Pemerintah Provinsi Jawa Tengah menginisiasi adanya percepatan vaksinasi tahap pertama COVID-19 bagi tenaga kesehatan agar pelaksanaannya dapat selesai pada 25 Januari 2021.
"Setelah melihat di lapangan kemarin, Jateng berinisiatif lakukan percepatan, maka kalau kapasitas Puskesmas hanya 45 padahal bisa ditingkatkan, sayang kalau tidak kita percepat. Yang kedua kapasitas rumah sakit besar juga akan kita optimalkan," kata Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo di Semarang, Rabu.
Tindakan yang dilakukan Pemprov Jateng dalam percepatan vaksinasi COVID-19 itu antara lain dengan menambah vaksinator dan memperbaiki sistem.
Baca juga: Epidemiolog: Orang yang sudah divaksin COVID-19 tetap harus menjaga 3 M
Baca juga: Anies tak undang "influencer" dalam peluncuran vaksinasi di Jakarta
Menurut Ganjar, penambahan jumlah vaksinator bisa dilakukan setelah melihat praktik di lapangan yang sebenarnya tidak terlalu sulit.
"Maka sekarang tenaga-tenaga yang mesti disiapkan para vaksinator kita lakukan penambahan-penambahan dan ternyata tidak terlalu sulit untuk menyuntikkan vaksin ini sehingga seluruh kapasitasnya akan kita siapkan," ujarnya usai Rapat Desain Percepatan Vaksinasi di Jawa Tengah.
Ganjar mengungkapkan pihaknya juga sedang berkomunikasi dengan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin terkait pengiriman vaksin tahap kedua berkaitan dengan penyusunan jadwal untuk percepatan vaksinasi.
Baca juga: Presiden Jokowi menjalani vaksinasi COVID-19
Tak hanya itu, Pemprov Jateng juga akan mengusulkan tambahan sebanyak kurang lebih 13 ribuan penerima vaksin yang masuk dalam kategori sumber daya manusia kesehatan atau orang-orang yang bekerja di lingkungan rumah sakit dan fasilitas kesehatan.
"Ternyata di Jateng tidak hanya nakes, sekarang kita naik pada SDM kesehatan, maka seluruh yang bekerja di rumah sakit dan faskes yang ada semua mesti divaksin. Artinya ada kurang lebih 13 ribuan dari SDM kesehatan yang belum terdaftar, nah karena ini belum terdaftar maka ini akan kita usulkan untuk adanya penambahan," katanya.
Dalam kesempatan tersebut, Ganjar menyebut sedang mengusulkan aplikasi "Antri" yang diharapkan bisa membantu perbaikan sistem vaksinasi agar lebih cepat dan prosesnya lebih mudah baik untuk masyarakat maupun penerima vaksin lainnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2021
"Setelah melihat di lapangan kemarin, Jateng berinisiatif lakukan percepatan, maka kalau kapasitas Puskesmas hanya 45 padahal bisa ditingkatkan, sayang kalau tidak kita percepat. Yang kedua kapasitas rumah sakit besar juga akan kita optimalkan," kata Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo di Semarang, Rabu.
Tindakan yang dilakukan Pemprov Jateng dalam percepatan vaksinasi COVID-19 itu antara lain dengan menambah vaksinator dan memperbaiki sistem.
Baca juga: Epidemiolog: Orang yang sudah divaksin COVID-19 tetap harus menjaga 3 M
Baca juga: Anies tak undang "influencer" dalam peluncuran vaksinasi di Jakarta
Menurut Ganjar, penambahan jumlah vaksinator bisa dilakukan setelah melihat praktik di lapangan yang sebenarnya tidak terlalu sulit.
"Maka sekarang tenaga-tenaga yang mesti disiapkan para vaksinator kita lakukan penambahan-penambahan dan ternyata tidak terlalu sulit untuk menyuntikkan vaksin ini sehingga seluruh kapasitasnya akan kita siapkan," ujarnya usai Rapat Desain Percepatan Vaksinasi di Jawa Tengah.
Ganjar mengungkapkan pihaknya juga sedang berkomunikasi dengan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin terkait pengiriman vaksin tahap kedua berkaitan dengan penyusunan jadwal untuk percepatan vaksinasi.
Baca juga: Presiden Jokowi menjalani vaksinasi COVID-19
Tak hanya itu, Pemprov Jateng juga akan mengusulkan tambahan sebanyak kurang lebih 13 ribuan penerima vaksin yang masuk dalam kategori sumber daya manusia kesehatan atau orang-orang yang bekerja di lingkungan rumah sakit dan fasilitas kesehatan.
"Ternyata di Jateng tidak hanya nakes, sekarang kita naik pada SDM kesehatan, maka seluruh yang bekerja di rumah sakit dan faskes yang ada semua mesti divaksin. Artinya ada kurang lebih 13 ribuan dari SDM kesehatan yang belum terdaftar, nah karena ini belum terdaftar maka ini akan kita usulkan untuk adanya penambahan," katanya.
Dalam kesempatan tersebut, Ganjar menyebut sedang mengusulkan aplikasi "Antri" yang diharapkan bisa membantu perbaikan sistem vaksinasi agar lebih cepat dan prosesnya lebih mudah baik untuk masyarakat maupun penerima vaksin lainnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2021