Palang Merah Indonesia (PMI) memberikan pelayanan kesehatan untuk keluarga korban kecelakaan pesawat Sriwijaya Air SJ 182 rute Jakarta-Pontianak yang jatuh di perairan laut Kepulauan Seribu, Jakarta pada Sabtu, (9/1).
"Pelayanan kesehatan kepada keluarga korban yang menunggu di Bandara Supadio, Pontianak, Kalimantan Barat ini untuk menjaga kebugaran tubuh mereka agar kondisi kesehatannya tidak drop," kata Staf Bidang Penanggung Bencana PMI Provinsi Kalbar Lidia Nurvitha kepada Antara melalui sambungan telepon, Senin.
Pelayanan kesehatan yang diberikan kepada keluarga korban yang menunggu maupun mencari informasi terkait kasus kecelakaan pesawat seperti memeriksa tensi darah, pemberian obat-obatan maupun vitamin.
Baca juga: PMI berikan dukungan psikososial keluarga korban kecelakaan Sriwijaya
Menurutnya, para keluarga korban yang setia menunggu kabar terbaru kondisi keluarganya yang menjadi penumpang pesawat nahas itu sudah mulai kelelahan, karena harus menahan kesedihan yang mendalam ditambah perasaan yang tidak menentu sehingga energinya terkuras.
Maka dari itu, pihaknya langsung merespon dengan memberikan berbagai pelayanan untuk meringankan penderitaan keluarga korban yang sedang berduka tersebut. Dalam memberikan pelayan kesehatan, selain membuka pos pelayanan yang tergabung dalam posko gabungan di Bandara Supadio, relawan PMI berkeliing untuk memantau kondisi keluarga korban.
Selain layanan kesehatan, personel lembaga kemanusiaan ini pun memberikan pendampingan psikososial atau Psychosocial Support Prgramme (PSP) untuk memberikan dukungan dan menghibur para keluarga korban ini agar kesedihannya bisa berkurang dan tetap bersemangat.
Baca juga: PMI buka layanan pemulihan hubungan keluarga korban jatuhnya pesawat Sriwijaya Air
"Pelayanan yang kami berikan ini sebagai upaya menjaga kesehatan keluarga korban yang harus bolak balik ke bandara dan menunggu kabar terbaru terkait kondisi keluarganya yang menjadi korban jatuhnya pesawat Sriwijaya Air. Tentunya dengan aktvitasnya itu keluarga korban akan kelelahan," tambahnya.
Lidia mengatakan selain keluarga korban, pelayanan kesehatan ini pun diberikan kepada para petugas yang bersiaga di Bandara Supadio menunggu informasi terbaru terkait operasi SAR. Para petugas yang bersiga sejak Sabtu, (9/1) baik dari unsur TNI, Polri, relawan, pihak maskapai dan bandara juga harus mejaga kesehatannya.
Untuk itu, PMI mensuplai berbagai vitamin yang dibutuhkan untuk menjaga stamina para petugas. Di samping itu, PMI pun membantu komunikasi antara keluarga korban dengan perwakilan Maskapai Sriwijaya Air yang ingin berangkat ke DKI Jakarta.
Sehingga sampai saat ini sudah ada beberapa keluarga korban yang diberangkatkan pihak Sriwijaya Air ke Jakarta, karena perusahaan penerbangan itu sudah berkomitmen dan berjanji akan melayani berbagai permintaan dari keluarga korban.
Baca juga: PMI terjunkan penyelam untuk mencari puing pesawat Sriwijaya Air
"Saat kami sedang memberikan pelayanan PSP kepada keluarga korban, ada beberapa dari mereka yang meminta bantuan PMI untuk berkomunikasi dengan pihak maskapai agar bisa diberangkatkan. Setelah dilakukan pendataan maka perusahaan memberangkatkannya ke Jakarta dan seluruh akomodasi ditanggung Maskapai Sriwijaya Air," tambahnya.
Pihaknya juga membantu pencocokan data antara keluarga korban dengan nama-nama penumpang Sriwijaya Air SJ 182 atau Restoring Family Links (RFL) yang merupakan program pemulihan hubungan keluarga.
