Sukabumi, (Antara Megapolitan) - Memasuki musim pacaroba atau peralihan dari musim penghujan ke kemarau, penyakit demam berdarah dengue atau DBD mulai serang warga di Kecamatan Cibadak, Kabupaten Sukabumi.
"Sudah ada sembilan orang Cibadak yang terjangkit DBD pada bulan ini, mayoritas penderitanya adalah anak dan balita," kata Humas RSUD Sekarwangi Cibadak, Ramdansyah di Sukabumi, Rabu.
Menurutnya, akibat DBD ini satu orang balita yakni Jian (4) warg Kampung Situsaer, Kelurahan/Kecamatan Cibadak meninggal dunia setelah dirawat beberapa hari di rumah sakit.
Selain itu, tiga orang dewasa yang juga tertular penyakit ini sudah pulang, kemudian tiga empat anak kondisinya berangsur pulih dan satu anak masih mendapatkan perawatan intensif.
Lebih lanjut, pihaknya sudah berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi perihal penyakit yang ditularkan oleh nyamuk Aedes aegypti ini untuk mengantisipasi terus mewabahnya penyakit tersebut.
Dari hasil investigasi di lapangan ada dua daerah daerah di Kecamatan Cibadak yang endemis yakni Lodaya dan Tanjungsari, di daerah tersebut banyak warga yang tertular.
"Kami belum mengetahui apakah ada warga lainnya yang terserang penyakit ini, karena bisa saja pasien berobat di rumah atau di rumah sakit lainnya," tambahnya.
Untuk antisipasi penyebaran penyakit ini, pihak dinkes sudah melakukan foging atau pengasapan di beberapa lokasi yang dinyatakan endemis dan ditemukan banyak warga yang terserang penyakit DBD serta ditemukan jenting dan sarang nyamuk.
Selain itu, pihaknya juga mengimbau kepada warga untuk melakukan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) karena pengasapan hanya membunuh nyamuk dewasanya saja.
Ia mengatakan jiwa ada warga atau keluarga yang diduga mengalami gejala DBD untuk segera diperiksa kesehatannya dan darahnya. Karena jika penangannya telat, bisa menyebabkan kematian bagi si penderitanya, sebab sel darah merah atau trombosit pasien DBD berkurang dan jika sudah parah bisa terjadi pendarahan.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2015
"Sudah ada sembilan orang Cibadak yang terjangkit DBD pada bulan ini, mayoritas penderitanya adalah anak dan balita," kata Humas RSUD Sekarwangi Cibadak, Ramdansyah di Sukabumi, Rabu.
Menurutnya, akibat DBD ini satu orang balita yakni Jian (4) warg Kampung Situsaer, Kelurahan/Kecamatan Cibadak meninggal dunia setelah dirawat beberapa hari di rumah sakit.
Selain itu, tiga orang dewasa yang juga tertular penyakit ini sudah pulang, kemudian tiga empat anak kondisinya berangsur pulih dan satu anak masih mendapatkan perawatan intensif.
Lebih lanjut, pihaknya sudah berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi perihal penyakit yang ditularkan oleh nyamuk Aedes aegypti ini untuk mengantisipasi terus mewabahnya penyakit tersebut.
Dari hasil investigasi di lapangan ada dua daerah daerah di Kecamatan Cibadak yang endemis yakni Lodaya dan Tanjungsari, di daerah tersebut banyak warga yang tertular.
"Kami belum mengetahui apakah ada warga lainnya yang terserang penyakit ini, karena bisa saja pasien berobat di rumah atau di rumah sakit lainnya," tambahnya.
Untuk antisipasi penyebaran penyakit ini, pihak dinkes sudah melakukan foging atau pengasapan di beberapa lokasi yang dinyatakan endemis dan ditemukan banyak warga yang terserang penyakit DBD serta ditemukan jenting dan sarang nyamuk.
Selain itu, pihaknya juga mengimbau kepada warga untuk melakukan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) karena pengasapan hanya membunuh nyamuk dewasanya saja.
Ia mengatakan jiwa ada warga atau keluarga yang diduga mengalami gejala DBD untuk segera diperiksa kesehatannya dan darahnya. Karena jika penangannya telat, bisa menyebabkan kematian bagi si penderitanya, sebab sel darah merah atau trombosit pasien DBD berkurang dan jika sudah parah bisa terjadi pendarahan.
Editor : Naryo
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2015