Tim Pengabdian Masyarakat (pengmas) Program Pendidikan Vokasi Universitas Indonesia (Vokasi UI) yang terdiri atas tiga dosen dan dua mahasiswa vokasi dengan Pengabdi Utama Istiadi Soenarto, melaksanakan kegiatan bertajuk Program Pengembangan dan Pendidikan Karakter dan Public Speaking bagi santri dan remaja pesantren di Bogor, Jawa Barat.

"Public speaking ini dibutuhkan khususnya dalam menyampaikan ceramah-ceramah agama atau pidato baik di lingkungan masjid maupun masyarakat pada umumnya. Hal ini penting karena dengan kemampuan 'public speaking' yang baik dan menarik, pesan-pesan yang disampaikan akan lebih cepat diterima masyarakat," kata Istiadi yang merupakan Ketua Program Studi Administrasi Perkantoran di Vokasi UI dalam keterangannya, Rabu.

Baca juga: Vokasi UI latih pengelola Desa Wisata di Jabar di tengah pandemi

Ia berharap kegiatan ini bermanfaat bagi para santri baik selama di pesantren maupun selama mereka bergaul di masyarakat nantinya.

Kegiatan pengmas yang dijalankan oleh sivitas akademika Vokasi UI merupakan salah satu bentuk tanggung jawab sosial UI untuk membentuk generasi muda yang berani tampil di depan umum serta memiliki karakter yang beriman, bertakwa memiliki disiplin yang tinggi sehat serta berkualitas.

Kegiatan berlangsung pada bulan Agustus hingga Oktober 2020 di sebuah pesantren Ar-Raudhah Masjid Raya Taman Yasmin, Kota Bogor.

Baca juga: Vokasi UI: Pengetahuan digital literasi keuangan guru SMA sangat penting

Ketua Pesantren Raudhah Masjid Raya Taman Yasmin, Adrian dalam keterangannya Rabu mengapresiasi pengmas yang dilakukan oleh tim Vokasi UI. Pelatihan yang diberikan sangat bermanfaat bagi para santri yang kerap menyampaikan ceramah maupun pidato, baik di lingkungan masjid maupun di masyarakat.

"Pelatihan pendidikan karakter dan public speaking ditujukan bagi 15 santri putra dan 6 santri putri serta beberapa remaja masjid," ujarnya.

Baca juga: Tim vokasi UI latih petani Sumsel literasi dan pengelolaan keuangan

Adapun kegiatan pengmas yang berlangsung sejak Agustus hingga saat ini terbagi ke dalam lima kali pertemuan yaitu Pembukaan dan Pelatihan public speaking, Motivasi belajar, Kedisiplinan, Kesehatan pribadi, dan ditutup dengan ujian simulasi public speaking.

"Pada akhir kegiatan, setiap santri dinilai melalui simulasi public speaking sehingga kemampuan masing-masing santri dapat dipetakan," ujar Istiadi.

Pendidikan karakter yang terdiri dari motivasi belajar, kedisiplinan, etika, serta kesehatan. Menurut Istiadi, pendidikan tersebut merupakan suatu pengetahuan yang sangat diperlukan oleh para santri di dalam menimba ilmu di pesantren maupun ketika mereka sudah berada dalam lingkungan masyarakat.

Pewarta: Feru Lantara

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2020