Sebagian besar perusahaan Jepang ingin Olimpiade Tokyo tetap berlangsung pada musim panas mendatang, meskipun dengan pembatasan jumlah penonton.
Menurut survei yang dilaporkan Reuters, Selasa WIB, para pelaku usaha di Jepang sepakat bahwa dorongan ekonomi pasti akan berkurang dengan aturan pembatasan penonton, tapi itu akan lebih baik daripada tidak sama sekali.
Survei tersebut, yang dilakukan untuk Reuters oleh Nikkei Research setiap bulan dengan topik yang berbeda, meneliti 485 perusahaan dan yang memberikan tanggapan sekitar 220 perusahaan. Tanggapan diberikan dengan syarat anonimitas.
Baca juga: Presiden Jokowi: Pencalonan tuan rumah Olimpiade bukan untuk "gagah-gagahan"
Hasil survei itu sangat kontras dengan jajak pendapat publik yang dilakukan NHK pada bulan Juli yang menunjukkan dua pertiga orang Jepang percaya bahwa Olimpiade harus dibatalkan atau ditunda lebih lanjut.
Perdana Menteri Jepang Yoshihide Suga, yang melihat pariwisata sebagai kunci untuk menghidupkan kembali ekonomi, telah berjanji untuk melakukan semua yang diperlukan untuk memastikan Olimpiade yang ditunda pandemi virus corona itu tetap berlangsung pada tahun 2021.
Sumber di pemerintahan Jepang juga mengatakan kepada Reuters bahwa dia telah menunjukkan lebih banyak fleksibilitas tentang penyederhanaan acara Olimpiade daripada pendahulunya Shinzo Abe yang "keukeuh" untuk mengadakan acara dalam "bentuk penuh".
Survei kepada perusahaan non keuangan besar dan menengah yang dilakukan 26 Oktober-4 November itu menunjukkan 68% percaya bahwa Olimpiade harus dilanjutkan, dan jika hajatan olahraga itu bebar- benar terlaksana, tiga perempat responden berpendapat jumlah penonton harus dibatasi.
Baca juga: Tokyo optimistis Olimpiade sesuai jadwal 2021 berkat membaiknya situasi
"Dalam hal ekonomi Jepang, akan lebih baik untuk melanjutkan daripada tidak melanjutkan," tulis seorang manajer di sebuah perusahaan logam.
Setelah jatuh ke kemerosotan pascaperang dunia terdalam pada April-Juni, ekonomi Jepang telah menunjukkan tanda-tanda pemulihan, meskipun tidak ada indikator yang cukup kuat untuk menempatkannya pada pijakan pra-pandemi dalam waktu dekat.
Dua pertiga perusahaan mengharapkan peningkatan ekonomi yang terbatas jika Olimpiade diadakan, dengan banyak yang mencatat jumlah pengunjung asing akan jauh lebih sedikit daripada di masa non-pandemi.
Sebelas persen responden percaya ekonomi akan mendapat dorongan besar. Namun, hampir sepertiga mengatakan Olimpiade harus dibatalkan, mengingat di banyak negara virus masih berkecamuk.
"Sebagai orang Jepang, saya ingin Olimpiade terus berjalan, tetapi kecuali pandemi telah mereda dalam tahun ini, saya pikir tidak ada alternatif selain membatalkan. Tidak perlu mengundang bahaya dengan mengadakannya," kata seorang manajer di sebuah transportasi. perusahaan.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2020
Menurut survei yang dilaporkan Reuters, Selasa WIB, para pelaku usaha di Jepang sepakat bahwa dorongan ekonomi pasti akan berkurang dengan aturan pembatasan penonton, tapi itu akan lebih baik daripada tidak sama sekali.
Survei tersebut, yang dilakukan untuk Reuters oleh Nikkei Research setiap bulan dengan topik yang berbeda, meneliti 485 perusahaan dan yang memberikan tanggapan sekitar 220 perusahaan. Tanggapan diberikan dengan syarat anonimitas.
Baca juga: Presiden Jokowi: Pencalonan tuan rumah Olimpiade bukan untuk "gagah-gagahan"
Hasil survei itu sangat kontras dengan jajak pendapat publik yang dilakukan NHK pada bulan Juli yang menunjukkan dua pertiga orang Jepang percaya bahwa Olimpiade harus dibatalkan atau ditunda lebih lanjut.
Perdana Menteri Jepang Yoshihide Suga, yang melihat pariwisata sebagai kunci untuk menghidupkan kembali ekonomi, telah berjanji untuk melakukan semua yang diperlukan untuk memastikan Olimpiade yang ditunda pandemi virus corona itu tetap berlangsung pada tahun 2021.
Sumber di pemerintahan Jepang juga mengatakan kepada Reuters bahwa dia telah menunjukkan lebih banyak fleksibilitas tentang penyederhanaan acara Olimpiade daripada pendahulunya Shinzo Abe yang "keukeuh" untuk mengadakan acara dalam "bentuk penuh".
Survei kepada perusahaan non keuangan besar dan menengah yang dilakukan 26 Oktober-4 November itu menunjukkan 68% percaya bahwa Olimpiade harus dilanjutkan, dan jika hajatan olahraga itu bebar- benar terlaksana, tiga perempat responden berpendapat jumlah penonton harus dibatasi.
Baca juga: Tokyo optimistis Olimpiade sesuai jadwal 2021 berkat membaiknya situasi
"Dalam hal ekonomi Jepang, akan lebih baik untuk melanjutkan daripada tidak melanjutkan," tulis seorang manajer di sebuah perusahaan logam.
Setelah jatuh ke kemerosotan pascaperang dunia terdalam pada April-Juni, ekonomi Jepang telah menunjukkan tanda-tanda pemulihan, meskipun tidak ada indikator yang cukup kuat untuk menempatkannya pada pijakan pra-pandemi dalam waktu dekat.
Dua pertiga perusahaan mengharapkan peningkatan ekonomi yang terbatas jika Olimpiade diadakan, dengan banyak yang mencatat jumlah pengunjung asing akan jauh lebih sedikit daripada di masa non-pandemi.
Sebelas persen responden percaya ekonomi akan mendapat dorongan besar. Namun, hampir sepertiga mengatakan Olimpiade harus dibatalkan, mengingat di banyak negara virus masih berkecamuk.
"Sebagai orang Jepang, saya ingin Olimpiade terus berjalan, tetapi kecuali pandemi telah mereda dalam tahun ini, saya pikir tidak ada alternatif selain membatalkan. Tidak perlu mengundang bahaya dengan mengadakannya," kata seorang manajer di sebuah transportasi. perusahaan.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2020