Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Selasa diprediksi bergerak menguat terbatas didorong optimisme terkait vaksin COVID-19.
Pada pukul 9.43 WIB, rupiah masih bergerak melemah 33 poin atau 0,23 persen ke posisi Rp14.128 per dolar AS dari posisi penutupan hari sebelumnya Rp14.095 per dolar AS.
"Rupiah mungkin mengalami penguatan terbatas hari ini dengan sentimen positif dan negatif yang berimbang," kata Kepala Riset dan Edukasi Monex Investindo Futures Ariston Tjendra di Jakarta, Selasa.
Menurut dia, penguatan rupiah terhadap dolar AS masih tertopang oleh optimisme vaksin COVID-19 yang saat ini juga sudah mulai disuntikkan di Amerika Serikat. Indeks dolar AS masih terlihat tertekan di area support 90.
"Pembicaraan stimulus AS yang masih berlangsung juga masih menjadi sentimen positif pasar karena perilisan stimulus bisa membantu pemulihan ekonomi," ujar Ariston.
Baca juga: Emas turun 11,5 dolar, saat vaksinasi AS merangsang prospek ekonomi
Di sisi lain, lanjutnya, pasar mendapatkan sentimen negatif dari pengumuman lockdown di London, Inggris, dan Belanda karena penularan COVID-19 meninggi. Lockdown sudah diberlakukan kembali di Jerman, Korea Selatan dan Jepang.
"Dari dalam negeri, hasil neraca perdagangan yang bisa kembali surplus juga bisa menopang penguatan rupiah terhadap dollar AS. Sementara, sentimen negatif mungkin datang dari vaksin COVID-19 yang baru bisa mendapatkan izin di awal 2021," katanya.
Ariston memperkirakan hari ini rupiah bergerak di kisaran Rp14.050 per dolar AS hingga Rp14.150 per dolar AS.
Pada Senin (14/12) lalu, rupiah ditutup melemah 15 poin atau 0,11 persen ke posisi Rp14.095 per dolar AS dari posisi penutupan hari sebelumnya Rp14.080 per dolar AS.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2020
Pada pukul 9.43 WIB, rupiah masih bergerak melemah 33 poin atau 0,23 persen ke posisi Rp14.128 per dolar AS dari posisi penutupan hari sebelumnya Rp14.095 per dolar AS.
"Rupiah mungkin mengalami penguatan terbatas hari ini dengan sentimen positif dan negatif yang berimbang," kata Kepala Riset dan Edukasi Monex Investindo Futures Ariston Tjendra di Jakarta, Selasa.
Menurut dia, penguatan rupiah terhadap dolar AS masih tertopang oleh optimisme vaksin COVID-19 yang saat ini juga sudah mulai disuntikkan di Amerika Serikat. Indeks dolar AS masih terlihat tertekan di area support 90.
"Pembicaraan stimulus AS yang masih berlangsung juga masih menjadi sentimen positif pasar karena perilisan stimulus bisa membantu pemulihan ekonomi," ujar Ariston.
Baca juga: Emas turun 11,5 dolar, saat vaksinasi AS merangsang prospek ekonomi
Di sisi lain, lanjutnya, pasar mendapatkan sentimen negatif dari pengumuman lockdown di London, Inggris, dan Belanda karena penularan COVID-19 meninggi. Lockdown sudah diberlakukan kembali di Jerman, Korea Selatan dan Jepang.
"Dari dalam negeri, hasil neraca perdagangan yang bisa kembali surplus juga bisa menopang penguatan rupiah terhadap dollar AS. Sementara, sentimen negatif mungkin datang dari vaksin COVID-19 yang baru bisa mendapatkan izin di awal 2021," katanya.
Ariston memperkirakan hari ini rupiah bergerak di kisaran Rp14.050 per dolar AS hingga Rp14.150 per dolar AS.
Pada Senin (14/12) lalu, rupiah ditutup melemah 15 poin atau 0,11 persen ke posisi Rp14.095 per dolar AS dari posisi penutupan hari sebelumnya Rp14.080 per dolar AS.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2020