Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada pada akhir pekan ditopang oleh dua sentimen utama dari eksternal dan domestik.
Rupiah ditutup menguat 170 poin atau 1,18 persen ke posisi Rp14.210 per dolar AS dibandingkan posisi penutupan hari sebelumnya Rp14.380 per dolar AS.
"Hari ini memang masih didorong oleh ekspektasi kondisi ekonomi yang terus membaik setelah publikasi PDB kuartal III kemarin," kata analis pasar uang Bank Mandiri Rully Arya Wisnubroto di Jakarta, Jumat.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat perekonomian Indonesia pada triwulan III-2020 mengalami kontraksi 3,49 persen (yoy). Dengan demikian, maka Indonesia resmi mengalami resesi seperti yang sudah dialami berbagai negara yang terdampak COVID-19, karena selama dua triwulan berturut-turut mengalami pertumbuhan negatif.
Meski mengalami pertumbuhan negatif, namun secara kuartal (qtq) ekonomi mengalami kenaikan sebesar 5,05 persen pada triwulan III-2020, yang memperlihatkan adanya tanda-tanda pemulihan yang signifikan.
"Pasar juga sangat positif akan kebijakan yang telah dilakukan oleh Pemerintah dan BI, terkait fiskal dan moneter untuk mendorong percepatan pemulihan ekonomi," kata Rully.
Sementara itu dari eksternal, pelaku pasar mengantisipasi kemenangan Joe Biden dalam pilpres AS kali ini.
Kandidat dari Partai Demokrat Joe Biden hanya tinggal membutuhkan enam suara elektoral untuk memenangkan pemilihan Presiden AS mengalahkan petahana Donald Trump.
Baca juga: Harga emas terangkat 5,9 dolar dipicu pelemahan "greenback" dan pemilu AS
Biden saat ini mengumpulkan 264 suara elektoral dengan persentase 50,4 persen dengan jumlah total suara 71.966.936 pada pilpres AS 2020. Sedangkan Donald Trump mengumpulkan 214 suara elektoral dengan persentase 48 persen dengan jumlah total suara 68.552.058.
"Dari eksternal, penguatan rupiah didorong sentimen "risk on" terhadap proses pemilu di AS," ujar Rully.
Pada pekan depan, lanjut Rully, rupiah diprediksi masih bisa menguat namun lebih gradual, tidak sesignifikan penguatan pada pekan ini.
Rupiah pada pagi hari dibuka menguat di posisi Rp14.255 per dolar AS. Sepanjang hari, rupiah bergerak di kisaran Rp14.208 per dolar AS hingga Rp14.300 per dolar AS.
Sementara itu, kurs tengah Bank Indonesia pada Jumat menunjukkan, rupiah menguat menjadi Rp14.321 per dolar AS dibandingkan hari sebelumnya di posisi Rp14.439 per dolar AS.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2020
Rupiah ditutup menguat 170 poin atau 1,18 persen ke posisi Rp14.210 per dolar AS dibandingkan posisi penutupan hari sebelumnya Rp14.380 per dolar AS.
"Hari ini memang masih didorong oleh ekspektasi kondisi ekonomi yang terus membaik setelah publikasi PDB kuartal III kemarin," kata analis pasar uang Bank Mandiri Rully Arya Wisnubroto di Jakarta, Jumat.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat perekonomian Indonesia pada triwulan III-2020 mengalami kontraksi 3,49 persen (yoy). Dengan demikian, maka Indonesia resmi mengalami resesi seperti yang sudah dialami berbagai negara yang terdampak COVID-19, karena selama dua triwulan berturut-turut mengalami pertumbuhan negatif.
Meski mengalami pertumbuhan negatif, namun secara kuartal (qtq) ekonomi mengalami kenaikan sebesar 5,05 persen pada triwulan III-2020, yang memperlihatkan adanya tanda-tanda pemulihan yang signifikan.
"Pasar juga sangat positif akan kebijakan yang telah dilakukan oleh Pemerintah dan BI, terkait fiskal dan moneter untuk mendorong percepatan pemulihan ekonomi," kata Rully.
Sementara itu dari eksternal, pelaku pasar mengantisipasi kemenangan Joe Biden dalam pilpres AS kali ini.
Kandidat dari Partai Demokrat Joe Biden hanya tinggal membutuhkan enam suara elektoral untuk memenangkan pemilihan Presiden AS mengalahkan petahana Donald Trump.
Baca juga: Harga emas terangkat 5,9 dolar dipicu pelemahan "greenback" dan pemilu AS
Biden saat ini mengumpulkan 264 suara elektoral dengan persentase 50,4 persen dengan jumlah total suara 71.966.936 pada pilpres AS 2020. Sedangkan Donald Trump mengumpulkan 214 suara elektoral dengan persentase 48 persen dengan jumlah total suara 68.552.058.
"Dari eksternal, penguatan rupiah didorong sentimen "risk on" terhadap proses pemilu di AS," ujar Rully.
Pada pekan depan, lanjut Rully, rupiah diprediksi masih bisa menguat namun lebih gradual, tidak sesignifikan penguatan pada pekan ini.
Rupiah pada pagi hari dibuka menguat di posisi Rp14.255 per dolar AS. Sepanjang hari, rupiah bergerak di kisaran Rp14.208 per dolar AS hingga Rp14.300 per dolar AS.
Sementara itu, kurs tengah Bank Indonesia pada Jumat menunjukkan, rupiah menguat menjadi Rp14.321 per dolar AS dibandingkan hari sebelumnya di posisi Rp14.439 per dolar AS.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2020