Institut Agama Islam (IAI) Tazkia menggelar wisuda ke-16 di Auditorium Institut Tazkia, Sentul, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Rabu (28/10), para pesertanya nampak mengenakan alat pelindung diri (APD) pencegahan penularan COVID-19.
"Pandemi menyebabkan dampak yang luar biasa, khususnya aspek kesehatan dan ekonomi," kata Menteri Keuangan, Sri Mulyani yang menghadiri kegiatan wisuda tersebut secara daring.
Baca juga: Pelajari ekonomi syariah, Wagub Kaltim boyong puluhan warganya ke Bogor
Baca juga: Pemkab Bogor-Institut Tazkia bentuk konsep wisata halal
Para peserta wisuda yang hadir langsung di lokasi acara, nampak mengenakan sarung tangan, masker, dan pelindung wajah atau face shield. Wisudawan angkatan tahun 2019-2020 ini berjumlah 195 orang, tapi tak semuanya hadir di lokasi untuk mengindahkan aturan batas maksimal peserta acara yang ditetapkan oleh Pemerintah Kabupaten Bogor, yakni maksimal 150 orang.
Rektor Institut Tazkia, Dr Murniati Mukhlisin menyebutkan 195 wisudawan tersebut merupakan gabungan antar program studi, dari program Studi Ekonomi Syariah sebanyak 17 orang wisudawan, dari program Studi Akuntansi Syariah sebanyak 47 orang, program Hukum Ekonomi Syariah sebanyak 22 orang, program Manajemen Bisnis Syariah sebanyak 84 orang.
Baca juga: Institut Tazkia ingin tularkan semangat sistem Ekonomi Syariah ke Pemerintah
Kemudian, dari program Pasca Sarjana sebanyak 16 orang dan dari program diploma Keuangan Mikro Syariah sebanyak sembilan orang wisudawan.
"Kita sedang merencanakan dengan mengubah visi misi menuju perguruan kelas dunia berbais digital dengan karakter Tazkia," kata Murniati.
Ia mengatakan, Tazkia tengah mengalami kemajuan pesat, mulai dari menjalin kerja sama dengan berbagai pihak, seperti pemerintahan, dan lembaga keuangan.
"Sementara dari tenaga pengajar, saat ini sudah 22 dosen Institut Tazkia sudah bergelar doktor dan 17 sedang menempuh pendidikan doktor, dan ada dua orang (Muhammad Syafii Antonio dan Murniati Mukhlisin) yang akan menjadi guru besar Institut Agama Islam Tazkia," terang Murniati.(KR-MFS).
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2020
"Pandemi menyebabkan dampak yang luar biasa, khususnya aspek kesehatan dan ekonomi," kata Menteri Keuangan, Sri Mulyani yang menghadiri kegiatan wisuda tersebut secara daring.
Baca juga: Pelajari ekonomi syariah, Wagub Kaltim boyong puluhan warganya ke Bogor
Baca juga: Pemkab Bogor-Institut Tazkia bentuk konsep wisata halal
Para peserta wisuda yang hadir langsung di lokasi acara, nampak mengenakan sarung tangan, masker, dan pelindung wajah atau face shield. Wisudawan angkatan tahun 2019-2020 ini berjumlah 195 orang, tapi tak semuanya hadir di lokasi untuk mengindahkan aturan batas maksimal peserta acara yang ditetapkan oleh Pemerintah Kabupaten Bogor, yakni maksimal 150 orang.
Rektor Institut Tazkia, Dr Murniati Mukhlisin menyebutkan 195 wisudawan tersebut merupakan gabungan antar program studi, dari program Studi Ekonomi Syariah sebanyak 17 orang wisudawan, dari program Studi Akuntansi Syariah sebanyak 47 orang, program Hukum Ekonomi Syariah sebanyak 22 orang, program Manajemen Bisnis Syariah sebanyak 84 orang.
Baca juga: Institut Tazkia ingin tularkan semangat sistem Ekonomi Syariah ke Pemerintah
Kemudian, dari program Pasca Sarjana sebanyak 16 orang dan dari program diploma Keuangan Mikro Syariah sebanyak sembilan orang wisudawan.
"Kita sedang merencanakan dengan mengubah visi misi menuju perguruan kelas dunia berbais digital dengan karakter Tazkia," kata Murniati.
Ia mengatakan, Tazkia tengah mengalami kemajuan pesat, mulai dari menjalin kerja sama dengan berbagai pihak, seperti pemerintahan, dan lembaga keuangan.
"Sementara dari tenaga pengajar, saat ini sudah 22 dosen Institut Tazkia sudah bergelar doktor dan 17 sedang menempuh pendidikan doktor, dan ada dua orang (Muhammad Syafii Antonio dan Murniati Mukhlisin) yang akan menjadi guru besar Institut Agama Islam Tazkia," terang Murniati.(KR-MFS).
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2020