Kemudian Dalam memberikan berbagai pelayanan ini PMI tetap menerapkan protokol kesehatan dan secara rurin melakukan desinfeksi ke berbagai ruangan di Posko Gabungan di Bandara Supadio. Selain itu juga bekerjasama dengan instansi lainnya seperti pemerintah daerah, dinas kesehatan dan lembaga lainnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2021
"Pelayanan kesehatan kepada keluarga korban yang menunggu di Bandara Supadio, Pontianak, Kalimantan Barat ini untuk menjaga kebugaran tubuh mereka agar kondisi kesehatannya tidak drop," kata Staf Bidang Penanggung Bencana PMI Provinsi Kalbar Lidia Nurvitha kepada Antara melalui sambungan telepon, Senin.
Pelayanan kesehatan yang diberikan kepada keluarga korban yang menunggu maupun mencari informasi terkait kasus kecelakaan pesawat seperti memeriksa tensi darah, pemberian obat-obatan maupun vitamin.
Baca juga: PMI berikan dukungan psikososial keluarga korban kecelakaan Sriwijaya
Menurutnya, para keluarga korban yang setia menunggu kabar terbaru kondisi keluarganya yang menjadi penumpang pesawat nahas itu sudah mulai kelelahan, karena harus menahan kesedihan yang mendalam ditambah perasaan yang tidak menentu sehingga energinya terkuras.
Maka dari itu, pihaknya langsung merespon dengan memberikan berbagai pelayanan untuk meringankan penderitaan keluarga korban yang sedang berduka tersebut. Dalam memberikan pelayan kesehatan, selain membuka pos pelayanan yang tergabung dalam posko gabungan di Bandara Supadio, relawan PMI berkeliing untuk memantau kondisi keluarga korban.
Selain layanan kesehatan, personel lembaga kemanusiaan ini pun memberikan pendampingan psikososial atau Psychosocial Support Prgramme (PSP) untuk memberikan dukungan dan menghibur para keluarga korban ini agar kesedihannya bisa berkurang dan tetap bersemangat.
Baca juga: PMI buka layanan pemulihan hubungan keluarga korban jatuhnya pesawat Sriwijaya Air
"Pelayanan yang kami berikan ini sebagai upaya menjaga kesehatan keluarga korban yang harus bolak balik ke bandara dan menunggu kabar terbaru terkait kondisi keluarganya yang menjadi korban jatuhnya pesawat Sriwijaya Air. Tentunya dengan aktvitasnya itu keluarga korban akan kelelahan," tambahnya.
Lidia mengatakan selain keluarga korban, pelayanan kesehatan ini pun diberikan kepada para petugas yang bersiaga di Bandara Supadio menunggu informasi terbaru terkait operasi SAR. Para petugas yang bersiga sejak Sabtu, (9/1) baik dari unsur TNI, Polri, relawan, pihak maskapai dan bandara juga harus mejaga kesehatannya.
Untuk itu, PMI mensuplai berbagai vitamin yang dibutuhkan untuk menjaga stamina para petugas. Di samping itu, PMI pun membantu komunikasi antara keluarga korban dengan perwakilan Maskapai Sriwijaya Air yang ingin berangkat ke DKI Jakarta.
Sehingga sampai saat ini sudah ada beberapa keluarga korban yang diberangkatkan pihak Sriwijaya Air ke Jakarta, karena perusahaan penerbangan itu sudah berkomitmen dan berjanji akan melayani berbagai permintaan dari keluarga korban.
Baca juga: PMI terjunkan penyelam untuk mencari puing pesawat Sriwijaya Air
"Saat kami sedang memberikan pelayanan PSP kepada keluarga korban, ada beberapa dari mereka yang meminta bantuan PMI untuk berkomunikasi dengan pihak maskapai agar bisa diberangkatkan. Setelah dilakukan pendataan maka perusahaan memberangkatkannya ke Jakarta dan seluruh akomodasi ditanggung Maskapai Sriwijaya Air," tambahnya.
Pihaknya juga membantu pencocokan data antara keluarga korban dengan nama-nama penumpang Sriwijaya Air SJ 182 atau Restoring Family Links (RFL) yang merupakan program pemulihan hubungan keluarga.
Kemudian Dalam memberikan berbagai pelayanan ini PMI tetap menerapkan protokol kesehatan dan secara rurin melakukan desinfeksi ke berbagai ruangan di Posko Gabungan di Bandara Supadio. Selain itu juga bekerjasama dengan instansi lainnya seperti pemerintah daerah, dinas kesehatan dan lembaga lainnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2021