Bandarlampung, (Antara Megapolitan) - Ketua Umum Pimpinan Pusat Dewan Masjid Indonesia (DMI) HM Jusuf Kalla meminta pengurus DMI di daerah bisa memakmurkan masjid, dan menjadikan masjid selain untuk tempat beribadah juga sebagai tempat belajar sambil bermain bagi anak-anak.

Harapan dan pesan Jusuf Kalla itu disampaikannya melalui Sekretaris Jenderal (Sekjen) PP DMI Dr H Imam Addaruqutni ketika melantik dan mengukuhkan Pengurus Pimpinan Wilayah Dewan Masjid Indonesia (PW DMI) Provinsi Lampung periode tahun 2014-2019 di Bandarlampung, Selasa.

Pada kesempatan itu, Jusuf Kalla (JK) selain menyampaikan ucapan selamat kepada para pengurus juga meminta maaf kerena tidak bisa hadir secara langsung melantik dan mengukuhkan kepengurusan PW DMI Lampung, karena kesibukannya melakukan kunjungan kerja ke berbagai daerah.

Pada bagian lain pesannya, Ketua Umum PP DMI itu meminta agar pengurus DMI di daerah bisa lebih memakmurkan masjid dalam arti luas, yakni tidak hanya menjadikan masjid sebagai tempat beribadah, tapi juga bisa untuk bersilaturahim mencari hal positif yang bisa untuk membantu membangun bangsa, serta membangun generasi muda.

Menurut JK, sebagaimana disampaikan oleh Sekjennya, semakin banyaknya jumlah masjid yang dibangun dengan kualitas fisik juga lebih baik, hendaknya bisa dimanfaatkan secara optimal untuk beribadah dan pembangunan umat.

Sebagai contoh, katanya lebih lanjut, semakin maraknya penggunaan alat telekomunikasi (gajet), komputer, dan meningkatnya teknologi informasi, telah membuat anak-anak dan generasi muda yang tidak mau datang ke masjid untuk beribadah atau belajar.

"Play Station (PS) atau gajet-gajet itu secara tidak langsung telah merampas fungsi masjid," katanya menegaskan.

Karena itu, hal itu perlu dikelola sedemikian rupa, antara lain bisa dengan cara membuat dan memperkuat Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) berbasis masjid (belajar harus di masjid, tidak di luar), serta menjadikan masjid sebagai tempat bermain sambil belajar bagi anak-anak.

Pada kesempatan itu Jusuf Kalla juga mengharapkan agar untuk memaksimalkan fungsi masjid, maka masalah fisik bangunan, perawatan, kebersihan, dan pengeras suara (sound system) masjid harus dipastikan berfungsi dengan baik.

"Sound System di masjid-masjid itu harus dipastikan bukan hanya hidup, tetapi juga berfungsi dengan baik, artinya suara yang dikeluarkan melalui alat pengeras suara itu bisa didengarkan dan diterima dengan baik oleh para jamaahnya," katanya.



Cegah dampak negatif

Gubernur Lampung Muhammad Rido Ficardo dalam sambutan tertulisnya yang dibacakan Staf Ahli Gubernur Bidang Kemasyarakatan dan SDM, Albar Hasan Tanjung, atas nama Pemerintah Provinsi Lampung menyampaikan selamat atas dilantiknya pengurus baru DMI Lampung 2014-2019 itu.

Menurut gubernur, tujuan didirikannya DMI antara lain adalah untuk mencegah dampak negatif dari pembangunan yang terus bergerak maju dari waktu ke waktu.

Dampak negatif pembangunan itu, antara lain terjadinya proses gaya hidup masyarakat untuk lebih banyak beraktivitas di luar rumah, seperti bekerja atau berbisnis.

Sebagai dampak pembangunan, orang ingin mencari penghidupan yang lebih baik dan sejahtera di bidang ekonomi.

"Akibatnya, masjid pun turut ditinggalkan sebagai pusat aktivitas keagamaan masyarakat. Apalagi, kebutuhan hidup yang semakin meningkat serta berkembangnya pemahaman sekuler dan gaya hidup dewasa ini, tampaknya semakin menjauhkan warga masyarakat dari masjid," katanya.

Kakanwil Kementerian Agama (Kemenag) Provinsi Lampung HM Suhaili MAg mengatakan, untuk memakmurkan masjid, selain dibutuhkan peran pengurus dan dukungan masyarakat juga butuh modal agar roda organisasi bisa berjalan, karena itu dia mengharapkan dukungan dari Pemerintah Provinsi Lampung dan Pimpinan Pusat DMI.

Dia menjelaskan, di Lampung terdapat sekitar 10.550 buah masjid, dan 14.256 mushalla, yang tersebar di 15 kabupaten dan kota, yang secara bertahap kondisi bangunan fisiknya semakin baik, namun kemakmuran masjidnya masih perlu terus ditingkatkan.

Ketua panitia pelaksana pengukuhan/pelantikan Pimpinan Wilayah DMI Lampung, H Santosa Yusuf, dan Sekretarisnya, H Imam Asyrofi, melaporkan, kegiatan pelantikan/pengukuhan oleh pimpinan pusat DMI itu dirangkai dengan Pengajian menyongsong datangnya bulan suci Ramadhan 1436 H/2015 M dan silaturahim antarpengurus DMI se-Provinsi Lampung.

"Jumlah jamaah yang hadir diperkirakan 300 orang, terdiri atas para pimpinan ormas-ormas Islam Tingkat Provinsi Lampung, Takmir Masjid, Majelis Ta`lim, Remaja Islam Masjid (Risma), dan pengurus Mushalla yang ada di Kota BandarLampung," ujarnya.

Ketua terpilih Pimpinan Wilayah DMI Provinsi Lampung periode 2014-2019 adalah H Kherlani SE MM yang juga Mantan Wakil Wali Kota Bandarlampung dan mantan Penjabat Bupati Kabupaten Pesisir Barat (Pesbar) Provinsi Lampung, dan kini Staf Ahli Gubernur Lampung bidang Ekonomi dan Pembangunan.

Kherlani didampingi sejumlah pengurus, di antaranya beberapa wakil ketua, lalu Sekretaris H Imam Asyrofi AC M Pd I, didampingi beberapa wakil sekretaris.

Bendahara dijabat Drs H Rusdi Zainal didampingi beberapa wakil bendahara dan kepengurusan dilengkapi pula dengan sembilan biro.

Dalam kepengurusan DMI Periode 2014-2019 itu, di dalamnya terdiri atas unsur akademisi, guru, ulama, cendikiawan muslim, praktisi hukum, insan pers, aktivitas masjid, kiai, ustadz, anggota eksekutif, legislatif, dan unsur wiraswasta.

Kepada segenap pengurus, Kherlani mengharapkan kebersamaannya untuk mengemban amanat organisasi, karena sangat disadari tugas itu

amat berat namun mulia, antara lain dengan dilakukan pertemuan dan komunikasi secara rutin pengurus, agar masjid bisa benar-benar menjadi tempat untuk membangun kesalehan umat dan kesalehan sosial.

Sekretaris Jenderal PP DMI, Dr H Imam Addaruqutni, dalam sambutan mewakili ketua umum, sekaligus dilanjutkan dengan ceramah menyongsong datangnya bulan suci Ramadhan 1436 H/2015 M itu, antara lain menguraikan seputar sejarah dan hukum puasa Ramadhan.

Pewarta: M.Tohamaksun

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2015