Bogor, (Antara Megapolitan) - Komoditas jambu kristal menjadi unggulan para petani di Kampung Bojong, Kelurahan Bojong, Kecamatan Kemang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, karena bisa menciptakan lapangan pekerjaan baru Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).

Ketua Kelompok Tani Jambu Kristal Bojong, Triyono di Bojong, Rabu mengatakan, peluang usaha jambu kristal dengan modal minimal tetapi keuntungannya menjanjikan.

Dengan keuntungan itu, maka akhirnya membuat petani menjadikan jambu kristal komoditas unggulan untuk peningkatan perekonomian rumah tangga melalui UMKM mandiri mereka.

"Inilah jambu kristal, jambu biji yang hampir tanpa biji," Kata Triyono menambahkan.

Dia mejelaskan, jambu kristal berasal dari Taiwan yang kini banyak digemari masyarakat karena rasanya yang segar, nikmat, biji sangat minim dan dagingnya tebal.

Kini jambu yang banyak vitaminnya ini diperkirakan tak lama lagi akan menjadi populer dan menjadi primadona menggantikan dominasi jambu Bangkok yang saat ini dikenal luas.

"Inilah alasannya jambu krital jadi primadona petani karena unggul dalam cita rasa, mudah dibudidayakan, frekuensi panen yang tinggi, peluang wirausaha dengan permentaan tinggi, dan terus meningkat," katanya.

Triyonoa mengatakkan pula bahwa rasa jambu kristal yang segar, manis, kres, berdaging tebal dan hampir tanpa biji merupakan keunggulan yang tidak didapat pada jambu biji jenis manapun.

Tanaman itu juga mudah dibudidayakan, dan karena dalam waktu hanya sekitar delapan bulan tanaman jambu kristal sudah bisa berbuah dan buahnya bisa mencapai berat 0,9 kilogram.

Selain bisa ditanam di arel perkebunan, batangnya juga bisa dibudidayakan dalam pot `tabulampot`, sehingga cocok untuk bisnis rumahan atau hanya sekadar hobi.

"Ini penting, kalau jambu kristal telah cukup umur bisa panen tiga hingga empat kali dalam setahun," katanya.


Peluang dari bibit

Triyono mengatakan lagi, selain buah jambu kristal yang bisa dijual, peluang wirausaha bisa didapat dari pembibitan.

Kini harga jual jambu kristal di tingkat petani sekitar Rp15.000 perkilogram, sedangkan di pasar modern bisa mencapai Rp25.000 hingga Rp45.000 perkilogram.

"Harga ini lebih tinggi dibandingkan dengan harga jambu biji jenis lainnya," katanya.

Prmintaan yang tinggi dan terus meningkat sudah dipastikan dan menjadi daya tarik Kelompok Tani Jambu Kristal Bojong karena relatif baru dan belum banyak dibudidaya, sehingga pasokan jauh lebih sedikit dibandingkan permintaan.

"Bahkan setiap kali panen kami selalu kehabisan `stok` buah," katanya pula.

Seiring dengan makin populernya keunggulan jambu kristal di masyarakat itu, katanya lebih lanjut, maka permintaan pun akan terus meningkat, dan hal itulah saat yang tepat untuk memulai membudidayakan jambu kristal.

"Berbekal pengalaman budi daya jambu kristal mandiri dan media sosial. Kini kami berdiri sendiri dan telah berhasil membudidayakan sendiri, serta memiliki bibit unggul bergaransi yang siap dijual bebas untuk masyarakat," katanya.

Pihaknya juga siap untuk berbagi pengalaman dengan masyarakat tentang teknis budi daya jambu kristal yang relatif mudah.

Harga jual jambu kristal ini bermacam-macam tergantung dari `grade`nya.

"Ada tiga `grade` jambu kristal yang dihasilkan yaitu `grade` A, B dan C," katanya.

Buah jambu yang `gread` A paling unggul dengan ciri-ciri bentuk buah yang sempurna, besar, bentuk yang simetris, permukaan kulit yang mulus dan ukuran besar satu buah jambu kristal `grade` A bisa berbobot antara 0,8 hingga satu kilogram.

Kemudian untuk jenis `grade` B, dengan ciri-ciri bentuk buah yang sempurna namun ukurannya sedikit lebih kecil dibandingkan yang `grade` A, karena dalam satu kilogram berjumlah antara tiga atau empat buah.

"Sedangkan `grade` C dengan ciri-ciri bentuk buah yang kurang sempurna, tidak simetris, ukurannya lebih kecil dari `grade` A yang bentuk sempurna simetris namun ukurannya lebih kecil dari `grade` B. Karena dalam satu kilogram bisanya berjumlah antara empat atau lima buah," katanya.

Pewarta: Ahmadi

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2015