Pemerintah Kota Bogor mengejar target vaksinasi COVID-19 terhadap warga lanjut usia (lansia) di kota itu sebanyak 95.371 orang sampai akhir Mei 2021.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Bogor Sri Nowo Retno di Kota Bogor, Selasa, mengatakan dari data 95.371 orang lansia, jumlah lansia yang sudah menerima penyuntikan vaksin dosis pertama sebanyak 28.817 orang (30,22 persen) dan dosis kedua 9.363 orang (9,82 persen).
"Jumlah lansia yang sudah menjalani penyuntikan vaksin dosis kedua lebih sedikit, karena bagi lansia, jarak penyuntikan vaksin dosis pertama dan kedua adalah 28 hari," katanya.
Baca juga: Warga lansia di Kota Bogor disarankan aktif datangi tempat vaksinasi
Retno menjelaskan ada beberapa kendala yang dihadapi Dinas Kesehatan Kota Bogor pada pelaksanaan vaksinasi terhadap lansia.
Pertama, pada awal pelaksanaan vaksinasi massal tahap kedua, pada awal Februari lalu, arahan dari pemerintah pusat adalah vaksinasi untuk lansia dilaksanakan di tingkat provinsi, tapi setelah berjalan lebih dari dua pekan, ada arahan bahwa vaksinasi untuk lansia bisa dilaksanakan di tingkat kabupaten dan kota.
Menurut Retno, Dinas Kesehatan kemudian melaksanakan vaksinasi untuk lansia, tapi karena ketersediaan vaksin untuk lansia jumlahnya terbatas, yakni untuk 34.875 sasaran, sedangkan data lansia warga Kota Bogor yang berusia 60 tahun ke atas ada 95.371 orang, sehingga dilakukan skala prioritas.
Pemerintah Kota Bogor sudah mengusulkan lagi sebanyak 10.000 vial vaksin yang diharapkan akan tiba di Kota Bogor pada awal Mei 2021
Baca juga: Pemkot Bogor melanjutkan vaksinasi kepada 1.500 orang di Mal Ekalokasari
Kendala lainnya, kata dia, adanya karakter lansia di Kota Bogor yang beragam. "Lansia yang berada di perkotaan antusias untuk menjalani vaksinasi, sebaliknya lansia yang berada di pinggiran kota tidak antusias," katanya.
Retno menuturkan lansia yang tinggal di pinggiran kota, ada yang menolak untuk divaksinasi dengan alasan takut, ada yang tidak mendapat izin dari keluarganya, serta ada yang beralasan sulit menjangkau tempat pelaksanaan vaksinasi.
Karena itu, Dinas Kesehatan melakukan upaya jemput bola untuk memudahkan lansia menjalani vaksinasi, yakni dengan menyediakan tempat vaksinasi di rumah sakit dan Puskesmas.
"Kami menargetkan sekitar 100 lansia per hari yang menjalani vaksinasi di setiap rumah sakit dan Puskesmas, tapi realisasinya hanya sekitar 20 hingga 30 orang lansia per hari," katanya.
Baca juga: Dinkes selesaikan vaksinasi 2.227 orang di Mal BTM Kota Bogor
Menurut Retno, dalam upaya mempercepat penyelesaian target vaksinasi untuk lansia, Dinas Kesehatan juga melakukan jemput bola, yakni lebih mendekatkan diri pada domisili lansia.
Dinas Kesehatan pernah melaksanakan vaksinasi bagi lansia di kantor Kecamatan Bogor Utara, di kantor kelurahan, di gedung sekolah, bahkan di kediaman seorang bidan.
Retno berharap lansia dan keluarganya yang tinggal di pinggiran Kota Bogor lebih aktif mendatangi rumah sakit, Puskesmas, atau tempat pelaksanaan vaksinasi yang telah ditetapkan.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2021
Kepala Dinas Kesehatan Kota Bogor Sri Nowo Retno di Kota Bogor, Selasa, mengatakan dari data 95.371 orang lansia, jumlah lansia yang sudah menerima penyuntikan vaksin dosis pertama sebanyak 28.817 orang (30,22 persen) dan dosis kedua 9.363 orang (9,82 persen).
"Jumlah lansia yang sudah menjalani penyuntikan vaksin dosis kedua lebih sedikit, karena bagi lansia, jarak penyuntikan vaksin dosis pertama dan kedua adalah 28 hari," katanya.
Baca juga: Warga lansia di Kota Bogor disarankan aktif datangi tempat vaksinasi
Retno menjelaskan ada beberapa kendala yang dihadapi Dinas Kesehatan Kota Bogor pada pelaksanaan vaksinasi terhadap lansia.
Pertama, pada awal pelaksanaan vaksinasi massal tahap kedua, pada awal Februari lalu, arahan dari pemerintah pusat adalah vaksinasi untuk lansia dilaksanakan di tingkat provinsi, tapi setelah berjalan lebih dari dua pekan, ada arahan bahwa vaksinasi untuk lansia bisa dilaksanakan di tingkat kabupaten dan kota.
Menurut Retno, Dinas Kesehatan kemudian melaksanakan vaksinasi untuk lansia, tapi karena ketersediaan vaksin untuk lansia jumlahnya terbatas, yakni untuk 34.875 sasaran, sedangkan data lansia warga Kota Bogor yang berusia 60 tahun ke atas ada 95.371 orang, sehingga dilakukan skala prioritas.
Pemerintah Kota Bogor sudah mengusulkan lagi sebanyak 10.000 vial vaksin yang diharapkan akan tiba di Kota Bogor pada awal Mei 2021
Baca juga: Pemkot Bogor melanjutkan vaksinasi kepada 1.500 orang di Mal Ekalokasari
Kendala lainnya, kata dia, adanya karakter lansia di Kota Bogor yang beragam. "Lansia yang berada di perkotaan antusias untuk menjalani vaksinasi, sebaliknya lansia yang berada di pinggiran kota tidak antusias," katanya.
Retno menuturkan lansia yang tinggal di pinggiran kota, ada yang menolak untuk divaksinasi dengan alasan takut, ada yang tidak mendapat izin dari keluarganya, serta ada yang beralasan sulit menjangkau tempat pelaksanaan vaksinasi.
Karena itu, Dinas Kesehatan melakukan upaya jemput bola untuk memudahkan lansia menjalani vaksinasi, yakni dengan menyediakan tempat vaksinasi di rumah sakit dan Puskesmas.
"Kami menargetkan sekitar 100 lansia per hari yang menjalani vaksinasi di setiap rumah sakit dan Puskesmas, tapi realisasinya hanya sekitar 20 hingga 30 orang lansia per hari," katanya.
Baca juga: Dinkes selesaikan vaksinasi 2.227 orang di Mal BTM Kota Bogor
Menurut Retno, dalam upaya mempercepat penyelesaian target vaksinasi untuk lansia, Dinas Kesehatan juga melakukan jemput bola, yakni lebih mendekatkan diri pada domisili lansia.
Dinas Kesehatan pernah melaksanakan vaksinasi bagi lansia di kantor Kecamatan Bogor Utara, di kantor kelurahan, di gedung sekolah, bahkan di kediaman seorang bidan.
Retno berharap lansia dan keluarganya yang tinggal di pinggiran Kota Bogor lebih aktif mendatangi rumah sakit, Puskesmas, atau tempat pelaksanaan vaksinasi yang telah ditetapkan.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2021