London (Antara/Reuters/ANTARA BPJ-Bogor) - Amerika Serikat dan sekutunya mendiskusikan pemberlakuan sanksi lebih banyak terhadap Rusia karena merusak gencatan senjata yang ditaja Eropa di bagian timur Ukraina, kata Menteri Luar Negeri AS John Kerry pada Sabtu.
Kerry membuat komentar tersebut ketika ia mulai pembicaraan dengan rekan sejawatnya dari Inggris, Philip Hammond, di London, dengan menuding Moskow "berperilaku secara luar biasa dengan mempertaruhkan kedaulatan dan integritas suatu bangsa".
Militer Kiev menuduh Rusia pada Jumat mengirim tank dan tentara ke bagian timur Ukraina kendati gencatan senjata telah diberlakukan sejak hari Minggu lalu. Gencatan senjata itu ditaja Prancis dan Jerman dalam usaha mengakhiri konflik yang telah membunuh lebih 5.000 orang.
Kremlin tidak segera menanggapi tudingan-tudingan tersebut tetapi selalu membantah tuduhan di masa lalu bahwa pasukannya bertempur di Ukraina.
Meski demikian, Kerry mengatakan AS "mengetahui hingga batas tertentu" keterlibatan Rusia dalam konflik itu dan dukungannya bagi para separatis.
"Rusia terlibat dalam suatu proses tidak tahu malu dan sinis dalam beberapa hari," kata Menlu itu.
"Kami membicarakan sanksi-sanksi tambahan, usaha-usaha lagi dan saya yakin pada beberapa hari mendatang orang-orang akan jelas bahwa kami tidak akan memainkan permainan ini," katanya.
"Kami tidak duduk di sana dan jadi bagian dari tingkah laku luar biasa dengan mempertaruhkan kedaulatan dan integritas suatu negara."
Para pemberontak pro-Rusia membangun pasukan dan senjata di tenggara Ukraina dan militer Ukraina mengatakan pada Sabtu pihaknya akan siap menghadapi serangan pemberontak atas kota pelabuhan Mariupol.
Penerjemah: M. Anthoni/T. Mutiasari.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2015
Kerry membuat komentar tersebut ketika ia mulai pembicaraan dengan rekan sejawatnya dari Inggris, Philip Hammond, di London, dengan menuding Moskow "berperilaku secara luar biasa dengan mempertaruhkan kedaulatan dan integritas suatu bangsa".
Militer Kiev menuduh Rusia pada Jumat mengirim tank dan tentara ke bagian timur Ukraina kendati gencatan senjata telah diberlakukan sejak hari Minggu lalu. Gencatan senjata itu ditaja Prancis dan Jerman dalam usaha mengakhiri konflik yang telah membunuh lebih 5.000 orang.
Kremlin tidak segera menanggapi tudingan-tudingan tersebut tetapi selalu membantah tuduhan di masa lalu bahwa pasukannya bertempur di Ukraina.
Meski demikian, Kerry mengatakan AS "mengetahui hingga batas tertentu" keterlibatan Rusia dalam konflik itu dan dukungannya bagi para separatis.
"Rusia terlibat dalam suatu proses tidak tahu malu dan sinis dalam beberapa hari," kata Menlu itu.
"Kami membicarakan sanksi-sanksi tambahan, usaha-usaha lagi dan saya yakin pada beberapa hari mendatang orang-orang akan jelas bahwa kami tidak akan memainkan permainan ini," katanya.
"Kami tidak duduk di sana dan jadi bagian dari tingkah laku luar biasa dengan mempertaruhkan kedaulatan dan integritas suatu negara."
Para pemberontak pro-Rusia membangun pasukan dan senjata di tenggara Ukraina dan militer Ukraina mengatakan pada Sabtu pihaknya akan siap menghadapi serangan pemberontak atas kota pelabuhan Mariupol.
Penerjemah: M. Anthoni/T. Mutiasari.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2015