Sukabumi, (Antara Megapolitan) - Bagian Humas dan Protokol Pemerintah Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, meminta maaf kepada wartawan Sukabumi atas kasus pengusiran yang dilakukan stafnya saat acara reses anggota DPR.

"Kami mengaku salah atas insiden itu dan berharap tidak ada lagi kasus seperti ini, mungkin staf saya ini belum paham tentang dunia jurnalistik sehingga ada kesalahan dalam berkomunikasi yang ujungnya terjadi pengusiran terhadap rekan wartawan yang tengah meliput kegiatan reses anggota DPR dengan pemkab," kata Kepala Bagian Humas dan Protokoler Pemkab Sukabumi, Yudi Panca Yoga di Sukabumi, Rabu.

Menurut dia, seharusnya stafnya itu tidak melakukan hal tersebut padahal agendanya adalah reses yang sudah dipastikan terbuka bahkan menguntungkan anggota DPR yang telah diekspos kinerjanya selama menjabat sebagai wakil rakyat. Selain itu, mungkin kesalahan yang dilakukan stafnya itu bisa berujung pidana karena menghambat kinerja insan pers.

Maka dari itu, pihaknya akan lebih memberikan pembinaan terhadap para stafnya, bagaimana cara menghadapi wartawan agar bisa terjali komunikasi yang harmonis dan tidak ada lagi "bentrokan" antara protokol atau pegawai Pemkab Sukabumi dengan wartawan. Bahkan, setelah meminta klarifikasi, yang bersangkutan mengakui bahwa tindakannya itu salah dan telah meminta maaf kepada wartawan harian Republika, Riga Nurul Iman karena telah mengusir dan mendorongnya ke luar ruangan Gedung Pendopo Kabupaten Sukabumi.

"Kami berjanji kasus seperti ini tidak akan terulangi lagi dan melakukan koordinasi yang lebih intens dengan wartawan agar komunikasi lebih terjalin," tambahnya.

Sementara, Ketua Sukabumi Jurnalis Forum (SJF), Fitriansyah Nachrawi mengatakan, sebenarnya agenda reses tersebut terbuka dan harus diketahui oleh publik dan tidak ada pelarangan peliputan. Kasus seperti ini memang sering terjadi dan pihaknya ingin mengetahui oknum yang meminta wartawan keluar ruangan.

"Seharusnya protokol bisa menyampaikan dengan kata-kata yang baik, tanpa harus menggunakan fisik seperti dorongan jika agenda tersebut tertutup, karena wartawan sudah paham akan tugasnya. Ke depannya kami berharap kasus seperti ini tidak terulang lagi, karena akan membuat citra yang buruk bagi pemerintahan di Kabupaten Sukabumi," katanya.

Pewarta: Aditya A Rohman

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2015