Batam (Antara Megapolitan) - Perusahaan Gas Negara siap menyukseskan program pemerintah menjadikan Kota Batam di Provinsi Kepulauan Riau sebagai Kota Gas pada 2018 dengan menyiapkan infrastruktur di penjuru pulau utama.

"Sekarang jaringan pipa kami sudah mengelilingi Kota Batam, dari Panaran ke Tanjunguncang, Panbil, Kabil, Batam Centre dan lainnya," kata Manager Area PGN Batam Sonny Rahmawan Abdi di Batam, Selasa.

Sampai dengan Juni 2015, panjang jaringan pipa gas PGN di Area Batam sudah mencapai 110 km yang terdiri dari pipa Baja dan polietylene.

Infrastruktur itu digunakan untuk menyalurkan gas ke seluruh segmen pelanggan yaitu industri, komersial, rumah tangga dan sektor transportasi.

Beberapa program PGN untuk menyukseskan Batam sebagai Kota Bas pada 2018 antara lain menyukseskan penyaluran gas rumah tangga dan komersil, serta membangun Stasiun Pengisian Bahan Bakar Gas.

"Salah satunya, program Sayang Ibu, penyaluran gas ke rumah tangga," kata dia.

Pada 2015, PGN menargetkan untuk menyalurkan energi bersih ke 1.000 pelanggan baru. Dan saat ini sudah tersalurkan 70-80 persen dari target itu.

Dan pada 2016, PGN menargetkan menambah 1.000 pelanggan rumah tangga baru.

"Kami optimis bisa tercapai, karena pipa kami sudah ke mana-mana," kata dia.

Untuk industri, PGN sudah melayani 34 industri yang terdapat di kawasan-kawasan industri Panbil, Kabil, Batamindo dan lainnya.

Sementara pembangunan SPBG di Batam masih dalam persiapan dan diharapkan dapat segera dioperasikan.

Sebelumnya di Batam, Menteri ESDM Sudirman Said menggadang Batam menjadi Kota Gas, setelah mayoritas energi yang digunakan di kota itu menggunakan bahan bakar gas.

"Kami punya satu kesepakatan dengan Pak Gubernur, kami jadikan Batam sebagai kota gas dengan energi bersih," kata Menteri.

Gubernur mengatakan, sebagai Kota Gas, maka rumah tangga, mobil, industri dan lainnya sudah menggunakan bahan bakar gas.

Pewarta: Jannatun Naim

Editor : M. Tohamaksun


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2015