Managing Partner UMG IdeaLab Kiwi Aliwarga mengatakan tantangan terbesar penerapan Artificial Intelligence (kecerdasan buatan) di bidang kesehatan adalah keamanan data pasien, Electronic Health Record (EHR) yang harus digunakan seefisien mungkin.

"Perlu juga pemahaman tenaga kesehatan mengenai pentingnya kecerdasan buatan di bidang kesehatan," kata Kiwi dalam keterangannya, Rabu.

Hal tersebut dikatakan Managing Partner UMG IdeaLab Kiwi Aliwarga dalam acara Artificial Intelligence Summit (AIS) 2020 yang digelar secara daring oleh Kemenristek/BRIN melalui BPPT pada 10-13 November 2020.

Dengan melibatkan kolaborasi triple helix antara peneliti, pemerintah, dan industri, diskusi ini menghadirkan Direktur Biz Dev PT Hikari Solusindo Sukses Eko Fajar Prasetyo sebagai moderator, perwakilan BPPT Asril Jarwin, Direktur Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian Suwandi, 
Sekjen Kementerian Kesehatan Oscar Primadi, Rektor Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Mochamad Ashari, Wakil Direktur IMERI FKUI Budi Wiweko.

"Di bidang pertanian juga sama, kita harus meningkatkan pengetahuan petani tentang teknologi serta mengajak peran generasi muda untuk melakukan pertanian di daerahnya. Hal itu harus didukung infrastruktur yang memadai," kata Kiwi.

Sementara itu di bidang edukasi, gurupun diharapkan dapat mengerti AI sehingga dapat melahirkan inovasi. Tak kalah penting adalah etika moral dan transparansi data.

Di akhir sesi diskusi, Kiwi memberikan pandangan untuk kemajuan ekosistem inovasi teknologi Tanah Air dengan melibatkan peran pemerintah, akademisi, dan industri.

Menurutnya, semua pihak harus fokus bergerak membenahi area moral, etika, kepemimpinan, dan implikasi kecerdasan artifisial terhadap umat manusia. Penguatan infrastruktur koneksi internet dan industry knowledge juga mesti segera ditingkatkan.

"Saya sependapat dengan Bapak Mochamad Ashari -Rektor ITS- mengenai pernyataan regulasi diciptakan setelah universitas. Itu dapat diimplementasikan di bidang kesehatan karena berhubungan dengan manusia secara critical. Tapi untuk bidang lain, mestinya industri dahulu, kemudian regulasi, agar kemajuan teknologi tidak terhenti regulasi," ujarnya.

UMG IdeaLab sebagai perusahaan pemodal ventura memiliki ekosistem startup untuk mendukung tiga bidang prioritas tersebut, sebut saja di bidang kesehatan ada ProSehat, di bidang ketahananan pangan ada MSMB dengan keunggulan traceability system, dan Widya Group serta AiCI di bidang pendidikan.

Di akhir sesi diskusi, moderator menyimpulkan agar industri AI bisa berkembang, diperlukan multidisiplin yang sangat luas, menurunkan ego sektoral, dan mentalitas silo. Jika hal itu dapat dilakukan, perkembangan kecerdasan artifisial dan industri terkait akan semakin cepat di Indonesia.

Presiden Joko Widodo pada pembukaan perhelatan Artificial Intelligence Summit (AIS) 2020 yang digelar secara daring oleh Kemenristek/BRIN melalui BPPT pada 10-13 November lalu memberikan apresiasi para komunitas peneliti yang terus bekerja untuk menemukan obat dan terapi yang efektif bagi pengobatan Covid-19. 

"Semua ini membuktikan bahwa kita mempunyai banyak talenta hebat dan siap berkarya untuk kemandirian dan keunggulan bangsa," terang Jokowi.

Kiwi Aliwarga, Managing Partner UMG IdeaLab turut hadir pada gelaran ini. Menjadi salah satu peserta diskusi panel, Kiwi mewakili industri dalam salah satu diskusi bertajuk Program Stranas untuk Bidang Prioritas Kesehatan, Ketahanan Pangan, dan Riset dan Pendidikan.

seluruh portofolio

Pewarta: Pewarta Antara

Editor : Feru Lantara


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2020