Wakil Presiden Maruf Amin mengatakan peningkatan kemiskinan dan ketimpangan sosial merupakan dampak yang akan segera terasa sebagai akibat dari pandemi COVID-19.

"Dampak yang akan segera terlihat adalah meningkatnya kemiskinan dan ketimpangan. Itu yang paling segera terlihat," kata Wapres saat membuka Musyawarah Nasional (Munas) V Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) secara virtual dari Jakarta, Sabtu.

Baca juga: Wapres: Pers jadi garda terdepan informasikan pentingnya vaksin Covid-19

Menurut Wapres, pandemi COVID-19 memang berdampak besar, tidak hanya di sektor kesehatan, tetapi juga di sektor sosial dan perekonomian.

"Seperti kita ketahui bersama, Indonesia saat ini tengah berjuang menghadapi pandemi COVID-19. Pandemi ini tidak hanya berdampak pada masalah kesehatan, namun juga berdampak terhadap masalah sosial dan perekonomian," katanya.

Pemerintah juga telah mengupayakan penanganan dampak pandemi melalui Program Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN).

Baca juga: Ma'ruf Amin: Peran pemuda diperlukan untuk memutus rantai penyebaran COVID-19

Namun, menurut Wapres, pemulihan tersebut tidak dapat selesai dalam waktu yang singkat. Terlebih lagi sebelum pandemi melanda, kata dia, kegiatan ekonomi syariah juga masih tertinggal dan mengalami kesenjangan cukup besar.

"Walaupun pemerintah secara konsisten melakukan serangkaian kebijakan dalam rangka penanganan dampak pandemi, namun tidak dapat dipungkiri bahwa proses pemulihan akan membutuhkan waktu yang panjang," katanya.

Baca juga: Ma'ruf Amin targetkan Indonesia jadi produsen halal terbesar di dunia pada 2024

Oleh karena itu, Wapres berharap seluruh pihak, yang terlibat dalam pengembangan ekonomi syariah di Indonesia, dapat meningkatkan partisipasinya dalam kegiatan ekonomi.

"Kegiatan ekonomi harus kita tumbuhkan dengan memanfaatkan berbagai peluang yang ada. Dengan demikian, pada gilirannya dapat mengurangi lebarnya kesenjangan di negara kita," ujarnya.,

Pewarta: Fransiska Ninditya

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2021