Karawang, (Antara Megapolitan) - Puluhan buruh dari sejumlah pabrik di Kabupaten Karawang, Jawa Barat, gagal mengikuti Ujian Nasional (UN) Kejar Paket B setara SMP yang diselenggarakan Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga setempat, Senin.
"Mereka gagal mengikuti Ujian Nasional Kejar Paket B karena tidak mendapatkan izin dari perusahaan tempat mereka kerja," kata Ketua Penyelenggara Ujian Nasional Kejar Paket B Kecamatan Karawang Barat, Dedeh Rusmiati, di Karawang.
Akibat banyaknya buruh pabrik yang tidak mengikuti Ujian Nasional Kejar Paket B, kursi di ruang kelas ujian banyak yang kosong.
Pihak perusahaan banyak yang merasa keberatan jika pekerjanya izin untuk mengikuti Ujian Nasional Kejar Paket B. Sehingga kursi di ruangan ujian banyak yang kosong.
Menurut dia, Ujian Nasional Kejar Paket B digelar selama tiga hari mulai Senin ini. Pihak perusahaan tidak mengizinkan pekerjanya ujian karena khawatir produksi perusahaan terganggu.
Ia menyatakan, Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga sebenarnya sudah mengirim surat ke perusahaan yang pekerjanya menjadi peserta Ujian Nasional Kejar Paket B.
Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Karawang juga sudah melakukan sosialisasi ke sejumlah perusahaan terkait pelaksanaan Ujian Nasional Kejar Paket B. Tetapi tetap saja pihak perusahaan tidak mengeluarkan izin.
Ujian Nasional Kejar Paket B di Karawang sendiri diikuti 800 peserta. Dari jumlah peserta itu, sepertiga peserta ujian diantaranya sebagai buruh pabrik.
"Sisanya, peserta ujian kesetaraan itu merupakan remaja, ibu rumah tangga, dan juga pegawai swasta lain," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2015
"Mereka gagal mengikuti Ujian Nasional Kejar Paket B karena tidak mendapatkan izin dari perusahaan tempat mereka kerja," kata Ketua Penyelenggara Ujian Nasional Kejar Paket B Kecamatan Karawang Barat, Dedeh Rusmiati, di Karawang.
Akibat banyaknya buruh pabrik yang tidak mengikuti Ujian Nasional Kejar Paket B, kursi di ruang kelas ujian banyak yang kosong.
Pihak perusahaan banyak yang merasa keberatan jika pekerjanya izin untuk mengikuti Ujian Nasional Kejar Paket B. Sehingga kursi di ruangan ujian banyak yang kosong.
Menurut dia, Ujian Nasional Kejar Paket B digelar selama tiga hari mulai Senin ini. Pihak perusahaan tidak mengizinkan pekerjanya ujian karena khawatir produksi perusahaan terganggu.
Ia menyatakan, Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga sebenarnya sudah mengirim surat ke perusahaan yang pekerjanya menjadi peserta Ujian Nasional Kejar Paket B.
Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Karawang juga sudah melakukan sosialisasi ke sejumlah perusahaan terkait pelaksanaan Ujian Nasional Kejar Paket B. Tetapi tetap saja pihak perusahaan tidak mengeluarkan izin.
Ujian Nasional Kejar Paket B di Karawang sendiri diikuti 800 peserta. Dari jumlah peserta itu, sepertiga peserta ujian diantaranya sebagai buruh pabrik.
"Sisanya, peserta ujian kesetaraan itu merupakan remaja, ibu rumah tangga, dan juga pegawai swasta lain," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2015