Bogor, (Antara Megapolitan) - Badan Penelitian Pengembangan Kelautan dan Perikanan menyelenggarakan Forum Inovasi Akuakultur 2015 untuk mendukung tercapainya visi pembangunan Kementerian Kelautan dan Perikanan di IPB Convention Center, Kota Bogor, Jawa Barat, Senin.

"Keterlibatan Litbang dalam mendukung tercapainya visi KKP sangat penting, ini menjadi dasar terselenggarannya forum ini dengan tema "Inovasi Teknologi Akuakultur dalam Mendukung Kedaulatan Pangan dan Perikanan Lestari," kata Kepala Balitbang KP Achmad Poernomo

Achmad mengatakan aspek pengembangan dan inovasi teknologi akuakultur merupakan salah satu tulang punggung pencapaian target menjadi Indonesia sebagai produsen perikanan terbesar di dunia.

"Untuk mengejar target itu diperlukan beragam teknologi yang inovatif, tepat guna, efektif dan mudah diterapkan oleh stakeholder yang terlibat langsung maupun tidak langsung dalam sistem produksi akuakultur," katanya.

Ia mengatakan, salah satu upaya untuk merealisasikan tantangan tersebut dan dalam rangka mempercepat pertumbuhan produksi akuakultur di Indonesia, Pusat Penelitian dan Pengembangan Perikanan Budidaya bekerja sama dengan IPB menyelanggarakan FITA 2015 ini.

Kegiatan ini, lanjut dia memiliki beberapa tujuan yakni sebagai media untuk mendiseminasikan dan mensosialisasikan teknologi dan informasi akuakultur terkini, ajang pertukaran informasi antara penghasil dan pengguna teknologi akuakultur di Indonesia, memacu penelitia, perekayasa dan penghasil teknologi lainnya untuk melakukan inovasi teknologi di bidang akuakultur.

"Tujuan yang keempat FITA ini menjadi akselerator bagi pembangunan akuakultur di Indonesia," katanya.

Forum Inovasi Teknologi Akuakultur (FITA) 2015 ini menghadirkan para pakar dan perekayasa teknologi akuakultur ternama dari dalam dan luar negeri, yang akan membahas berbagai karya inovasi terkini dan empat kelompok bidang ilmu, yakni teknologi akuakultur berkelanjutan, nutrisi dan teknologi pakan, kesehatan ikan, serta genetika dan reproduksi akuakultur.

Kepala Pusat Peneliti dan Pengembangan Perikanan Budidaya, Tri Heru Prihadi mengatakan, kegiatan FITA 2015 terdiri dari empat keiatan yakni plenary session berupa presentasi "keynote speaker" dari dalam dan luar negeri yang terkait dengan kebijakan pemerintahan baru dalam bidang akuakultur dan perkembangan teknologi terbaru.

Sesi pleno menghadirkan tiga pembicara utama yakni Dr Fatuchri Sukadi membahas peluang dan tantangan pengembangan perikanan budi daya dalam mendukung poros maritim, Prof Shunsuke Koshio membahas tema "Development of Maturation diet for crustacean and fish broodstocks, dan Dr Farshad Shishehcian membahas "Current status of advanced technology for shrimp/mariculture in tropical countries.

"Forum ini juga diisi dengan temu bisnis yang mempertemukan para inovator dengan pengusaha calon investor," katanya.

Selain itu, forum juga menggelar seminar ilmiah yang membahas hasil-hasil riset terbaru dari para peneliti, Balitbang Kelautan dan Perikanan. Ada sekitar 75 karya riset yang ditampilkan dalam sesi poster. Kegiatan yang berlangsung selama dua hari ini terbuka untuk umum, para peserta berasal dari utusan pemerintah pusat dan daerah, peneliti dan perekayasa teknologi perikanan, khusus akuakultur, masyarakat akuakultur, asosiasi dan pelaku usaha di bidang akuakultur, investor, pemerhati, akademisi dan masyarakat umum.

"Pada acara ini juga dilaksanakan penandatanganan dua kesepakatan bersama antara Kepala Balitbang KP dengan Bupati Pinrang dan Bupati Kabupaten Temanggung, serta penyerahan sertifikat ISO 9001 kepada Balitbang Budidaya Laut, Gondol, dan Balibang Budidaya Air Payau, Maros," kata Tri.

Pewarta: Laily Rahmawati

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2015