Bupati Purwakarta Anne Ratna Mustika menyebutkan pasar ekspor keramik khas Plered mengalami kelesuan selama pandemi COVID-19.

"Pasar ekspor mengalami kelesuan, karena memang ada beberapa negara yang sementara waktu menutup aksesnya untuk pasar ekspor," kata Anne, di Purwakarta, Senin.

Baca juga: Pemkab Purwakarta dorong pelaku industri gerabah tingkatkan kualitas produknya
Baca juga: Ribuan gerabah keramik Plered diekspor ke India pada awal tahun

Ia menyampaikan, sesuai dengan data yang ada di dinas terkait, biasanya hasil produksi keramik di daerahnya itu komposisi pasarnya 70 persen untuk kebutuhan ekspor dan 30 persen untuk kebutuhan penjualan lokal.

"Tapi, di masa pandemi ini justru jumlahnya terbalik,” katanya pula.

Meski pasar ekspor menurun, Bupati mengakui produk keramik Plered tidak menurun, karena pasar dalam negeri justru menggeliat.

Baca juga: Bupati sarankan perkantoran Pemkab Purwakarta gunakan kendi

Jadi sekarang ini, produk keramik, khususnya pot bunga, justru diminati masyarakat dalam negeri.

"Meski kebutuhan ekspornya menurun, bukan berarti produktivitasnya juga ikut turun. Justru, saat ini ada fenomena menarik, kerajinan kriya ini sedang digandrungi masyarakat lokal. Terutama, untuk keramik jenis hias, salah satunya pot bunga," katanya lagi.

Pewarta: M.Ali Khumaini

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2021