Pertamina Hulu Energi Offshore North West Java (PHE ONWJ) memberdayakan 146 kapal nelayan untuk melakukan pembersihan sisa ceceran minyak di wilayah perairan Kabupaten Karawang, Jawa Barat.
Manager Communications Relations & CID PHE ONWJ, Hari Setyono dalam siaran pers yang diterima di Karawang, Selasa, mengatakan kalau pemberdayaan kapal nelayan itu merupakan bentuk kerja sama antara PHE ONWJ dengan masyarakat di wilayah operasi.
Baca juga: Bupati Karawang minta Pertamina lakukan upaya percepat pembersihan ceceran minyak
Ia mengatakan, pemberdayaan nelayan itu adalah buah dari kerja sama yang selama ini terjalin dengan baik. Sehingga saat nelayan menemukan adanya ceceran di laut mereka menginformasikan kepada pihak PHE ONWJ.
“Kerja sama kita dengan nelayan sudah terjalin sangat lama. Sehingga apapun yang terjadi di sekitar wilayah operasi kita, nelayan selalu menginformasikan kepada kita,” katanya.
Menurut dia, pemberdayaan kapal nelayan merupakan bentuk optimalisasi dalam melakukan penanganan kebocoran pipa. Bahkan hingga saat ini sudah ada 146 kapal yang diberdayakan untuk membersihkan sisa-sisa ceceran minyak.
Baca juga: Warga dan PHE ONWJ bersihkan sisa kebocoran minyak di pantai Cemarajaya Karawang
“Hingga saat ini ada lima desa yang nelayannya sudah kita berdayakan untuk melakukan pembersihan. Di antaranya Muara Tangkolak lima kapal, Muara Pasir Putih 22 kapal, Sungaibuntu 58 kapal, Cemarajaya 26 kapal dan Sedari 35 kapal," kata dia.
Ia mengimbau kepada masyarakat yang ikut membersihkan oil spill untuk menggunakan peralatan pelindung diri yang lengkap.
Warna, Ketua Rukun Nelayan Desa Cemarajaya mengatakan, upaya yang dilakukan PHE ONWJ dalam melakukan pembersihan sisa ceceran minyak sangat cepat. Sehingga hal ini bisa meminimalisir ceceran minyak yang datang ke darat.
Baca juga: Pertamina kerahkan sejumlah kapal bersihkan sisa kebocoran pipa minyak di Karawang
Ia menyampaikan dirinya bersama nelayan lain di Desa Cemarajaya saat ini terus melakukan pembersihan di tengah laut, hingga dua hari ini sudah 25 kapal nelayan yang diberdayakan untuk melakukan pembersihan di tengah laut.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2021
Manager Communications Relations & CID PHE ONWJ, Hari Setyono dalam siaran pers yang diterima di Karawang, Selasa, mengatakan kalau pemberdayaan kapal nelayan itu merupakan bentuk kerja sama antara PHE ONWJ dengan masyarakat di wilayah operasi.
Baca juga: Bupati Karawang minta Pertamina lakukan upaya percepat pembersihan ceceran minyak
Ia mengatakan, pemberdayaan nelayan itu adalah buah dari kerja sama yang selama ini terjalin dengan baik. Sehingga saat nelayan menemukan adanya ceceran di laut mereka menginformasikan kepada pihak PHE ONWJ.
“Kerja sama kita dengan nelayan sudah terjalin sangat lama. Sehingga apapun yang terjadi di sekitar wilayah operasi kita, nelayan selalu menginformasikan kepada kita,” katanya.
Menurut dia, pemberdayaan kapal nelayan merupakan bentuk optimalisasi dalam melakukan penanganan kebocoran pipa. Bahkan hingga saat ini sudah ada 146 kapal yang diberdayakan untuk membersihkan sisa-sisa ceceran minyak.
Baca juga: Warga dan PHE ONWJ bersihkan sisa kebocoran minyak di pantai Cemarajaya Karawang
“Hingga saat ini ada lima desa yang nelayannya sudah kita berdayakan untuk melakukan pembersihan. Di antaranya Muara Tangkolak lima kapal, Muara Pasir Putih 22 kapal, Sungaibuntu 58 kapal, Cemarajaya 26 kapal dan Sedari 35 kapal," kata dia.
Ia mengimbau kepada masyarakat yang ikut membersihkan oil spill untuk menggunakan peralatan pelindung diri yang lengkap.
Warna, Ketua Rukun Nelayan Desa Cemarajaya mengatakan, upaya yang dilakukan PHE ONWJ dalam melakukan pembersihan sisa ceceran minyak sangat cepat. Sehingga hal ini bisa meminimalisir ceceran minyak yang datang ke darat.
Baca juga: Pertamina kerahkan sejumlah kapal bersihkan sisa kebocoran pipa minyak di Karawang
Ia menyampaikan dirinya bersama nelayan lain di Desa Cemarajaya saat ini terus melakukan pembersihan di tengah laut, hingga dua hari ini sudah 25 kapal nelayan yang diberdayakan untuk melakukan pembersihan di tengah laut.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2021