama, kami sangat menyadari mengenai di mana kami belum mencapai keberhasilan," kata pemimpin PBB itu.

Dana dan analisis memperlihatkan bahwa negara paling miskin sekalipun dapat membuat kemajuan dramatis yang tak pernah terjadi sebelumnya dengan campur tangan terbidik, strategis yang bagus, keinginan politik dan sumber daya yang memadai, kata laporan tersebut. Laporan itu mencerminkan kemajuan regional dan global mengenai delapan sasaran MDG selama 15 tahun terakhir yang telah dipantau dan dianalisis setiap tahun melalui data yang dikumpulkan oleh lebih dari 28 lembaga PBB dan internasional.

"MDG berlangsung pada semua tingkat --lokal, nasional dan global-- dan menghimpun bukan hanya diplomat dan teknokrat di gedung konferensi tapi juga pertemuan masyarakat di bundaran desa," kata Ban. "MDG mengukur apa yang penting buat manusia. Saat kita memandang ke depan, kita harus berbuat lebih untuk menjangkau mereka yang paling rentan, yang tak terhitung dan tak ikut menikatkan perbaikan selama 15 tahun belakangan."

Laporan tersebut menarik perhatian ke perubahan iklim dan kemerosotan lingkungan hidup yang merusak kemajuan yang dicapai dan menunjukkan konflik tetap menjadi ancaman terbesar bagi pembangunan manusia dan penghalang terbesar bagi kemajuan dalam mencapai MDG.

Kemunculan agenda pembangunan pasca-2015, termasuk serangkaian sasaran pembangunan berkelanjutan yang akan disahkan dalam satu pertemuan puncak di Markas Besar PBB pada September, adalah proses yang bertujuan menjabarkan kerangka kerja pembangunan global yang akan menggantikan MDG ketika sasaran pembangunan milenium itu mencapai tanggal sasarannya pada akhir 2015.

Penerjemah: Chaidar.

Pewarta:

Editor : M. Tohamaksun


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2015