Purwakarta, (Antara Megapolitan) - Pemerintah Kabupaten Purwakarta berinisiatif mencanangkan gerakan selamatkan hulu sungai Citarum, sebagai upaya menjaga kondisi sungai terpanjang dan terbesar di Propinsi Jawa Barat itu.

Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi, Kamis, mengatakan, wilayah hilir harus ikut berkontribusi terhadap kelestarian hulu sungai yang memiliki panjang sekitar 269 km tersebut. Sebab selama ini gerakan pelestarian Citarum hanya dititikberatkan pada wilayah hilir.

Ia mengaku akan mengundang perwakilan daerah yang terlintasi sungai Citarum seperti Karawang, Bekasi, Subang, dan Indramayu.

Selain itu, juga akan mengundang masyarakat yang ada di wilayah hulu Citarum, yakni masyarakat sekitar Gunung Wayang dan Gunung Windu.

Menurut dia, selama ini pemerintah daerah di wilayah hilir relatif belum pernah memberikan perhatian kepada warga di hulu Citarum. Padahal, jika tidak ada hulu belum tentu ada hilir.

"Dengan kerelaan dan keikhlasan hati warga Gunung Wayang dan Gunung Windu menjaga sungai Citarum, ratusan ribu hektare area sawah di wilayah hilir bisa bercocok tanam sepanjang tahun," kata Dedi.

Sejak dahulu hingga kini, air untuk bercocok tanam selalu tersedia dari daerah aliran sungai Citarum. Tetapi, perhatian terhadap masyarakat di hulu Citarum masih minim.

Contohnya, Perusahaan Jasa Tirta II Jatiluhur sebagai pengelola air sungai Citarum, setiap tahun selalu membagikan bantuan dari program "corporate sosial responsibility" (CSR) dengan sasaran masyarakat hilir Citarum.

Atas hal itu, ke depan Pemkab yang teraliri aliran sungai Citarum dan perusahaan yang ada di sepanjang sungai tersebut, harus memberikan perhatian kepada masyarakat hulu.

Pewarta: M Ali Khumaini

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2015