Karawang, (Antara Megapolitan)- Dinas Sosial dan Penanggulangan Bencana Kabupaten Karawang, Jawa Barat, menggunakan data rumah tangga sasaran 2010-2011 untuk Program Simpanan Keluarga Sejahtera.
Kepala Dinas Sosial dan Penanggulangan Bencana Karawang Rochuyun A Santosa, Kamis, mengatakan rumah tangga sasaran yang menjadi peserta Program Simpanan Keluarga Sejahtera mencapai 161 ribu.
Data tersebut merupakan data lama, sekitar 4-5 tahun terakhir yang diakuinya kurang valid jika dikaitkan dengan kondisi di lapangan.
"Jadi memang perlu untuk divalidasi data rumah tangga sasaran Program Simpanan Keluarga Sejahtera," katanya di Karawang.
Ia memprediksi terjadi peningkatan luar biasa jumlah rumah tangga sasaran dari jumlah tahun 2010-2011 yang mencapai 161 ribu orang.
"Saya mengira peningkatan data rumah tangga sasaran penerima program pemerintah itu lebih 100 persen dari data yang ada," katanya.
Menurut dia, saat ini pihaknya baru akan mempersiapkan kegiatan validasi data rumah tangga sasaran Program Simpanan Keluarga Sejahtera.
Kegiatan validasi data itu melibatkan sejumlah instansi, seperti Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda), Dinas Kesehatan, serta Dinas Sosial dan Penanggulangan Bencana.
Instansi lainnya yang terlibat, Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil, Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga, serta Badan Pusat Statistik.
Program Simpanan Keluarga Sejahtera itu sendiri merupakan program Kementerian Sosial yang digulirkan secara serentak pada Rabu (1/4/2015).
Pada saat peluncurannya, rumah tangga sasaran penerima program itu mendapatkan dana PSKS sebesar Rp600 ribu. Dana sejumlah Rp600 ribu itu akumulasi dana yang seharusnya diberikan sejak Januari-Maret 2015. Untuk setiap bulannya, masing-masing penerima mendapatkan Rp200 ribu.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2015
Kepala Dinas Sosial dan Penanggulangan Bencana Karawang Rochuyun A Santosa, Kamis, mengatakan rumah tangga sasaran yang menjadi peserta Program Simpanan Keluarga Sejahtera mencapai 161 ribu.
Data tersebut merupakan data lama, sekitar 4-5 tahun terakhir yang diakuinya kurang valid jika dikaitkan dengan kondisi di lapangan.
"Jadi memang perlu untuk divalidasi data rumah tangga sasaran Program Simpanan Keluarga Sejahtera," katanya di Karawang.
Ia memprediksi terjadi peningkatan luar biasa jumlah rumah tangga sasaran dari jumlah tahun 2010-2011 yang mencapai 161 ribu orang.
"Saya mengira peningkatan data rumah tangga sasaran penerima program pemerintah itu lebih 100 persen dari data yang ada," katanya.
Menurut dia, saat ini pihaknya baru akan mempersiapkan kegiatan validasi data rumah tangga sasaran Program Simpanan Keluarga Sejahtera.
Kegiatan validasi data itu melibatkan sejumlah instansi, seperti Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda), Dinas Kesehatan, serta Dinas Sosial dan Penanggulangan Bencana.
Instansi lainnya yang terlibat, Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil, Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga, serta Badan Pusat Statistik.
Program Simpanan Keluarga Sejahtera itu sendiri merupakan program Kementerian Sosial yang digulirkan secara serentak pada Rabu (1/4/2015).
Pada saat peluncurannya, rumah tangga sasaran penerima program itu mendapatkan dana PSKS sebesar Rp600 ribu. Dana sejumlah Rp600 ribu itu akumulasi dana yang seharusnya diberikan sejak Januari-Maret 2015. Untuk setiap bulannya, masing-masing penerima mendapatkan Rp200 ribu.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2015