Bogor, (Antara Megapolitan) - Dalam rangka pencanangan gerakan nasional pencegahan dan deteksi dini kanker pada Perempuan Indonesia tingkat Kota Bogor, Jawa Barat, sebanyak 680 perempuan mendapatkan pemeriksaan gratis kanker diselenggarakan Dinas Kesehatan setempat.
"Ada dua pemeriksaan kanker gratis yang kita laksanakan hari ini yakni kanker serviks atau mulut rahim dan kanker payudara," kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Bogor, Rubaeah, dalam acara pencanangan "Gerakan Nasional Pencegahan dan Deteksi Dini Kanker pada Perempuan Indonesia", di Kota Bogor, Selasa.
Rubaeah mengatakan, pemeriksaan kanker gratis dilaksanakan serentak di enam kecamatan di Kota Bogor. Masing-masing kecamatan ditunjuk satu puskesmas pelaksana, mencakup setiap wilayah yang ada di 68 kelurahan.
Ia mengatakan, angka kasus kanker serviks dan kanker payudara cukup tinggi di Kota Bogor, oleh karena itu pemeriksaan dilakukan untuk kedua jenis penyakit kanker tersebut melalui tes PAP, IVA untuk kanker serviks dan tes visual atau pemeriksaan SADARI untuk payudara.
"Tes ditujukan untuk perempuan usia mulai dari 20 sampai 50 tahun," katanya.
Dia mengatakan, program deteksi dini kanker sudah dimulai oleh ibu negara sejak 21 April 2008 lalu. Gerakan ini merupakan program nasional yang tahun ini penyelenggaraan memasuki tahun ketujuh yang diperingati di Yogyakarta.
"Kota Bogor proyek percontohan dalam gerakan deteksi dini pencegahan kanker untuk perempuan yang dimulai tahun 2011," katanya.
Pemeriksaan dini pencegahan kanker sudah diawali di Kecamatan Bogor Utara, melibatkan lima kelurahan, lalu berkembang dilaksanakan di 24 puskesmas yang ada di Kota Bogor.
"Kini seluruh puskesmas di Kota Bogor yang berjumlah 24 unit sudah melayani pemeriksaan kanker, yakni untuk kanker payudara dan kanker serviks, dan sudah memiliki sumber daya manusia terlatih," katanya.
Menurut Rubaeah, pentingnya pemeriksaan dilakukan oleh kaum perempuan sebagai upaya pencegahan diri kanker, karena wanita merupakan kelompok beresiko kanker dibanding kaum pria.
Selama tahun 2011 hingga 2015 Dinas Kesehatan Kota Bogor telah melakukan pemeriksaan kanker serviks kepada 3.855 orang perempuan, yang dinyatakan IVA positif sebanyak 82 orang 2,1 persen dan serviks positif lima orang atau 0,1 persen.
Sedangkan untuk pemeriksaan kanker payudara diikuti 4.155 orang, hasilnya 2,4 persen positif atau sekitar 100 orang.
Kepala Bidang Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Dinas Kesehatan Kota Bogor, Eddy Dharma menyebutkan pada tahun 2015 ini ditargetkan pemeriksaan kanker dilakukan kepada 15.000 orang perempuan.
"Pencegahan itu penting melalui pemeriksaan dini. Saat ini kebanyakan kaum perempuan malu untuk memeriksakan dirinya. Sehingga banyak yang datang ke rumah sakit sudah dalam stadium lanjut yang sulit untuk disembuhkan," ujarnya.
Ia menambahkan, kanker merupakan penyakit nomor dua yang menyebabkan kematian di Kota Bogor setelah jantung dan darah tinggi.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2015
"Ada dua pemeriksaan kanker gratis yang kita laksanakan hari ini yakni kanker serviks atau mulut rahim dan kanker payudara," kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Bogor, Rubaeah, dalam acara pencanangan "Gerakan Nasional Pencegahan dan Deteksi Dini Kanker pada Perempuan Indonesia", di Kota Bogor, Selasa.
Rubaeah mengatakan, pemeriksaan kanker gratis dilaksanakan serentak di enam kecamatan di Kota Bogor. Masing-masing kecamatan ditunjuk satu puskesmas pelaksana, mencakup setiap wilayah yang ada di 68 kelurahan.
Ia mengatakan, angka kasus kanker serviks dan kanker payudara cukup tinggi di Kota Bogor, oleh karena itu pemeriksaan dilakukan untuk kedua jenis penyakit kanker tersebut melalui tes PAP, IVA untuk kanker serviks dan tes visual atau pemeriksaan SADARI untuk payudara.
"Tes ditujukan untuk perempuan usia mulai dari 20 sampai 50 tahun," katanya.
Dia mengatakan, program deteksi dini kanker sudah dimulai oleh ibu negara sejak 21 April 2008 lalu. Gerakan ini merupakan program nasional yang tahun ini penyelenggaraan memasuki tahun ketujuh yang diperingati di Yogyakarta.
"Kota Bogor proyek percontohan dalam gerakan deteksi dini pencegahan kanker untuk perempuan yang dimulai tahun 2011," katanya.
Pemeriksaan dini pencegahan kanker sudah diawali di Kecamatan Bogor Utara, melibatkan lima kelurahan, lalu berkembang dilaksanakan di 24 puskesmas yang ada di Kota Bogor.
"Kini seluruh puskesmas di Kota Bogor yang berjumlah 24 unit sudah melayani pemeriksaan kanker, yakni untuk kanker payudara dan kanker serviks, dan sudah memiliki sumber daya manusia terlatih," katanya.
Menurut Rubaeah, pentingnya pemeriksaan dilakukan oleh kaum perempuan sebagai upaya pencegahan diri kanker, karena wanita merupakan kelompok beresiko kanker dibanding kaum pria.
Selama tahun 2011 hingga 2015 Dinas Kesehatan Kota Bogor telah melakukan pemeriksaan kanker serviks kepada 3.855 orang perempuan, yang dinyatakan IVA positif sebanyak 82 orang 2,1 persen dan serviks positif lima orang atau 0,1 persen.
Sedangkan untuk pemeriksaan kanker payudara diikuti 4.155 orang, hasilnya 2,4 persen positif atau sekitar 100 orang.
Kepala Bidang Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Dinas Kesehatan Kota Bogor, Eddy Dharma menyebutkan pada tahun 2015 ini ditargetkan pemeriksaan kanker dilakukan kepada 15.000 orang perempuan.
"Pencegahan itu penting melalui pemeriksaan dini. Saat ini kebanyakan kaum perempuan malu untuk memeriksakan dirinya. Sehingga banyak yang datang ke rumah sakit sudah dalam stadium lanjut yang sulit untuk disembuhkan," ujarnya.
Ia menambahkan, kanker merupakan penyakit nomor dua yang menyebabkan kematian di Kota Bogor setelah jantung dan darah tinggi.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2015