Tim ahli Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yang menyelidiki asal mula pandemi COVID-19 pada Senin dijadwalkan mendatangi Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (CDC) Provinsi Hubei, wilayah China tengah tempat munculnya wabah pada akhir 2019.
Kelompok ahli independen tersebut pada Kamis mengakhiri masa karantina dua pekan di Wuhan, ibu kota provinsi Hubei dan turun ke lapangan selama dua pekan. Sejauh ini, tim ahli telah mengunjungi rumah sakit, pasar, dan laboratorium guna meninjau pertempuran Wuhan melawan wabah virus corona.
Baca juga: MPR mendorong kerja sama Indonesia-AS pengadaan vaksin COVID-19
WHO, yang berupaya mengatur ekspektasi misi tersebut, mengatakan bahwa anggota tim akan dibatasi pada kunjungan yang diselenggarakan oleh tuan rumah China dan tidak akan melakukan kontak apa pun dengan anggota masyarakat, mengingat pembatasan kesehatan.
Baca juga: WHO: 100.000 kematian COVID akan terjadi pada setiap pekan 'segera'
Tidak ada agenda perjalanan lengkap untuk kerja lapangan misi yang diumumkan, dan awak media yang meliput kunjungan tersebut, yang dikontrol sangat ketat, dijauhkan dari anggota tim WHO.
Sumber: Reuters.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2021
Kelompok ahli independen tersebut pada Kamis mengakhiri masa karantina dua pekan di Wuhan, ibu kota provinsi Hubei dan turun ke lapangan selama dua pekan. Sejauh ini, tim ahli telah mengunjungi rumah sakit, pasar, dan laboratorium guna meninjau pertempuran Wuhan melawan wabah virus corona.
Baca juga: MPR mendorong kerja sama Indonesia-AS pengadaan vaksin COVID-19
WHO, yang berupaya mengatur ekspektasi misi tersebut, mengatakan bahwa anggota tim akan dibatasi pada kunjungan yang diselenggarakan oleh tuan rumah China dan tidak akan melakukan kontak apa pun dengan anggota masyarakat, mengingat pembatasan kesehatan.
Baca juga: WHO: 100.000 kematian COVID akan terjadi pada setiap pekan 'segera'
Tidak ada agenda perjalanan lengkap untuk kerja lapangan misi yang diumumkan, dan awak media yang meliput kunjungan tersebut, yang dikontrol sangat ketat, dijauhkan dari anggota tim WHO.
Sumber: Reuters.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2021