Bupati Bogor, Jawa Barat, Ade Yasin mengaku siap membuka keran investasi dan menyediakan program padat karya menyambut arahan dari Presiden Joko Widodo terkait pemulihan ekonomi imbas pandemi.

"Banyak warga yang butuh pekerjaan dan pendapatan. Maka Pemkab harus berani membuka keran investasi, pada sektor usaha berorientasi ekspor  serta mengembangkan program padat karya demi bangkitnya perekonomian," ungkapnya di Bogor usai menghadiri Musyawarah Nasional V Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (APKASI) Tahun 2021 di Jakarta, Jumat (26/3).

Baca juga: Pemkab Bogor andalkan tim Kabekraf untuk pulihkan ekonomi efek dari pandemi

Menurutnya, dua langkah tersebut diyakini bisa membuka peluang lapangan pekerjaan khususnya bagi mereka yang menganggur imbas pandemi COVID-19.

"Program-program strategis kabupaten, ke depannya harus terus dikawal. Kuncinya dimulai dari perencanaan yang matang, manajemen yang baik dan pengawasan ketat," terangnya.

Salah satu bentuk program padat karya yang telah ia gulirkan di tahun ini yaitu berupa dana bantuan keuangan desa bernama Satu Miliar Satu Desa (Samisade).

Program yang berasal dari APBD tahun 2021 itu totalnya mencapai Rp311,83 miliar dengan sasaran 349 desa di 38 kecamatan se-Kabupaten Bogor. Samisade hanya dapat digunakan untuk infrastruktur dengan melibatkan masyarakat melalui sistem padat karya.

Baca juga: Ade Yasin siapkan "segudang" program pemulihan ekonomi di Bogor pada 2021

Jokowi saat membuka Munas V APKASI di Istana Negara, Jakarta, mengatakan beberapa aspek terpenting dalam kebijakan pemulihan ekonomi adalah pembukaan program padat karya seperti pembangunan infrastruktur desa. Kegiatan tersebut harus distimulus oleh instrumen fiskal pemerintah agar terjadi penyerapan banyak tenaga kerja yang menyebabkan peningkatan daya beli masyarakat.

“Bangun sekolah, bangun jalan, bangun irigasi, padat karya, karena rakyat butuh pekerjaan dan butuh income,” ujarnya.

Baca juga: Bupati Bogor beri modal Rp15 miliar pada UMKM demi pulihkan ekonomi

Iamengingatkan bahwa upaya percepatan memang menjadi kunci untuk memulihkan ekonomi domestik saat ini, tapi pemerintah tetap harus menyeimbangkan “rem” dan “gas” dalam menormalisasi aktivitas masyarakat.

“Percepatan pemulihan ekonomi menjadi kunci tapi sekali lagi gas dan rem harus diatur, seperti yang tadi saya sampaikan kalau buka pasar COVID-19-nya naik, hati-hati, per sektor dulu jangan semua buka, hati-hati,” kata Jokowi.

Pewarta: M Fikri Setiawan

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2021