Jakarta, (Antara Megapolitan) - Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Komjen Pol Anang Iskandar mengatakan Perguruan Tinggi perlu terus melakukan sosialisasi tentang bahaya narkoba agar para mahasiswa menyadari bahaya narkoba bagi masa depannya.
"Saya minta ke pihak rektorat selaku otoritas kampus untuk senantiasa melakukan sosialisasi tentang bahaya narkoba," kata Anang usai menghadiri acara wisuda Universitas Pancasila di Jakarta, Selasa.
Ia mengatakan pengguna narkoba itu kriminal, namun UU memberikan kesempatan bagi korban pemakai narkoba jika ingin bebas dari jeratan narkoba tersebut untuk melapor dan akan diberikan upaya rehabilitasi dengan mediasi Institusi Penerima Wajib Lapor (IPWL).
"Saat ini para pencandu narkoba sudah mulai menurun, malah sekarang pemula yang agak naik angkanya," katanya.
Anang yang juga Ketua Umum Keluarga Alumni Universitas Pancasila, mengemukakan gelar akademik merupakan simbol yang memberikan makna dan nilai tersendiri bagi yang mendapatkannya, maupun masyarakat pada umumnya.
"Gelar akademik tak bermakna dan tidak bernilai bila tidak menunjukkan perilaku, pola pikir dan moral sesuai dengan gelar yang disandangnya," katanya.
Sementara itu Rektor Universitas Pancasila Wahono Sumaryono mengatakan saat ini telah meluluskan sekitar 48.000 sarjana dari berbagai program studi dan telah ikut berkarya membangun bangsa dan negara, sesuai kompetensi disiplin ilmu masing-masing.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2015
"Saya minta ke pihak rektorat selaku otoritas kampus untuk senantiasa melakukan sosialisasi tentang bahaya narkoba," kata Anang usai menghadiri acara wisuda Universitas Pancasila di Jakarta, Selasa.
Ia mengatakan pengguna narkoba itu kriminal, namun UU memberikan kesempatan bagi korban pemakai narkoba jika ingin bebas dari jeratan narkoba tersebut untuk melapor dan akan diberikan upaya rehabilitasi dengan mediasi Institusi Penerima Wajib Lapor (IPWL).
"Saat ini para pencandu narkoba sudah mulai menurun, malah sekarang pemula yang agak naik angkanya," katanya.
Anang yang juga Ketua Umum Keluarga Alumni Universitas Pancasila, mengemukakan gelar akademik merupakan simbol yang memberikan makna dan nilai tersendiri bagi yang mendapatkannya, maupun masyarakat pada umumnya.
"Gelar akademik tak bermakna dan tidak bernilai bila tidak menunjukkan perilaku, pola pikir dan moral sesuai dengan gelar yang disandangnya," katanya.
Sementara itu Rektor Universitas Pancasila Wahono Sumaryono mengatakan saat ini telah meluluskan sekitar 48.000 sarjana dari berbagai program studi dan telah ikut berkarya membangun bangsa dan negara, sesuai kompetensi disiplin ilmu masing-masing.
Ia mengimbau kepada para mahasiswa untuk melakukan tiga hal strategis yaitu pertama kita semua harus menjadi warga negara pembelajar yang baik dalam membangun kecerdasan intelektual, emosional dan sosial sebagai individu dan warga masyarakat maupun dalam mengambil hikmah dari proses sejarah perkembangan dan pembangunan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Kedua, harus selalu berusaha menjadi Manusia Indonesia yang produktif, kreatif dan inovatif dalam penguasaan dan penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam rangka meningkatkan daya saing bangsa.
Ketiga, kita sebagai pribadi, warga masyarakat dan warga negara selalu berusaha mengimplementasikan nilai-nilai luhur Pancasila dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, di manapun kita berada dan berkarya nyata.
"Kita harus mampu memajukan bangsa kita menjadi bangsa unggul yang mengedepankan nilai-nilai luhur Pancasila sebagai falsafah hidup," katanya.
Ketiga, kita sebagai pribadi, warga masyarakat dan warga negara selalu berusaha mengimplementasikan nilai-nilai luhur Pancasila dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, di manapun kita berada dan berkarya nyata.
"Kita harus mampu memajukan bangsa kita menjadi bangsa unggul yang mengedepankan nilai-nilai luhur Pancasila sebagai falsafah hidup," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2015