Relawan Palang Merah Indonesia (PMI) membantu merawat para korban yang mengalami luka-luka akibat tertimpa puing bangunan dan benda keras lainnya saat gempa bumi berkekuatan magnitude 6,2 yang terjadi di Majene dan Mamuju, Sulawesi Barat.

"Cukup banyak korban luka akibat gempa yang terjadi pada Jumat, (15/1) pagi, warga yang terluka kemudian kami evakuasi ke rumah sakit terdekat maupun Posko Induk Penanggulangan Bencana Gempa Bumi di SMK Bukit Tinggi, Majene," kata Ketua PMI Kabupaten Majene Fatmawati Fahmi melalui sambungan telepon, Jumat.

Baca juga: PMI distribusikan ribuan logistik bantuan ke lokasi terdampak gempa Sulbar

Menurut dia beberapa saat setelah gempa bumi, dirinya dan personel lainnya langsung berkoordinasi melalui alat komunikasi. Pada saat itu, aliran listrik pun sempat padam sehingga menambah panik situasi.

Maka dari itu, ia pun langsung menanyakan kondisi masing-masing personel PMI apakah ada yang menjadi korban atau terluka pada kejadian bencana ini. Setelah dirasa aman maka setiap relawan diinstruksikan merapat ke daerah bencana gempa,

Baca juga: PMI kerahkan puluhan relawan dan ambulans ke lokasi terdampak gempa Sulbar

Selain itu, walaupun kondisi masih gelap gulita, Fatmawati pun langsung bergegas menuju perbatasan Majene-Mamuju untuk membantu dan melihat langsung situasi warga di lokasi bencana. Ternyata cukup banyak warga yang harus dievakuasi.

Tanpa pikir panjang, dirinya langsung mengerahkan satu unit mobil pikap yang semula dioperasikan untuk melakukan penyemprotan desinfektan, tetapi dialihfungsikan untuk mengangkut serta membantu evakuasi warga ke lokasi pengungsian.

"Kami juga mengerahkan satu mobil ambulans untuk mengangkut korban, dan untuk siapa pun yang ingin membantu korban bencana gempa Sulbar boleh memusatkan bantuannya ke lokasi pengungsian tersebut di SMK Bukti Tinggi," tutur-nya.

Baca juga: PMI kirim logistik untuk kebutuhan operasi SAR kecelakaan pesawat Sriwijaya Air SJ 182

Fatmawati mengatakan dalam melakukan perawatan kepada korban terluka pihaknya juga bekerja sama dengan tim medis dari Pemkab Majene, namun harus diakui personel medis di lokasi pengungsian terbatas sehingga masih butuh tambahan tenaga.

Pewarta: Aditia Aulia Rohman

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2021