Pemerintah Kota Bogor masih menunggu jawaban dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) terkait operasional Rumah Sakit Lapangan di Komplek GOR Pajajaran Kota Bogor, apakah diteruskan atau dihentikan.
Wakil Wali Kota Bogor, Dedie A Rachim, di Balai Kota Bogor, Jumat, mengatakan beroperasi atau tidaknya RS Lapangan Kota Bogor, keputusannya ada pada BNPB.
RS Lapangan Kota Bogor yang dibiayai oleh BNPB operasionalnya selama tiga bulan, mulai 18 Januari hingga 18 April 2021.
Baca juga: Pasien COVID-19 di RS Lapangan Kota Bogor terus menurun
Menurut Dedie A Rachim, Pemerintah Kota Bogor telah mengajukan usulan kepada BNPB untuk perpanjangan operasional RS Lapangan, tujuannya antara lain, mengantisipasi adanya lonjakan kasus COVID-19 setelah libur Lebaran.
BNPB mengevaluasi operasional RS Lapangan, kata dia, dari laporan keuangannya. "Kita harapkan BNPB bisa menyetujui untuk melanjutkan operasionalnya. Kalau BNPB menilai tidak memungkinkan dilanjutkan, kita tidak bisa memaksa," katanya.
Menurt Dedie, kalau BNPB tidak melanjutkan operasional RS Lapangan, maka alat-alat kesehatan yang ada di RS Lapangan akan didistribusikan ke sejumlah Puskesmas di Kota Bogor.
Baca juga: Sembilan dari 41 pasien RSL Kota Bogor berasal dari daerah lain
Apalagi, Pemerintah Kota Bogor juga merencanakan meningkatkan status dua Puskesmas menjadi rumah sakit tipe D, meskipun rencana tersebut masih dalam proses.
Sedangkan, gedung Wisma Atlet yang saat ini dimanfaatkan sebagai RS Lapangan, kata dia, fungsinya akan dikembalikan seperti semula sebagai Kantor Dinas Pemuda dan Olahraga Kota Bogor.
Sebelumnya, Wali Kota Bogor, Bima Arya mengatakan Pemerintah Kota Bogor mengupayakan perpanjangan operasional Rumah Sakit Lapangan Kota Bogor yang kontraknya akan berakhir pada Ahad, 18 April 2021.
"Saya menginginkan agar operasional RS Lapangan tetap dilanjutkan. Paling tidak untuk mengantisipasi adanya lonjakan kasus COVID-19 gelombang kedua, pada Ramadhan dan setelah libur Lebaran," kata Bima Arya, di Kota Bogor, Selasa (13/4).
Baca juga: RS Lapangan Kota Bogor terisi 48 persen pasien COVID-19
Menurut Bima Arya, Pemerintah Kota Bogor telah berkomunikasi dengan BNPB. "Informasi dari Kepala BNPB menyebutkan, untuk operasional RS Lapangan dananya sudah habis, tapi kemungkinan bisa dikucurkan lagi. Ini tergantung pada hasil review laporan keuangannya," katanya.
Karena itu, Inspektorat Kota Bogor saat ini sedang menganalisa laporan keuangan RS Lapangan Kota Bogor dan hasilnya akan disampaikan ke Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP). "Hasil dari BPKP akan kami sampaikan ke BNPB. Semoga dalam sepekan ke depan ada kejelasannya," katanya.*
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2021
Wakil Wali Kota Bogor, Dedie A Rachim, di Balai Kota Bogor, Jumat, mengatakan beroperasi atau tidaknya RS Lapangan Kota Bogor, keputusannya ada pada BNPB.
RS Lapangan Kota Bogor yang dibiayai oleh BNPB operasionalnya selama tiga bulan, mulai 18 Januari hingga 18 April 2021.
Baca juga: Pasien COVID-19 di RS Lapangan Kota Bogor terus menurun
Menurut Dedie A Rachim, Pemerintah Kota Bogor telah mengajukan usulan kepada BNPB untuk perpanjangan operasional RS Lapangan, tujuannya antara lain, mengantisipasi adanya lonjakan kasus COVID-19 setelah libur Lebaran.
BNPB mengevaluasi operasional RS Lapangan, kata dia, dari laporan keuangannya. "Kita harapkan BNPB bisa menyetujui untuk melanjutkan operasionalnya. Kalau BNPB menilai tidak memungkinkan dilanjutkan, kita tidak bisa memaksa," katanya.
Menurt Dedie, kalau BNPB tidak melanjutkan operasional RS Lapangan, maka alat-alat kesehatan yang ada di RS Lapangan akan didistribusikan ke sejumlah Puskesmas di Kota Bogor.
Baca juga: Sembilan dari 41 pasien RSL Kota Bogor berasal dari daerah lain
Apalagi, Pemerintah Kota Bogor juga merencanakan meningkatkan status dua Puskesmas menjadi rumah sakit tipe D, meskipun rencana tersebut masih dalam proses.
Sedangkan, gedung Wisma Atlet yang saat ini dimanfaatkan sebagai RS Lapangan, kata dia, fungsinya akan dikembalikan seperti semula sebagai Kantor Dinas Pemuda dan Olahraga Kota Bogor.
Sebelumnya, Wali Kota Bogor, Bima Arya mengatakan Pemerintah Kota Bogor mengupayakan perpanjangan operasional Rumah Sakit Lapangan Kota Bogor yang kontraknya akan berakhir pada Ahad, 18 April 2021.
"Saya menginginkan agar operasional RS Lapangan tetap dilanjutkan. Paling tidak untuk mengantisipasi adanya lonjakan kasus COVID-19 gelombang kedua, pada Ramadhan dan setelah libur Lebaran," kata Bima Arya, di Kota Bogor, Selasa (13/4).
Baca juga: RS Lapangan Kota Bogor terisi 48 persen pasien COVID-19
Menurut Bima Arya, Pemerintah Kota Bogor telah berkomunikasi dengan BNPB. "Informasi dari Kepala BNPB menyebutkan, untuk operasional RS Lapangan dananya sudah habis, tapi kemungkinan bisa dikucurkan lagi. Ini tergantung pada hasil review laporan keuangannya," katanya.
Karena itu, Inspektorat Kota Bogor saat ini sedang menganalisa laporan keuangan RS Lapangan Kota Bogor dan hasilnya akan disampaikan ke Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP). "Hasil dari BPKP akan kami sampaikan ke BNPB. Semoga dalam sepekan ke depan ada kejelasannya," katanya.*
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2021