Bekasi, (Antara Megapolitan) - Dinas Pertanian Provinsi Jawa Barat memberikan pelatihan tentang metodologi pertanian yang tepat kepada puluhan tenaga penyuluh pertanian di Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Jumat.
"Pelatihan ini untuk memberikan pemahaman kepada tenaga penyuluh agar mereka meningkatkan kemampuan Sumber Daya Manusia-nya," kata narasumber pelatihan dari Dinas Pertanian Provinsi Jawa Barat, Yeti, di Cikarang.
Kegiatan pelatihan yang berlangsung di Kantor Balai Penyuluhan Pertanian, Perikanan, dan Kehutanan (BP3K) Kecamatan Cikarang Pusat itu diikuti oleh perwakilan tenaga penyuluh pertanian dari 23 kecamatan setempat.
"Dengan adanya metodologi penyuluhan dan pelatihan, maka kompetensi petani dalam menggarap lahan bisa didampingi oleh SDM tenaga penyuluhnya," katanya.
Menurut dia, metodologi penyuluhan ini akan memberikan pemahaman kepada petani terkait fungsi dan tugas seorang penyuluh dalam memaksimalkan hasil pertanian.
"Selama ini banyak kendala yang dihadapi oleh penyuluh, terutama pendekatan kepada petani dalam menyampaikan materinya. Sehingga banyak petani yang tidak bisa menyerap ilmu yang diberikan oleh para penyuluh pertanian tersebut," katanya.
Kepala BP3K Kecamatan Cikarang Pusat, Miat Niazi, menambahkan, SDM penyuluh pertanian di wilayah setempat saat ini masih jauh dari harapan, sebab mayoritas mereka memiliki tingkat pendidikan yang rendah.
"Karenanya bimbingan metodologi ini diharapkan bisa memaksimalkan kinerja dari para penyuluh yang terjun langsung ke petani," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2015
"Pelatihan ini untuk memberikan pemahaman kepada tenaga penyuluh agar mereka meningkatkan kemampuan Sumber Daya Manusia-nya," kata narasumber pelatihan dari Dinas Pertanian Provinsi Jawa Barat, Yeti, di Cikarang.
Kegiatan pelatihan yang berlangsung di Kantor Balai Penyuluhan Pertanian, Perikanan, dan Kehutanan (BP3K) Kecamatan Cikarang Pusat itu diikuti oleh perwakilan tenaga penyuluh pertanian dari 23 kecamatan setempat.
"Dengan adanya metodologi penyuluhan dan pelatihan, maka kompetensi petani dalam menggarap lahan bisa didampingi oleh SDM tenaga penyuluhnya," katanya.
Menurut dia, metodologi penyuluhan ini akan memberikan pemahaman kepada petani terkait fungsi dan tugas seorang penyuluh dalam memaksimalkan hasil pertanian.
"Selama ini banyak kendala yang dihadapi oleh penyuluh, terutama pendekatan kepada petani dalam menyampaikan materinya. Sehingga banyak petani yang tidak bisa menyerap ilmu yang diberikan oleh para penyuluh pertanian tersebut," katanya.
Kepala BP3K Kecamatan Cikarang Pusat, Miat Niazi, menambahkan, SDM penyuluh pertanian di wilayah setempat saat ini masih jauh dari harapan, sebab mayoritas mereka memiliki tingkat pendidikan yang rendah.
"Karenanya bimbingan metodologi ini diharapkan bisa memaksimalkan kinerja dari para penyuluh yang terjun langsung ke petani," katanya.
Editor : Naryo
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2015