Bupati Bogor Ade Yasin bersama putri sulungnya Nadia Hasna Humairah mengaku banyak mendapat pengalaman berharga saat menjalani masa isolasi mandiri karena positif COVID-19, salah satunya yaitu ketika merasa dijauhi oleh banyak orang.
"Jadi itu siksaan tersendiri. Ini jadi pengalaman, walaupun demamnya saat itu juga tak lama, hanya dua hari saja dan batuk kering aja. Tapi cukup menyiksa karena seolah-olah kita dihukum," ucap Ade Yasin, di sela Rapat Pimpinan Wilayah (Rakerwil) PPP Jawa Barat di Ciawi, Bogor, Kamis.
Baca juga: Ade Yasin langsung datangi RSUD Cibinong Bogor usai cuti karena positif COVID-19
Ketua Satgas Penanganan COVID-19 Kabupaten Bogor itu, bahkan merasa kesepian lantaran kediamannya, di Pendopo Bupati, Cibinong, Bogor, yang nyaris tak pernah sepi, tapi saat itu hanya dihuni oleh tiga orang, ia dan kedua anaknya. Pasalnya, putra bungsu Ade Yasin, Naufal Hilmi Ikhsan memilih tetap tinggal serumah meski harus tidur di kamar atas.
"Saya dijauhi pembantu, saudara dan semuanya. Di rumah pun hanya bertiga," kata Ade Yasin.
Baca juga: Bupati Bogor dan putrinya dinyatakan sembuh dari COVID-19
Namun, memendam rasa gundah malah akan membuat kondisi imunnya menurun. Ia mengaku punya cara tersendiri agar terbebas dari beban pikiran dan meningkatkan imun agar cepat sembuh dari COVID-19, salah satunya menghibur diri dengan berbagai tayangan televisi.
"Ibadah, baca Al Quran, baca buku, nonton TV sekali-kali dan nonton drakor (drama Korea)," ujarnya.
Hingga kini ia belum tahu pasti tertular virus yang kini tengah mewabah itu dari mana. Tapi, ia mengakui bahwa mobilitasnya sebagai bupati terbilang tinggi dan banyak menemui orang, sehingga rentan tertular COVID-19.
Baca juga: Nadia, putri sulung Bupati Bogor juga terkonfirmasi positif COVID-19 (video)
Kini ia mewanti-wanti siapapun agar tetap patuh pada protokol kesehatan pencegahan penularan COVID-19. Ade Yasin mengaku akan menjadikan pengalamannya sebagai pasien COVID-19 agar ke depan lebih hati-hati ketika melakukan pertemuan dengan orang lain.
"Makanya lebih baik kita jaga kesehatan, ikuti sesuai 3M itu ya, karena ternyata sanksi sosialnya itu lebih menyiksa daripada penyakitnya," kata Ade Yasih.
Seperti diketahui, Ade Yasin terkonfirmasi COVID-19 bersama putrinya sejak Rabu, 18 November 2020, dan berhasil sembuh pada Sabtu, 28 November 2020, setelah menjalani isolasi mandiri di kediamannya, Pendopo Bupati, Cibinong, Kabupaten Bogor.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2020
"Jadi itu siksaan tersendiri. Ini jadi pengalaman, walaupun demamnya saat itu juga tak lama, hanya dua hari saja dan batuk kering aja. Tapi cukup menyiksa karena seolah-olah kita dihukum," ucap Ade Yasin, di sela Rapat Pimpinan Wilayah (Rakerwil) PPP Jawa Barat di Ciawi, Bogor, Kamis.
Baca juga: Ade Yasin langsung datangi RSUD Cibinong Bogor usai cuti karena positif COVID-19
Ketua Satgas Penanganan COVID-19 Kabupaten Bogor itu, bahkan merasa kesepian lantaran kediamannya, di Pendopo Bupati, Cibinong, Bogor, yang nyaris tak pernah sepi, tapi saat itu hanya dihuni oleh tiga orang, ia dan kedua anaknya. Pasalnya, putra bungsu Ade Yasin, Naufal Hilmi Ikhsan memilih tetap tinggal serumah meski harus tidur di kamar atas.
"Saya dijauhi pembantu, saudara dan semuanya. Di rumah pun hanya bertiga," kata Ade Yasin.
Baca juga: Bupati Bogor dan putrinya dinyatakan sembuh dari COVID-19
Namun, memendam rasa gundah malah akan membuat kondisi imunnya menurun. Ia mengaku punya cara tersendiri agar terbebas dari beban pikiran dan meningkatkan imun agar cepat sembuh dari COVID-19, salah satunya menghibur diri dengan berbagai tayangan televisi.
"Ibadah, baca Al Quran, baca buku, nonton TV sekali-kali dan nonton drakor (drama Korea)," ujarnya.
Hingga kini ia belum tahu pasti tertular virus yang kini tengah mewabah itu dari mana. Tapi, ia mengakui bahwa mobilitasnya sebagai bupati terbilang tinggi dan banyak menemui orang, sehingga rentan tertular COVID-19.
Baca juga: Nadia, putri sulung Bupati Bogor juga terkonfirmasi positif COVID-19 (video)
Kini ia mewanti-wanti siapapun agar tetap patuh pada protokol kesehatan pencegahan penularan COVID-19. Ade Yasin mengaku akan menjadikan pengalamannya sebagai pasien COVID-19 agar ke depan lebih hati-hati ketika melakukan pertemuan dengan orang lain.
"Makanya lebih baik kita jaga kesehatan, ikuti sesuai 3M itu ya, karena ternyata sanksi sosialnya itu lebih menyiksa daripada penyakitnya," kata Ade Yasih.
Seperti diketahui, Ade Yasin terkonfirmasi COVID-19 bersama putrinya sejak Rabu, 18 November 2020, dan berhasil sembuh pada Sabtu, 28 November 2020, setelah menjalani isolasi mandiri di kediamannya, Pendopo Bupati, Cibinong, Kabupaten Bogor.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2020