Panitia Besar Pekan Olahraga Nasional (PB PON) Papua meminta maaf kepada masyarakat yang tidak bisa menghadiri serangkaian peresmian venue dan kegiatan terkait PON XX, karena akan dilakukan secara virtual.

Yunus Wonda Ketua Harian PB PON Papua di Jayapura, Senin, mengatakan keputusan tersebut diambil mengingat kondisi pandemi COVID-19 yang tak kunjung berakhir.

"Kami menyampaikan permohonan maaf yang sebesar-besarnya kepada masyarakat Papua yang tidak bisa menghadiri langsung acara serangkaian peresmian dalam rangka PON XX tersebut," katanya.

Baca juga: Banda Aceh siap jadi tuan rumah PON 2024

Serangkaian kegiatan tersebut yakni peresmian sembilan venue PON, peluncuran data Orang Asli Papua (OAP), peluncuran penghitungan mundur pelaksanaan PON yakni 362 hari, pemberian nama Stadion Utama Lukas Enembe yang sebelumnya sering disebut Stadion Papua Bangkit di Kampung Harapan serta perubahan nama Bandara Sentani menjadi Bandara Theys Hiyo Eluay secara bersamaan.

Menurut Yunus, PB PON tidak ingin ada klaster baru dari serangkaian kegiatan peresmian dalam rangka PON XX yang akan digelar pada 2021 tersebut.

"Sehingga ke depan, yang menghadiri acara peresmian hanyalah Gubernur Papua bersama jajaran dan panitia," ujarnya.

Baca juga: PB PON tetap menolak 10 cabang olahraga dipertandingkan di luar Papua

Dia menjelaskan meskipun masyarakat tidak dapat menghadiri langsung, namun dapat menyaksikan siaran langsung dari beberapa media elektronik.

"Kami tidak ingin ada kerumunan sehingga dengan mengedepankan protokol kesehatan diharapkan tidak ada klaster-klaster baru," katanya lagi.

Baca juga: Ini harapan para pelaku olahraga nasional di Haornas 2020

Dia menambahkan bahkan setiap panitia dan pejabat yang datang ke peresmian tersebut diwajibkan untuk menjalani tes cepat agar dapat memastikan tidak ada klaster baru.

Sekadar diketahui, serangkaian peresmian kegiatan dalam rangka PON XX tersebut akan dilaksanakan pada Jumat (23/10) di Stadion Utama Kampung Harapan, Kabupaten Jayapura.

Pewarta: Hendrina Dian Kandipi

Editor : M. Tohamaksun


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2020