Karawang, (Antara Megapolitan) - Aparat gabungan Kabupaten Karawang, Jawa Barat menggelar inspeksi mendadak ke Pasar Induk Johar menyusul munculnya kabar terkait adanya peredaran beras sintetis atau beras plastik di daerah tersebut.
Seorang pedagang beras di Pasar Induk Johar, Mamat, di Karawang, Kamis mengatakan para pedagang biasa mengambil beras secara langsung dari para petani di Karawang, bukan berasal dari daerah lain.
Para pedagang memastikan beras yang dijual ke konsumen merupakan beras asli, bukan beras sintetis atau beras plastik.
Dalam inspeksi mendadak yang dilakukan oleh Dinas Perindustrian Perdagangan Pertambangan dan Energi, Polres Karawang, DPRD, serta perwakilan Bulog Karawang.
Sejumlah pedagang di Pasar Induk Beras Johar mengaku tidak mengetahui adanya peredaran beras sintetis di Karawang.
Pedagang mengakui pemberitaan di media massa sejak beberapa hari terakhir tentang beras plastik itu berdampak terhadap penjualan beras di Pasar Induk Johar.
"Pemberitaan di media tentang beras sintetis berasal dari Karawang mengakibatkan penjualan beras menurun sekitar 30 persen dari biasanya," katanya.
Atas hal tersebut, para pedagang beras di Pasar Induk Johar berharap agar masalah berasa sintetis bisa segera diselesaikan oleh pemerintah.
Sementara itu Kapolres Karawang AKBP Daddy Hartadi mengatakan, terkait dengan informasi peredaran beras sintetis dari Karawang, pihaknya sudah berkoordinasi ke jajaran Polresta Bekasi.
Dari koordinasi itu, ternyata dalam kasus beras sintetis di Bekasi, korban beras plastik membeli bubur nasi, dan tukang bubur mengaku membeli beras di toko beras di Bekasi.
Kemudian setelah ditelusuri, ternyata pemilik toko beras itu membelinya dari salah satu distributor di daerah Bekasi juga, bukan dari distributor di Karawang.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2015
Seorang pedagang beras di Pasar Induk Johar, Mamat, di Karawang, Kamis mengatakan para pedagang biasa mengambil beras secara langsung dari para petani di Karawang, bukan berasal dari daerah lain.
Para pedagang memastikan beras yang dijual ke konsumen merupakan beras asli, bukan beras sintetis atau beras plastik.
Dalam inspeksi mendadak yang dilakukan oleh Dinas Perindustrian Perdagangan Pertambangan dan Energi, Polres Karawang, DPRD, serta perwakilan Bulog Karawang.
Sejumlah pedagang di Pasar Induk Beras Johar mengaku tidak mengetahui adanya peredaran beras sintetis di Karawang.
Pedagang mengakui pemberitaan di media massa sejak beberapa hari terakhir tentang beras plastik itu berdampak terhadap penjualan beras di Pasar Induk Johar.
"Pemberitaan di media tentang beras sintetis berasal dari Karawang mengakibatkan penjualan beras menurun sekitar 30 persen dari biasanya," katanya.
Atas hal tersebut, para pedagang beras di Pasar Induk Johar berharap agar masalah berasa sintetis bisa segera diselesaikan oleh pemerintah.
Sementara itu Kapolres Karawang AKBP Daddy Hartadi mengatakan, terkait dengan informasi peredaran beras sintetis dari Karawang, pihaknya sudah berkoordinasi ke jajaran Polresta Bekasi.
Dari koordinasi itu, ternyata dalam kasus beras sintetis di Bekasi, korban beras plastik membeli bubur nasi, dan tukang bubur mengaku membeli beras di toko beras di Bekasi.
Kemudian setelah ditelusuri, ternyata pemilik toko beras itu membelinya dari salah satu distributor di daerah Bekasi juga, bukan dari distributor di Karawang.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2015