Satgas COVID-19 Kabupaten Bogor, Jawa Barat, mencatat jumlah kasus virus corona jenis baru atau COVID-19 di wilayahnya sudah mencapai angka 8.149 pasien hingga Rabu (3/2) malam.

"Sebanyak 7.391 orang sembuh, 81 orang meninggal dunia, dan 671 orang berstatus positif aktif," ucap Bupati Bogor Ade Yasin, yang juga Ketua Satgas Penanganan COVID-19 Kabupaten Bogor, di Cibinong, Bogor, Rabu.

Ia menyebutkan, kasus penularan COVID-19 di Kabupaten Bogor terbilang masih tinggi. Dalam sehari terdapat tambahan lebih dari 90 pasien baru.

Baca juga: Bupati Bogor minta warga patuhi prokes, tak ingin "lockdown"
Baca juga: Ada kesalahan Dinkes Kabupaten Bogor masukan data kematian pasien COVID-19

Di samping itu, kini peta sebaran COVID-18 di tingkat kecamatan juga didominasi dengan zona merah penularan COVID-19. Dari 40 kecamatan di Kabupaten Bogor, 33 kecamatan berstatus zona merah, lima kecamatan zona oranye, dan hanya dua yang berstatus zona hijau.

Ade Yasin berharap, masyarakat patuh dalam menerapkan 3M (mencuci tangan, memakai masker, dan menjaga jarak), sehingga pemerintah tidak harus menerapkan lockdown untuk menekan angka penularan COVID-19.

Baca juga: 40 kecamatan se-Kabupaten Bogor kembali berstatus zona merah COVID-19

Pasalnya, banyak kalangan menilai kebijakan Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) yang berlangsung sejak 26 Januari tidak efektif.

"Efektif tidak efektif tergantung perilaku masyarakat. Mungkin karena sudah kelamaan jenuh, akhirnya masyarakat tidak disiplin, malas pakai masker. Ini tugas satgas, mulai dari tingkat RT, RW, dan desa, kembali mengedukasi soal pentingnya prokes ke masyarakat," kata Ade Yasin.

Pewarta: M Fikri Setiawan

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2021