Bupati Bogor Ade Yasin mengingatkan Baznas Kabupaten Bogor, Jawa Barat dalam menggunakan dana zakat, agar transparan dan tepat sasaran.
"Kalau ada acara-acara yang bersifat seremonial, jangan menggunakan dana ummat. Tapi pungut saja dari pejabat-pejabat yang akan hadir. Zakat bukan untuk mereka yang mampu. Tapi untuk yang tidak mampu," ungkapnya usai membayar zakat fitrah di Cibinong, Bogor, Selasa.
Baca juga: Pembagian sembako ricuh, Bupati Bogor tegur Ketua Baznas
Ade Yasin juga meminta agar Baznas Kabupaten Bogor lebih masif lagi dalam menggalang zakat. Pasalnya, jika mengandalkan Aparatur Sipil Negara (ASN) tidak akan bisa mencukupi kebutuhan masyarakat di kabupaten berjuluk Bumi Tegar Beriman.
"Dari ASN saja masih belum maksimal. Harusnya bisa lebih dari Rp12 miliar dari yang ditargetkan tahun ini. Coba lebih digali pihak swasta, tapi dengan sukarela mereka. Jangan dipaksa," kata Ade Yasin.
Menurutnya, zakat merupakan salah satu instrumen pemberdayaan ekonomi umat. Maka ia mendorong masyarakat untuk menjadikan zakat sebagai strategi pemulihan ekonomi.
Baca juga: Baznas targetkan zakat PNS Bogor senilai Rp12 miliar
Ia berharap dengan memaksimalkan pengumpulan zakat, dapat memberikan dampak signifikan pada pemulihan ekonomi masyarakat.
Sementara, Kepala Baznas Kabupaten Bogor Lesmana menyatakan pihaknya berkomitmen untuk dapat mengelola zakat dengan baik.
Menurutnya, pada tahun 2020 Baznas Kabupaten Bogor berhasil menghimpun zakat lebih dari Rp10 miliar atau melebihi target dan 49,2 persen lebih tinggi dari pengumpulan tahun 2019. Kemudian, pada tahun 2021 Baznas Kabupaten Bogor memiliki target Rp12 miliar.
Baca juga: Bupati Bogor bagikan 500 paket sembako di zona rawan pangan
“Baznas senantiasa mendukung program Pancakarsa Bupati dan Wakil Bupati Bogor, untuk mewujudkan kesolehan sosial dan terwujudnya visi Kabupaten Bogor Termaju, Nyaman, dan Berkeadaban," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2021
"Kalau ada acara-acara yang bersifat seremonial, jangan menggunakan dana ummat. Tapi pungut saja dari pejabat-pejabat yang akan hadir. Zakat bukan untuk mereka yang mampu. Tapi untuk yang tidak mampu," ungkapnya usai membayar zakat fitrah di Cibinong, Bogor, Selasa.
Baca juga: Pembagian sembako ricuh, Bupati Bogor tegur Ketua Baznas
Ade Yasin juga meminta agar Baznas Kabupaten Bogor lebih masif lagi dalam menggalang zakat. Pasalnya, jika mengandalkan Aparatur Sipil Negara (ASN) tidak akan bisa mencukupi kebutuhan masyarakat di kabupaten berjuluk Bumi Tegar Beriman.
"Dari ASN saja masih belum maksimal. Harusnya bisa lebih dari Rp12 miliar dari yang ditargetkan tahun ini. Coba lebih digali pihak swasta, tapi dengan sukarela mereka. Jangan dipaksa," kata Ade Yasin.
Menurutnya, zakat merupakan salah satu instrumen pemberdayaan ekonomi umat. Maka ia mendorong masyarakat untuk menjadikan zakat sebagai strategi pemulihan ekonomi.
Baca juga: Baznas targetkan zakat PNS Bogor senilai Rp12 miliar
Ia berharap dengan memaksimalkan pengumpulan zakat, dapat memberikan dampak signifikan pada pemulihan ekonomi masyarakat.
Sementara, Kepala Baznas Kabupaten Bogor Lesmana menyatakan pihaknya berkomitmen untuk dapat mengelola zakat dengan baik.
Menurutnya, pada tahun 2020 Baznas Kabupaten Bogor berhasil menghimpun zakat lebih dari Rp10 miliar atau melebihi target dan 49,2 persen lebih tinggi dari pengumpulan tahun 2019. Kemudian, pada tahun 2021 Baznas Kabupaten Bogor memiliki target Rp12 miliar.
Baca juga: Bupati Bogor bagikan 500 paket sembako di zona rawan pangan
“Baznas senantiasa mendukung program Pancakarsa Bupati dan Wakil Bupati Bogor, untuk mewujudkan kesolehan sosial dan terwujudnya visi Kabupaten Bogor Termaju, Nyaman, dan Berkeadaban," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2021