Bogor, (Antara Megapolitan) - PDAM Tirta Pakuan Kota Bogor, Provinsi Jawa Barat siapkan sistem pengaduan online dalam rangka menerapkan prinsip tata kelola perusahaan yang baik sekaligus mencegah tindak pidana korupsi.
"Sistem pengaduan online milik PDAM Tirta Pakuan dirancang khusus menjadi wadah bagi pihak-pihak yang tahu adanya indikasi atau perbuatan korupsi, namun merasa tidak aman untuk melaporkannya secara terbuka," kata Direktur Utama PDAM Tirta Pakuan, Untung Kurniadi, di Bogor, Minggu.
Dikatakannya sistem penganuan online PDAM Tirta Pakuan diberi nama "Whistle Blower System" (WBS) yang masuk link website resmi PDAM Kota Bogor terinspirasi dari sistem serupa milik KPK RI.
"Diharapkan masyarakat bisa melaporkan pengaduan, dugaan korupsi dan tindak pidana lainnya, sehingga bisa menciptakan PDAM Kota Bogor yang terbuka, akuntabilitasi, mandiri, bertanggung jawab, wajar dan sesuai prinsi GCG (good coporate governance)," katanya.
Ia mengatakan, masyarakat bisa memanfaatkan sistem pengaduan online dengan mengakses website resmi PDAM Tirta Pakuan di www.pdamkotabogor.go.id, dan mengklik link banner WBS di bagian kanan bawah. Pengirim dan pelapor akan diminta mengisi form aduan, dan login untuk mendaftar.
Sistem ini, lanjut Untung, hampir sama menyerupai WBS milik KPK. Bedanya pengaduan online milik KPK, pengirim harus menguraikan laporannya, siapa yang diduga pelaku, jabatannya harus pejabat negara dan ada dokumen barang bukti.
"Sedangkan milik PDAM, siapa saja boleh dilaporkan dari staf, direksi hingga dewan pengawas. Dan harus melampirkan dokumen bukti," katanya.
Menurut Untung, dokumen bukti wajib dilampirkan oleh pelapor untuk mempermudah penyelidikan. Bukti tersebut bisa berupa scan surat yang ditandatangani pejabat terkait, foto dan lain-lainnya.
"Setelah mengirim semua aplikasi aduan dan bukti, pelapor akan mendapat ID password dan bisa memantau progres laporannya," kata dia.
Ia menambahkan sistem pengaduan online WBS sudah diterapkan di seluruh lembaga negara, termasuk kementerian dan BUMN. Rencana peluncuran sistem pengaduan online PDAM Tirta Pakuan akan dilaksanakan saat temu pelanggan akhir pekan ini.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2015
"Sistem pengaduan online milik PDAM Tirta Pakuan dirancang khusus menjadi wadah bagi pihak-pihak yang tahu adanya indikasi atau perbuatan korupsi, namun merasa tidak aman untuk melaporkannya secara terbuka," kata Direktur Utama PDAM Tirta Pakuan, Untung Kurniadi, di Bogor, Minggu.
Dikatakannya sistem penganuan online PDAM Tirta Pakuan diberi nama "Whistle Blower System" (WBS) yang masuk link website resmi PDAM Kota Bogor terinspirasi dari sistem serupa milik KPK RI.
"Diharapkan masyarakat bisa melaporkan pengaduan, dugaan korupsi dan tindak pidana lainnya, sehingga bisa menciptakan PDAM Kota Bogor yang terbuka, akuntabilitasi, mandiri, bertanggung jawab, wajar dan sesuai prinsi GCG (good coporate governance)," katanya.
Ia mengatakan, masyarakat bisa memanfaatkan sistem pengaduan online dengan mengakses website resmi PDAM Tirta Pakuan di www.pdamkotabogor.go.id, dan mengklik link banner WBS di bagian kanan bawah. Pengirim dan pelapor akan diminta mengisi form aduan, dan login untuk mendaftar.
Sistem ini, lanjut Untung, hampir sama menyerupai WBS milik KPK. Bedanya pengaduan online milik KPK, pengirim harus menguraikan laporannya, siapa yang diduga pelaku, jabatannya harus pejabat negara dan ada dokumen barang bukti.
"Sedangkan milik PDAM, siapa saja boleh dilaporkan dari staf, direksi hingga dewan pengawas. Dan harus melampirkan dokumen bukti," katanya.
Menurut Untung, dokumen bukti wajib dilampirkan oleh pelapor untuk mempermudah penyelidikan. Bukti tersebut bisa berupa scan surat yang ditandatangani pejabat terkait, foto dan lain-lainnya.
"Setelah mengirim semua aplikasi aduan dan bukti, pelapor akan mendapat ID password dan bisa memantau progres laporannya," kata dia.
Ia menambahkan sistem pengaduan online WBS sudah diterapkan di seluruh lembaga negara, termasuk kementerian dan BUMN. Rencana peluncuran sistem pengaduan online PDAM Tirta Pakuan akan dilaksanakan saat temu pelanggan akhir pekan ini.
Editor : Naryo
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2015