Meski rata-rata kekuatannya kecil, bermagnitudo di bawah 5,0, gempa di Sesar Garsela, salah satu struktur sesar paling aktif di Jawa Barat, dapat berpotensi menyebabkan kerusakan menurut pejabat  Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG).

"Satu hal yang patut diwaspadai bahwa meskipun magnitudonya kecil, tetapi karena sangat dangkal maka dapat merusak. Banyak kasus gempa kekuatan di bawah 5,0 dan menimbulkan kerusakan," kata Kepala Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono di Jakarta, Senin.

Menurut BMKG, gempa sering terjadi di zona Sesar Garsela namun magnitudonya rata-rata tidak sampai melebihi 5,0. Kendati demikian, guncangan akibat gempa di zona sesar itu seringkali dirasakan oleh masyarakat karena pusatnya sangat dangkal.

Baca juga: Gempa Pangandaran dipastikan tidak timbulkan rumah rusak di Sukabumi

Pada Minggu (1/11), Kabupaten Bandung dan Garut di Provinsi Jawa Barat menghadapi gempa tektonik dengan magnitudo 4,0.

Episenter gempa tersebut berada di darat pada koordinat 7,20 LS dan 107,60 BT, sekira 21 km arah tenggara Kabupaten Bandung, pada kedalaman lima kilometer.

Guncangan akibat gempa itu dirasakan di Pengalengan dengan intensitas III MMI, terasa seakan ada truk berlalu.

Di Ciparay, Majalaya, Baleendah, Soreang, dan Parompong getaran gempa terasa dengan intensitas II MMI, membuat benda-benda ringan yang digantung bergoyang.

Baca juga: Getaran gempa Pangandaran tidak berdampak kerusakan di Sukabumi

Daryono menjelaskan bahwa gempa yang berpusat di Sesar Garsela menyebabkan di Rancaekek dan Nagreg pada 18 Juli 2017.

Saat itu gempa mengakibatkan kerusakan pada Control Room Kamojang 4 milik Pertamina Geothermal Energy serta beberapa rumah warga di Kecamatan Ibun dan Kertasari.

Jika mengamati klaster gempa-gempa yang terjadi di Garut selatan, Daryono mengatakan, maka polanya tampak berarah barat dayatimur laut.

Baca juga: PMI Kota Sukabumi siagakan relawan antisipasi adanya dampak gempa Pangandaran

Ia menjelaskan bahwa struktur Sesar Garsela jalurnya memanjang dari selatan Garut ke selatan Bandung. Aktivitas gempa yang terjadi di zona itu dominan memiliki mekanisme sumber sesar geser.

Jika ditarik garis lurus yang panjangnya sekitar 42 kilometer, Zona Sesar Garsela terbagi dalam dua segmen, yaitu Segmen Rakutai dan Segmen Kencana yang sama-sama aktif.

Menurut Daryono, hingga saat ini belum diketahui laju pergeseran sesar dan magnitudo tertarget yang dapat dilepaskan oleh Sesar Garsela.,

Pewarta: Desi Purnamawati

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2020