Direktur Lembaga Pemilih Indonesia (LPI) Boni Hargens mengajak semua pihak untuk memperingati hari Sumpah Pemuda pada 28 Oktober 2020 dengan menghindari aksi anarkis karena Sumpah Pemuda itu sakral.

"Saya mendengar ada desas-desus, kelompok yang ingin kembali melakukan aksi protes menolak Omninus Law UU Cipta Kerja pada peringatan Sumpah Pemuda 28 Oktober 2020," kata Boni dalam keterangannya yang diterima ANTARA, Senin.

Baca juga: Boni Hargens: Setahun periode kedua Jokowi, banyak prestasi tapi ada juga PR

Menurut dia, aksi massa itu memang bagian dari partisipasi politik dalam demokrasi, namun hindari anarkisme sebagaimana dalam aksi 8/10 dan 13/10 pada paruh pertama bulan ini.

"Namun jika terjadi anarkis tentunya semua itu tidak mencerminkan kedewasaan dalam berdemokrasi dan hanya merusak citra kaum muda sendiri," ujarnya.

Baca juga: Direktur LPI: Ada indikasi 'pemain' di balik demo tolak Omnibus Law

Boni mengajak ormas dan Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) sebaiknya menghimbau para anggota dan simpatisannya untuk melakukan peringatan sumpah pemuda dengan cara yang lebih elegan dan tidak mengganggu kepentingan umum.

Menurut dia, kalau memang betul ada agenda turun ke jalan pada 28 Oktober 2020, rancanglah suatu aksi protes yang lebih cerdas dan damai, bukan aksi brutal dan anarkis.

"Tunjukkan bahwa KAMI benar-benar ingin mengambil bagian di dalam proyek membangun bangsa dan negara meski melalui jalan yang berbeda," katanya.

Baca juga: LPI: BIN miliki komitmen membantu bangsa dan negara

Dia mengatakan bahwa berbeda itu normal, tetapi menabrak norma dan hukum yang berlaku hanya supaya kelihatan “berbeda” itu tidak normal.

"Pemerintahan dalam sistem demokrasi membutuhkan kritik dan evaluasi dari oposisi. Maka, peran masyarakat sipil harus menonjol dalam memberikan evaluasi, tetapi dengan cara-cara yang tidak melawan hukum supaya tidak kontraproduktif," tegasnya.

Pewarta: Feru Lantara

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2020